Ripple Presiden Monica Long di Konferensi Swell New York dengan tegas menyatakan bahwa, meskipun perusahaan telah mencapai valuasi sebesar 40 miliar dolar AS dan sedang mengalami gelombang IPO di industri kripto, Ripple saat ini tidak memiliki jadwal atau rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO). Perusahaan saat ini didukung oleh neraca keuangan internal yang kuat dan likuiditas yang memadai, serta telah menyelesaikan sekitar 4 miliar dolar AS dalam akuisisi strategis, termasuk akuisisi terbaru terhadap platform penyimpanan aset digital Palisade. Sikap Ripple yang bersifat “privatisasi” ini sangat kontras dengan tren perusahaan sejenis seperti Circle dan Kraken yang mempercepat proses pencatatan di bursa.
Otonomi Strategis: Ripple Teguh Menolak Jalur IPO Jangka Pendek
Dalam tren industri keuangan kripto yang semakin mengadopsi pasar modal tradisional, Presiden Ripple Monica Long kembali menyuarakan sikap tegas, memberi sinyal bahwa perusahaan tidak berencana untuk melakukan IPO dalam waktu dekat. Long secara langsung menyatakan kepada media, “Kami tidak memiliki jadwal IPO. Tidak ada rencana, tidak ada waktu yang ditetapkan.” Pernyataan ini menegaskan komitmen Ripple terhadap otonomi strategis dan berbeda dari langkah perusahaan seperti Circle dan Kraken yang mempercepat pencatatan di bursa.
Long menjelaskan bahwa Ripple berada dalam posisi keuangan yang “beruntung,” mampu membiayai pertumbuhan organik dan anorganik (melalui akuisisi) serta kemitraan strategis utama sepenuhnya dari sumber daya internal, tanpa bergantung pada pendanaan dari pasar publik. Sebelumnya, Ripple melakukan pendanaan sebesar 500 juta dolar AS yang dipimpin oleh Fortress Investment Group, Citadel Securities, dan Pantera Capital, yang mendorong valuasi perusahaan mencapai 40 miliar dolar AS. Transaksi ini lebih mencerminkan kepercayaan institusional terhadap saham perusahaan daripada kebutuhan perusahaan akan modal eksternal, memperkuat fondasi privatisasinya.
Akuisisi Senilai 4 Miliar Dolar AS: Membangun Infrastruktur Keuangan Institusional
Penolakan Ripple terhadap IPO bukan berarti perusahaan berhenti berkembang. Sebaliknya, strategi pertumbuhannya berfokus pada integrasi mendalam terhadap infrastruktur. Dalam dua tahun terakhir, Ripple telah menyelesaikan enam transaksi besar dengan total investasi sekitar 4 miliar dolar AS, secara signifikan memperluas layanan untuk institusi. Di antaranya, akuisisi Hidden Road senilai 1,25 miliar dolar AS (yang kini bernama Ripple Prime) dan GTreasury sebesar 1 miliar dolar AS.
Akuisisi terbaru terhadap platform penyimpanan aset digital Palisade semakin memperkuat kemampuan Ripple dalam layanan institusional. Langkah-langkah akuisisi ini menunjukkan bahwa Ripple secara sistematis membangun tumpukan keuangan aset digital tingkat institusi lengkap dari pembayaran hingga penyimpanan, bertujuan memenuhi kebutuhan lembaga keuangan utama terhadap XRP dan alat aset digital lainnya.
Dampak Jangka Panjang Regulasi dan Pendinginan Ekspektasi IPO
Sejarah menunjukkan bahwa Ripple tidak selalu menutup kemungkinan untuk IPO. Pada 2023, muncul rumor terkait rencana pencatatan saham, tetapi kemudian tertunda karena tantangan hukum dengan Securities and Exchange Commission (SEC) AS. Saat ini, pernyataan resmi menunjukkan bahwa opsi pencatatan di pasar publik sudah benar-benar tidak dipertimbangkan lagi. Dalam lingkungan regulasi yang belum sepenuhnya jelas, mempertahankan status privat memungkinkan Ripple menghindari tekanan laporan keuangan kuartalan dan pengawasan regulasi yang lebih ketat, sehingga dapat lebih fokus pada inovasi di bidang pembayaran lintas batas dan tokenisasi.
Persaingan di Era IPO dan Diferensiasi Ripple
Meskipun memilih untuk “menjaga jarak” dari tren IPO industri, Long menyambut baik kematangan industri secara umum. Ia menyambut baik langkah perusahaan kripto lain yang melakukan IPO, seperti Circle yang sudah go public dan Kraken yang berencana IPO pada 2026.
