Penempatan stop-loss (Stop-Loss) dan take-profit (Take-Profit) yang tepat adalah keterampilan dasar bagi trader yang sukses, terlepas dari arah perdagangan yang dipilih – long atau short. Alat ini tidak hanya melindungi modal Anda, tetapi juga memastikan pengambilan keuntungan yang sistematis. Mari kita lihat metodologi rinci untuk menghitung parameter perdagangan penting ini.
1. Penilaian Risiko yang Dapat Diterima
Sebelum menentukan level tertentu, penting untuk menetapkan dengan jelas tingkat risiko yang dapat diterima untuk akun trading Anda. Trader profesional mengikuti aturan membatasi risiko dalam kisaran 1-2% dari total modal untuk satu transaksi – pendekatan ini membantu menjaga stabilitas akun bahkan dalam serangkaian transaksi yang merugikan.
2. Penggunaan level support dan resistance
Tingkat support dan resistance berfungsi sebagai panduan alami untuk menempatkan order perlindungan:
Saat membuka posisi panjang (long):
Stop-loss disarankan untuk ditempatkan 1-2% di bawah level support terdekat
Take profit sebaiknya ditetapkan sedikit di bawah level resistance yang signifikan
Saat membuka posisi pendek (short):
Stop-loss ditempatkan 1-2% di atas level resistance terdekat
Take profit diatur sedikit di atas level support yang kuat
3. Optimasi rasio risiko terhadap keuntungan
Perhitungan rasio risiko terhadap potensi keuntungan (Risk-Reward Ratio) memungkinkan untuk mengevaluasi kelayakan transaksi bahkan sebelum dibuka. Di pasar dengan volatilitas tinggi, termasuk pasar cryptocurrency, disarankan untuk mematuhi rasio minimal 1:2, dan optimalnya 1:3.
Kalkulasi stop-loss: Tentukan kerugian maksimal yang diperbolehkan (misalnya, 1% dari modal) dan konversikan nilai ini ke dalam poin harga aset
Definisi take profit: Berdasarkan rasio risiko terhadap keuntungan yang dipilih, hitung level target ( pada rasio 1:3 dan risiko 1%, keuntungan target akan menjadi 3% dari modal )
4. Penerapan indikator teknis
Indikator teknis membantu meningkatkan akurasi penempatan order perlindungan secara signifikan:
Moving Averages (Moving Averages): Sering digunakan sebagai level dukungan atau perlawanan dinamis, terutama MA 50, 100, dan 200 yang sangat efektif.
Indikator RSI (Relative Strength Index): Membantu menentukan titik pembalikan potensial saat mencapai zona overbought (nilai di atas 70) atau oversold (nilai di bawah 30)
Indikator ATR (Average True Range): Memungkinkan untuk mempertimbangkan volatilitas saat ini dari aset saat menghitung stop-loss (misalnya, stop-loss = 1.5 × ATR dari titik masuk)
Contoh praktis perhitungan
Perhitungan untuk posisi panjang (long):
Titik masuk ke pasar: 100 USD
Tingkat dukungan terdekat: 95 USD
Tingkat resistensi kunci: 110 USD
Rasio risiko terhadap keuntungan yang dipilih: 1:3
Stop-loss: Ditetapkan pada level 95 USD (risiko adalah 5 USD atau 5%)
Take profit: Ditempatkan pada level 115 USD (potensi keuntungan 15 USD atau 15%)
Perhitungan untuk posisi pendek (short):
Titik masuk ke pasar: 100 USD
Tingkat resistensi terdekat: 105 USD
Level dukungan penting: 90 USD
Rasio risiko terhadap imbal hasil yang dipilih: 1:3
Stop-loss: Ditetapkan pada level 105 USD (risiko sebesar 5 USD atau 5%)
Take Profit: Ditempatkan pada level 85 USD (potensi keuntungan 15 USD atau 15%)
Manajemen yang efektif terhadap order stop-loss dan take-profit memerlukan analisis pasar secara teratur dan penyesuaian pendekatan dengan mempertimbangkan volatilitas saat ini. Pada periode volatilitas yang tinggi, disarankan untuk menetapkan stop yang lebih lebar, sedangkan pada fase pasar yang tenang – stop yang lebih sempit. Dengan mengikuti aturan ini dan terus menyempurnakan strategi manajemen risiko Anda, Anda dapat secara signifikan meningkatkan efektivitas perdagangan Anda.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Perhitungan tingkat stop-loss dan take-profit yang optimal dalam trading
Penempatan stop-loss (Stop-Loss) dan take-profit (Take-Profit) yang tepat adalah keterampilan dasar bagi trader yang sukses, terlepas dari arah perdagangan yang dipilih – long atau short. Alat ini tidak hanya melindungi modal Anda, tetapi juga memastikan pengambilan keuntungan yang sistematis. Mari kita lihat metodologi rinci untuk menghitung parameter perdagangan penting ini.
