Apakah sebaiknya mengejar harga dalam kondisi pasar FOMO? 7 hal yang perlu diperhatikan saat trading
1. Tren kenaikan yang sangat cepat
Baru-baru ini, pasar menunjukkan tren kenaikan cepat yang jarang terjadi. Altcoin dengan kapitalisasi pasar besar seperti LINK dan SOL memulai terlebih dahulu, diikuti oleh token dengan kapitalisasi pasar rendah dan koin populer yang juga cepat mengikuti. Situasi kenaikan menyeluruh ini biasanya terjadi di akhir pasar bullish. Ada pandangan bahwa ini mungkin disebabkan oleh pembelian panik yang dihasilkan dari kekhawatiran peserta pasar tentang kehilangan kesempatan.
Perlu dicatat bahwa dari akhir 2019 hingga awal 2020 juga terjadi kondisi pasar yang serupa, yang akhirnya terbukti menjadi jebakan pasar bullish. Apakah kondisi saat ini akan terulang kembali, atau hanya merupakan kekhawatiran berlebihan investor terhadap pasar bearish, masih perlu diamati.
2. Kinerja Ethereum Lemah
Dibandingkan dengan aset kripto lainnya, kinerja Ethereum mengecewakan. Dari segi imbal hasil antara 1 Oktober hingga 14 November, Ethereum hanya mencatat kenaikan 18%, jauh di bawah Bitcoin yang mencapai 30% dan Solana yang mencapai 120%. Bahkan beberapa aset yang biasanya berkinerja buruk seperti ATOM, dengan kenaikan 22%, juga melampaui Ethereum.
Kinerja yang kurang baik ini mungkin terkait dengan mekanisme staking Ethereum. Sejak upgrade Shanghai, jumlah ETH yang dipertaruhkan meningkat secara signifikan. Meskipun ini sedikit menstabilkan harga ETH, hal ini juga dapat menekan potensi kenaikannya. Selain itu, saat ini para investor cenderung menukarkan ETH mereka dengan altcoin lain yang sedang naik, yang semakin memperburuk tekanan jual ETH.
3. Waspadai Investor Risiko Solana
Seiring dengan pemulihan pasar, beberapa investor ventura yang sebelumnya terjebak mulai aktif kembali. Solana sebagai token VC yang khas, sebagian besar distribusinya ditujukan untuk investor internal. Investor ini mungkin berharap harga SOL kembali ke ratusan dolar. Perlu dicatat bahwa token SOL yang dimiliki oleh FTX/Alameda akan secara bertahap dibuka kuncinya sebelum tahun 2028, yang mungkin berdampak pada harga di masa depan.
4. Memperhatikan Arah Penjualan Besar
Pihak-pihak yang berkepentingan sedang memanfaatkan kesempatan kenaikan ini untuk menjual aset, termasuk tim pengembang proyek, investor awal, dan beberapa bursa. Meskipun biasanya penjualan di awal pasar bullish terbukti salah, investor tetap perlu waspada agar tidak menjadi likuiditas keluar bagi orang lain.
Beberapa proyek yang pernah terkenal, seperti SandBox, tindakan timnya yang terus menjual token patut diperhatikan. Selain itu, bahkan pemimpin industri seperti Vitalik juga menjual ETH pada posisi tinggi. Investor harus memperhatikan tindakan penjualan ini dengan cermat untuk mengevaluasi potensi dampaknya terhadap perkembangan jangka panjang proyek.
5. Situasi Aliran Stablecoin
Baru-baru ini dilaporkan bahwa stablecoin mengalir ke pasar dalam jumlah besar. Data menunjukkan bahwa memang ada sekitar 3 miliar dolar AS stablecoin yang masuk, tetapi dibandingkan dengan arus keluar dana tahun lalu, angka ini masih terbilang sangat kecil. Aliran ini mungkin sebagian besar berasal dari penggemar cryptocurrency yang sudah ada, bukan dari pendatang baru di pasar.
