Pasar keuangan terus lesu, apakah kita harus khawatir tentang penurunan?

Penulis: Anthony Pompliano, Pendiri dan CEO Professional Capital Management; Diterjemahkan oleh: Shaw Jinse Caijing

Pasar keuangan baru-baru ini suram. Saham teknologi, Bitcoin, dan banyak aset investasi lainnya terjebak dalam jurang penurunan. Sepertinya tidak ada yang bisa selamat dari kesulitan ini. Eric Balchunas dari Bloomberg menunjukkan bahwa semua aset sedang turun, termasuk obligasi negara jangka pendek.

Penjualan kali ini membuat orang bertanya: “Apakah bull market ini sudah berakhir?”

Jawabannya jauh lebih rumit daripada yang Anda bayangkan.

Sebagai contoh saham. Ryan Detrick dari Carson Group menganalisis dengan baik kinerja pada hari perdagangan yang berbeda dalam seminggu.

Dari grafik dapat dilihat bahwa Senin, Selasa, dan Rabu menunjukkan kinerja yang baik, sementara Kamis dan Jumat mengalami penurunan. Oleh karena itu, penurunan baru-baru ini sejalan dengan tren keseluruhan pasar tahun ini.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Faktanya, Balchunas menjelaskan bahwa secara keseluruhan, volume perdagangan indeks S&P 500 mungkin merupakan sinyal positif.

“Jika ada kabar baik, maka itu adalah volume perdagangan ETF S&P 500 ($SPY) relatif moderat, terlihat ada peningkatan volume perdagangan, tetapi bahkan tidak masuk dalam 20 teratas tahun ini. Biasanya ini menunjukkan bahwa penjualan adalah sementara, sementara volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa ketakutan lebih parah, tetapi siapa yang tahu.”

Apakah pasar saham bull market telah berakhir? Mungkin belum, tetapi segalanya mungkin terjadi. Ini mungkin menjadi salah satu bull market terpendek dalam sejarah. Namun, itu tidak berarti itu tidak mungkin terjadi.

Dan Ives dari Wedbush tetap optimis terhadap saham teknologi. Tentang penjualan ini, ia menyatakan: “Kami percaya ini hanyalah kepanikan sementara di saham teknologi, karena kami yakin, seiring investor mencari untuk terlibat dalam revolusi kecerdasan buatan serta gelombang efek turunan kedua, ketiga, dan keempat yang saat ini muncul di sektor konsumsi/perusahaan, saham teknologi akan mengalami pemulihan yang kuat selama sisa tahun ini.”

Bitcoin juga mengalami penurunan. Aset ini terkenal dengan asimetrisnya, tetapi investor relatif kecewa dengan kinerjanya sejauh ini tahun ini. Joe Consorti menulis: “Bitcoin hanya naik 4,2% sejauh ini tahun ini, sedangkan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq masing-masing naik 14,5% dan 18,9%.”

Ini bukan alasan banyak investor membeli aset tersebut. Mereka mencari pertumbuhan yang eksplosif, bukan konsolidasi yang berkinerja lebih rendah dibandingkan dengan indeks saham utama. Di sisi lain, Bitcoin hanya naik 6% dalam setahun terakhir, tetapi telah naik 500% dalam lima tahun terakhir.

Investasi itu sulit. Berbagai aset menunjukkan kinerja yang berbeda pada waktu yang berbeda. Ditambah dengan ketidakpastian kebijakan moneter, geopolitik, dan aliran modal, sistem ekonomi yang kompleks sulit diprediksi.

Namun yang membuat saya tenang adalah, bahkan di masa-masa pasar yang lesu seperti yang kita alami saat ini, perusahaan-perusahaan yang benar-benar baik pada akhirnya akan terus berkinerja baik dalam jangka panjang. Bitcoin juga akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan. Mereka yang cemas karena beberapa fluktuasi harga akan lebih mungkin membuat keputusan yang salah. Mereka yang dapat membeli aset berkualitas dan menahannya dalam jangka panjang, pada akhirnya akan mendapatkan imbal hasil yang besar. Prinsip investasi abadi ini tetap relevan karena suatu alasan.

Tetap tenang, percayalah cuaca baik akhirnya akan datang.