Dalam perubahan dramatis peta keuangan global saat ini, sebuah perang tanpa suara seputar "stablecoin" telah dimulai. Ini bukan hanya iterasi lain dari teknologi enkripsi, tetapi juga merupakan medan perang baru yang memengaruhi pola kekuasaan mata uang global. Dalam kompetisi ini, Amerika Serikat berusaha untuk memperluas hegemoni dolar tradisionalnya ke ranah digital, namun kekuatan Asia yang dipimpin oleh China, Jepang, Korea Selatan, dan India sedang dengan cepat muncul, menantang dengan strategi diversifikasi dan lokal. Sebuah tatanan keuangan digital baru yang terdiri dari dolar AS, euro, dan mata uang dari berbagai negara Asia, secara perlahan mulai terbentuk dalam tarik-menarik antara Timur dan Barat.
Menyingkirkan rencana jahat Amerika
Untuk memahami langkah aktif Amerika Serikat di bidang stablecoin, kita harus melihat dengan jelas motivasi ekonomi dan politik yang mendasarinya. Penasihat senior Presiden Rusia, Anton Kobyakov, dengan tepat menunjukkan bahwa dorongan Amerika Serikat untuk stablecoin adalah upayanya untuk menghadapi utang nasional yang melebihi 35 triliun dolar.