1. Penilaian Risiko yang Dapat Diterima
Sebelum menentukan level tertentu, penting untuk menetapkan dengan jelas tingkat risiko yang dapat diterima untuk akun trading Anda. Trader profesional mengikuti aturan membatasi risiko dalam kisaran 1-2% dari total modal untuk satu transaksi – pendekatan ini membantu menjaga stabilitas akun bahkan dalam serangkaian transaksi yang merugikan.
2. Penggunaan level support dan resistance
Tingkat support dan resistance berfungsi sebagai panduan alami untuk menempatkan order perlindungan:
Saat membuka posisi panjang (long):
Saat membuka posisi pendek (short):
3. Optimasi rasio risiko terhadap keuntungan
Perhitungan rasio risiko terhadap potensi keuntungan (Risk-Reward Ratio) memungkinkan untuk mengevaluasi kelayakan transaksi bahkan sebelum dibuka. Di pasar dengan volatilitas tinggi, termasuk pasar cryptocurrency, disarankan untuk mematuhi rasio minimal 1:2, dan optimalnya 1:3.
Kalkulasi stop-loss: Tentukan kerugian maksimal yang diperbolehkan (misalnya, 1% dari modal) dan konversikan nilai ini ke dalam poin harga aset
Definisi take profit: Berdasarkan rasio risiko terhadap keuntungan yang dipilih, hitung level target ( pada rasio 1:3 dan risiko 1%, keuntungan target akan menjadi 3% dari modal )
4. Penerapan indikator teknis
Indikator teknis membantu meningkatkan akurasi penempatan order perlindungan secara signifikan:
Moving Averages (Moving Averages): Sering digunakan sebagai level dukungan atau perlawanan dinamis, terutama MA 50, 100, dan 200 yang sangat efektif.
Indikator RSI (Relative Strength Index): Membantu menentukan titik pembalikan potensial saat mencapai zona overbought (nilai di atas 70) atau oversold (nilai di bawah 30)
Indikator ATR (Average True Range): Memungkinkan untuk mempertimbangkan volatilitas saat ini dari aset saat menghitung stop-loss (misalnya, stop-loss = 1.5 × ATR dari titik masuk)
Contoh praktis perhitungan
Perhitungan untuk posisi panjang (long):
Perhitungan untuk posisi pendek (short):
Manajemen yang efektif terhadap order stop-loss dan take-profit memerlukan analisis pasar secara teratur dan penyesuaian pendekatan dengan mempertimbangkan volatilitas saat ini. Pada periode volatilitas yang tinggi, disarankan untuk menetapkan stop yang lebih lebar, sedangkan pada fase pasar yang tenang – stop yang lebih sempit. Dengan mengikuti aturan ini dan terus menyempurnakan strategi manajemen risiko Anda, Anda dapat secara signifikan meningkatkan efektivitas perdagangan Anda.