Kebangkitan dan Kejatuhan Raksasa Aset Kripto: Kisah Berliku Three Arrows Capital
Dalam industri Aset Kripto, Three Arrows Capital pernah menjadi bintang yang bersinar. Hedge fund yang didirikan oleh Su Zhu dan Kyle Davies ini, dalam waktu singkat berkembang dari ketidakjelasan menjadi raksasa yang mengelola aset senilai puluhan miliar dolar. Namun, saat tampaknya mencapai puncaknya, sebuah kehancuran yang tiba-tiba membuat kekaisaran ini runtuh.
Su Zhu dan Davies keduanya lulus dari universitas terkemuka di Amerika Serikat, mereka bertemu di Phillips Andover Academy dan kemudian bersama-sama masuk ke Universitas Columbia. Setelah lulus, keduanya bekerja di lembaga keuangan seperti Credit Suisse dan Deutsche Bank, mengumpulkan pengalaman perdagangan yang berharga. Pada tahun 2012, mereka memutuskan untuk mendirikan hedge fund mereka sendiri Three Arrows Capital, dengan modal awal hanya 1 juta dolar.
Dengan wawasan pasar yang tajam dan keterampilan arbitrase yang tinggi, Three Arrows Capital dengan cepat membangun keunggulan di bidang derivatif forex di pasar yang sedang berkembang. Dengan munculnya koin seperti Bitcoin, perusahaan ini dengan cepat beralih ke pasar baru ini, memperoleh keuntungan besar melalui berbagai strategi arbitrase dan spekulasi. Su Zhu secara aktif mempromosikan teori "super siklus aset kripto" di media sosial, menarik banyak pengikut, dan pengaruh Three Arrows Capital semakin meningkat.
Pada tahun 2020, Three Arrows Capital mengklaim mengelola lebih dari 2,6 miliar dolar aset. Su Zhu dan Davies mulai menikmati kehidupan kaya, membeli rumah mewah dan yacht. Namun, dengan penurunan tajam di pasar Aset Kripto pada tahun 2022, situasi perusahaan dengan cepat memburuk. Taruhan besar pada aset berisiko seperti Luna gagal, ditambah dengan pinjaman besar dan operasi leverage tinggi, Three Arrows Capital segera terjebak dalam krisis likuiditas.
Pada bulan Juni 2022, Three Arrows Capital menghentikan pembayaran utang dan kehilangan kontak dengan kreditur. Perusahaan akhirnya mengajukan kebangkrutan pada bulan Juli, dengan utang mencapai miliaran dolar. Su Zhu dan Davies kemudian menghilang, dianggap telah melarikan diri ke Dubai. Kejatuhan ini tidak hanya menghancurkan Three Arrows Capital, tetapi juga memicu reaksi berantai di seluruh industri Aset Kripto, menyebabkan beberapa perusahaan terkait bangkrut.
Jatuhnya Three Arrows Capital menyoroti sifat risiko tinggi dari pasar Aset Kripto, sekaligus mengungkapkan kekurangan regulasi di industri ini. Hedge fund bintang yang pernah ada ini, akhirnya menjadi sebuah kisah peringatan tentang keserakahan dan kesombongan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
3
Bagikan
Komentar
0/400
LayerZeroHero
· 15jam yang lalu
Saya terlebih dahulu menganalisis data, hasilnya merugikan sampai mengerikan.
Lihat AsliBalas0
Layer2Observer
· 15jam yang lalu
Tanyakan lagi? Memainkan dengan leverage tinggi seperti ini.
Three Arrows Capital: Kebangkitan dan Kejatuhan Raksasa Enkripsi
Kebangkitan dan Kejatuhan Raksasa Aset Kripto: Kisah Berliku Three Arrows Capital
Dalam industri Aset Kripto, Three Arrows Capital pernah menjadi bintang yang bersinar. Hedge fund yang didirikan oleh Su Zhu dan Kyle Davies ini, dalam waktu singkat berkembang dari ketidakjelasan menjadi raksasa yang mengelola aset senilai puluhan miliar dolar. Namun, saat tampaknya mencapai puncaknya, sebuah kehancuran yang tiba-tiba membuat kekaisaran ini runtuh.
Su Zhu dan Davies keduanya lulus dari universitas terkemuka di Amerika Serikat, mereka bertemu di Phillips Andover Academy dan kemudian bersama-sama masuk ke Universitas Columbia. Setelah lulus, keduanya bekerja di lembaga keuangan seperti Credit Suisse dan Deutsche Bank, mengumpulkan pengalaman perdagangan yang berharga. Pada tahun 2012, mereka memutuskan untuk mendirikan hedge fund mereka sendiri Three Arrows Capital, dengan modal awal hanya 1 juta dolar.
Dengan wawasan pasar yang tajam dan keterampilan arbitrase yang tinggi, Three Arrows Capital dengan cepat membangun keunggulan di bidang derivatif forex di pasar yang sedang berkembang. Dengan munculnya koin seperti Bitcoin, perusahaan ini dengan cepat beralih ke pasar baru ini, memperoleh keuntungan besar melalui berbagai strategi arbitrase dan spekulasi. Su Zhu secara aktif mempromosikan teori "super siklus aset kripto" di media sosial, menarik banyak pengikut, dan pengaruh Three Arrows Capital semakin meningkat.
Pada tahun 2020, Three Arrows Capital mengklaim mengelola lebih dari 2,6 miliar dolar aset. Su Zhu dan Davies mulai menikmati kehidupan kaya, membeli rumah mewah dan yacht. Namun, dengan penurunan tajam di pasar Aset Kripto pada tahun 2022, situasi perusahaan dengan cepat memburuk. Taruhan besar pada aset berisiko seperti Luna gagal, ditambah dengan pinjaman besar dan operasi leverage tinggi, Three Arrows Capital segera terjebak dalam krisis likuiditas.
Pada bulan Juni 2022, Three Arrows Capital menghentikan pembayaran utang dan kehilangan kontak dengan kreditur. Perusahaan akhirnya mengajukan kebangkrutan pada bulan Juli, dengan utang mencapai miliaran dolar. Su Zhu dan Davies kemudian menghilang, dianggap telah melarikan diri ke Dubai. Kejatuhan ini tidak hanya menghancurkan Three Arrows Capital, tetapi juga memicu reaksi berantai di seluruh industri Aset Kripto, menyebabkan beberapa perusahaan terkait bangkrut.
Jatuhnya Three Arrows Capital menyoroti sifat risiko tinggi dari pasar Aset Kripto, sekaligus mengungkapkan kekurangan regulasi di industri ini. Hedge fund bintang yang pernah ada ini, akhirnya menjadi sebuah kisah peringatan tentang keserakahan dan kesombongan.