Aliran dana yang benar-benar dapat mendorong pasar bull seharusnya berasal dari luar pasar kripto. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa orang memiliki harapan tinggi terhadap ETF Bitcoin spot.
6. Memperhatikan perkembangan ETF Bitcoin
Menurut laporan media seperti CNBC, ETF Bitcoin diperkirakan akan disetujui pada awal 2024, tetapi mungkin juga akan ada penundaan. Perusahaan manajemen aset tradisional menyarankan klien untuk mengalokasikan 1-5% dari total portofolio investasi mereka untuk investasi cryptocurrency, yang berarti aliran dana dari lembaga keuangan tradisional mungkin tidak akan terlalu agresif.
Perlu dicatat bahwa persetujuan ETF mungkin akan menjadi sebuah peristiwa "jual berita", mirip dengan performa DOGE setelah beberapa peristiwa besar di masa lalu. Oleh karena itu, investor perlu tetap waspada terhadap reaksi pasar sebelum dan sesudah persetujuan ETF.
7. Prospek pasar masih tidak jelas
Saat ini, ada perbedaan pendapat di pasar tentang apakah kenaikan ini dapat bertahan. Beberapa tanda menunjukkan bahwa pasar mungkin belum sepenuhnya siap untuk memasuki fase bull market. Misalnya, fenomena lonjakan cepat dan penjualan baru-baru ini, serta volume perdagangan spot yang relatif rendah, menunjukkan bahwa pasar masih memiliki ketidakstabilan.
Bull market yang ideal biasanya ditandai dengan kenaikan stabil selama beberapa bulan, bukan fluktuasi yang tajam. Namun, setiap siklus pasar memiliki keunikannya sendiri, dan investor perlu menjaga sikap terbuka dan hati-hati, serta mengawasi perubahan pasar dengan cermat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
5
Bagikan
Komentar
0/400
SatoshiSherpa
· 07-24 05:23
Suckers benar-benar sulit untuk dijadikan.
Lihat AsliBalas0
GateUser-bd883c58
· 07-24 03:40
Stabil, mari kita gunakan leverage tiga kali.
Lihat AsliBalas0
GasGasGasBro
· 07-23 02:31
Ah, apakah kita akan merayakan lagi dengan meriah?
7 hal yang perlu diperhatikan dalam perdagangan di pasar FOMO: dari lonjakan yang tidak biasa hingga perkembangan ETF
Apakah sebaiknya mengejar harga dalam kondisi pasar FOMO? 7 hal yang perlu diperhatikan saat trading
1. Tren kenaikan yang sangat cepat
Baru-baru ini, pasar menunjukkan tren kenaikan cepat yang jarang terjadi. Altcoin dengan kapitalisasi pasar besar seperti LINK dan SOL memulai terlebih dahulu, diikuti oleh token dengan kapitalisasi pasar rendah dan koin populer yang juga cepat mengikuti. Situasi kenaikan menyeluruh ini biasanya terjadi di akhir pasar bullish. Ada pandangan bahwa ini mungkin disebabkan oleh pembelian panik yang dihasilkan dari kekhawatiran peserta pasar tentang kehilangan kesempatan.
Perlu dicatat bahwa dari akhir 2019 hingga awal 2020 juga terjadi kondisi pasar yang serupa, yang akhirnya terbukti menjadi jebakan pasar bullish. Apakah kondisi saat ini akan terulang kembali, atau hanya merupakan kekhawatiran berlebihan investor terhadap pasar bearish, masih perlu diamati.
2. Kinerja Ethereum Lemah
Dibandingkan dengan aset kripto lainnya, kinerja Ethereum mengecewakan. Dari segi imbal hasil antara 1 Oktober hingga 14 November, Ethereum hanya mencatat kenaikan 18%, jauh di bawah Bitcoin yang mencapai 30% dan Solana yang mencapai 120%. Bahkan beberapa aset yang biasanya berkinerja buruk seperti ATOM, dengan kenaikan 22%, juga melampaui Ethereum.
