# AI vs Manusia dalam Perdagangan Futures: Siapa yang Menang?
Baru-baru ini, sebuah kompetisi trading menggunakan model AI baru saja berakhir, dan hasilnya di luar dugaan.
**Tim AI**: Qwen3 Max, DeepSeek, Claude, Grok, Gemini, GPT-5 — 6 model utama ini masing-masing mendapat 10.000 dolar AS, hanya boleh trading futures BTC, ETH, BNB, SOL, XRP, DOGE.
**Temuan Kunci**: Hanya 2 model yang untung, sisanya rugi semua. Qwen3 menang berkat leverage tinggi + strategi terfokus, DeepSeek menang berkat trading frekuensi rendah + kontrol risiko. Gemini dan GPT-5 dengan trading frekuensi tinggi dan full short posisi langsung habis modal.
---
**Tim manusia juga ikut serta**: 10 trader dengan aturan yang sama bertanding satu babak.
Hasilnya? Lebih parah. Kurang dari setengah yang profit, tertinggi hanya +21,84%, terendah langsung margin call. Penyebab kegagalan bersama: - Terlalu serakah, all-in terus menerus - Tidak pasang stop loss, berharap rebound malah makin rugi - Trading emosional, FOMO dan panik cut loss - Posisi overnight tanpa pantauan menyebabkan margin call tak terduga
Trader yang menamakan dirinya "all-in coba peruntungan", benar-benar all-in—dan langsung tersingkir.
---
**Tiga Pelajaran Besar**:
1. **Low frequency > High frequency**: Strategi trend following DeepSeek jauh lebih stabil daripada high frequency trading. Efisiensinya jauh lebih tinggi daripada sering transaksi.
2. **Manajemen risiko > Profit**: Qwen3 memang paling untung, tapi pakai leverage 25x dan posisi terpusat, sekali arah berbalik langsung habis. Strategi konservatif DeepSeek lebih rendah risiko dan stabil.
3. **AI ≠ Dewa**: AI hanya melihat teknikal (RSI, MACD), mengabaikan faktor makro dan berita. Manusia juga begitu. Pada akhirnya tetap tergantung pada keberuntungan dan psikologis.
**Yang paling ironis**: Peserta yang hanya pegang BTC tanpa trading malah dapat peringkat ketiga.
AI mungkin lebih dingin, tapi keserakahan, ketakutan, dan penyesalan manusia seringkali lebih fatal.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
# AI vs Manusia dalam Perdagangan Futures: Siapa yang Menang?
Baru-baru ini, sebuah kompetisi trading menggunakan model AI baru saja berakhir, dan hasilnya di luar dugaan.
**Tim AI**: Qwen3 Max, DeepSeek, Claude, Grok, Gemini, GPT-5 — 6 model utama ini masing-masing mendapat 10.000 dolar AS, hanya boleh trading futures BTC, ETH, BNB, SOL, XRP, DOGE.
**Hasil Akhir**:
- 🥇 Qwen3 Max: +22,3% (12.231 dolar AS)
- 🥈 DeepSeek: +7,66% (10.489 dolar AS)
- ❌ Claude: -30,81%
- ❌ Grok: -45,38%
- ❌ Gemini: -56,71%
- ❌ GPT-5: -62,66%
**Temuan Kunci**: Hanya 2 model yang untung, sisanya rugi semua. Qwen3 menang berkat leverage tinggi + strategi terfokus, DeepSeek menang berkat trading frekuensi rendah + kontrol risiko. Gemini dan GPT-5 dengan trading frekuensi tinggi dan full short posisi langsung habis modal.
---
**Tim manusia juga ikut serta**: 10 trader dengan aturan yang sama bertanding satu babak.
Hasilnya? Lebih parah. Kurang dari setengah yang profit, tertinggi hanya +21,84%, terendah langsung margin call. Penyebab kegagalan bersama:
- Terlalu serakah, all-in terus menerus
- Tidak pasang stop loss, berharap rebound malah makin rugi
- Trading emosional, FOMO dan panik cut loss
- Posisi overnight tanpa pantauan menyebabkan margin call tak terduga
Trader yang menamakan dirinya "all-in coba peruntungan", benar-benar all-in—dan langsung tersingkir.
---
**Tiga Pelajaran Besar**:
1. **Low frequency > High frequency**: Strategi trend following DeepSeek jauh lebih stabil daripada high frequency trading. Efisiensinya jauh lebih tinggi daripada sering transaksi.
2. **Manajemen risiko > Profit**: Qwen3 memang paling untung, tapi pakai leverage 25x dan posisi terpusat, sekali arah berbalik langsung habis. Strategi konservatif DeepSeek lebih rendah risiko dan stabil.
3. **AI ≠ Dewa**: AI hanya melihat teknikal (RSI, MACD), mengabaikan faktor makro dan berita. Manusia juga begitu. Pada akhirnya tetap tergantung pada keberuntungan dan psikologis.
**Yang paling ironis**: Peserta yang hanya pegang BTC tanpa trading malah dapat peringkat ketiga.
AI mungkin lebih dingin, tapi keserakahan, ketakutan, dan penyesalan manusia seringkali lebih fatal.