Kinerja yang kurang baik ini mungkin terkait dengan mekanisme staking Ethereum. Sejak upgrade Shanghai, jumlah ETH yang dipertaruhkan meningkat secara signifikan. Meskipun ini sedikit menstabilkan harga ETH, hal ini juga dapat menekan potensi kenaikannya. Selain itu, saat ini para investor cenderung menukarkan ETH mereka dengan altcoin lain yang sedang naik, yang semakin memperburuk tekanan jual ETH.
3. Waspadai Investor Risiko Solana
Seiring dengan pemulihan pasar, beberapa investor ventura yang sebelumnya terjebak mulai aktif kembali. Solana sebagai token VC yang khas, sebagian besar distribusinya ditujukan untuk investor internal. Investor ini mungkin berharap harga SOL kembali ke ratusan dolar. Perlu dicatat bahwa token SOL yang dimiliki oleh FTX/Alameda akan secara bertahap dibuka kuncinya sebelum tahun 2028, yang mungkin berdampak pada harga di masa depan.
4. Memperhatikan Arah Penjualan Besar
Pihak-pihak yang berkepentingan sedang memanfaatkan kesempatan kenaikan ini untuk menjual aset, termasuk tim pengembang proyek, investor awal, dan beberapa bursa. Meskipun biasanya penjualan di awal pasar bullish terbukti salah, investor tetap perlu waspada agar tidak menjadi likuiditas keluar bagi orang lain.
Beberapa proyek yang pernah terkenal, seperti SandBox, tindakan timnya yang terus menjual token patut diperhatikan. Selain itu, bahkan pemimpin industri seperti Vitalik juga menjual ETH pada posisi tinggi. Investor harus memperhatikan tindakan penjualan ini dengan cermat untuk mengevaluasi potensi dampaknya terhadap perkembangan jangka panjang proyek.
5. Situasi Aliran Stablecoin
Baru-baru ini dilaporkan bahwa stablecoin mengalir ke pasar dalam jumlah besar. Data menunjukkan bahwa memang ada sekitar 3 miliar dolar AS stablecoin yang masuk, tetapi dibandingkan dengan arus keluar dana tahun lalu, angka ini masih terbilang sangat kecil. Aliran ini mungkin sebagian besar berasal dari penggemar cryptocurrency yang sudah ada, bukan dari pendatang baru di pasar.
Aliran dana yang benar-benar dapat mendorong pasar bull seharusnya berasal dari luar pasar kripto. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa orang memiliki harapan tinggi terhadap ETF Bitcoin spot.
6. Memperhatikan perkembangan ETF Bitcoin
Menurut laporan media seperti CNBC, ETF Bitcoin diperkirakan akan disetujui pada awal 2024, tetapi mungkin juga akan ada penundaan. Perusahaan manajemen aset tradisional menyarankan klien untuk mengalokasikan 1-5% dari total portofolio investasi mereka untuk investasi cryptocurrency, yang berarti aliran dana dari lembaga keuangan tradisional mungkin tidak akan terlalu agresif.
Perlu dicatat bahwa persetujuan ETF mungkin akan menjadi sebuah peristiwa "jual berita", mirip dengan performa DOGE setelah beberapa peristiwa besar di masa lalu. Oleh karena itu, investor perlu tetap waspada terhadap reaksi pasar sebelum dan sesudah persetujuan ETF.
7. Prospek pasar masih tidak jelas
Saat ini, ada perbedaan pendapat di pasar tentang apakah kenaikan ini dapat bertahan. Beberapa tanda menunjukkan bahwa pasar mungkin belum sepenuhnya siap untuk memasuki fase bull market. Misalnya, fenomena lonjakan cepat dan penjualan baru-baru ini, serta volume perdagangan spot yang relatif rendah, menunjukkan bahwa pasar masih memiliki ketidakstabilan.
Bull market yang ideal biasanya ditandai dengan kenaikan stabil selama beberapa bulan, bukan fluktuasi yang tajam. Namun, setiap siklus pasar memiliki keunikannya sendiri, dan investor perlu menjaga sikap terbuka dan hati-hati, serta mengawasi perubahan pasar dengan cermat.