Bisnis inti Ripple adalah solusi pembayaran lintas negara dan likuiditas institusional. Nilai perusahaan lebih banyak diukur dari tingkat penggunaan jaringan pembayaran dan adopsi ledger XRP, bukan dari pendapatan biaya transaksi. Dengan tetap privat, Ripple dapat menyesuaikan langkahnya secara fleksibel dan mendalam dengan bank dan lembaga keuangan tanpa harus memenuhi ekspektasi pendapatan kuartalan dari Wall Street.
Penutup
Ripple secara tegas membedakan dirinya dari gelombang IPO industri, menunjukkan keteguhan strategis sebagai “keluar dari arus utama” di bidang kripto. Dengan valuasi 40 miliar dolar AS dan terus melakukan akuisisi, perusahaan memandang langkah M&A sebagai jalur pertumbuhan yang lebih langsung dan efisien dibandingkan pencatatan di bursa. Pendekatan ini memberi contoh bagi perusahaan kripto besar lain yang belum go public: kekuatan modal internal dan strategi institusional yang jelas dapat melindungi mereka dari “keramaian” pasar IPO dan memungkinkan fokus penuh pada inovasi infrastruktur keuangan global berbasis XRP.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Valuasi sebesar 40 miliar dolar AS! Ripple secara tegas menolak rencana IPO: didukung oleh dana sendiri untuk ekspansi strategis
Ripple Presiden Monica Long di Konferensi Swell New York dengan tegas menyatakan bahwa, meskipun perusahaan telah mencapai valuasi sebesar 40 miliar dolar AS dan sedang mengalami gelombang IPO di industri kripto, Ripple saat ini tidak memiliki jadwal atau rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO). Perusahaan saat ini didukung oleh neraca keuangan internal yang kuat dan likuiditas yang memadai, serta telah menyelesaikan sekitar 4 miliar dolar AS dalam akuisisi strategis, termasuk akuisisi terbaru terhadap platform penyimpanan aset digital Palisade. Sikap Ripple yang bersifat “privatisasi” ini sangat kontras dengan tren perusahaan sejenis seperti Circle dan Kraken yang mempercepat proses pencatatan di bursa.
Otonomi Strategis: Ripple Teguh Menolak Jalur IPO Jangka Pendek
Dalam tren industri keuangan kripto yang semakin mengadopsi pasar modal tradisional, Presiden Ripple Monica Long kembali menyuarakan sikap tegas, memberi sinyal bahwa perusahaan tidak berencana untuk melakukan IPO dalam waktu dekat. Long secara langsung menyatakan kepada media, “Kami tidak memiliki jadwal IPO. Tidak ada rencana, tidak ada waktu yang ditetapkan.” Pernyataan ini menegaskan komitmen Ripple terhadap otonomi strategis dan berbeda dari langkah perusahaan seperti Circle dan Kraken yang mempercepat pencatatan di bursa.
Long menjelaskan bahwa Ripple berada dalam posisi keuangan yang “beruntung,” mampu membiayai pertumbuhan organik dan anorganik (melalui akuisisi) serta kemitraan strategis utama sepenuhnya dari sumber daya internal, tanpa bergantung pada pendanaan dari pasar publik. Sebelumnya, Ripple melakukan pendanaan sebesar 500 juta dolar AS yang dipimpin oleh Fortress Investment Group, Citadel Securities, dan Pantera Capital, yang mendorong valuasi perusahaan mencapai 40 miliar dolar AS. Transaksi ini lebih mencerminkan kepercayaan institusional terhadap saham perusahaan daripada kebutuhan perusahaan akan modal eksternal, memperkuat fondasi privatisasinya.
Akuisisi Senilai 4 Miliar Dolar AS: Membangun Infrastruktur Keuangan Institusional
Penolakan Ripple terhadap IPO bukan berarti perusahaan berhenti berkembang. Sebaliknya, strategi pertumbuhannya berfokus pada integrasi mendalam terhadap infrastruktur. Dalam dua tahun terakhir, Ripple telah menyelesaikan enam transaksi besar dengan total investasi sekitar 4 miliar dolar AS, secara signifikan memperluas layanan untuk institusi. Di antaranya, akuisisi Hidden Road senilai 1,25 miliar dolar AS (yang kini bernama Ripple Prime) dan GTreasury sebesar 1 miliar dolar AS.
Akuisisi terbaru terhadap platform penyimpanan aset digital Palisade semakin memperkuat kemampuan Ripple dalam layanan institusional. Langkah-langkah akuisisi ini menunjukkan bahwa Ripple secara sistematis membangun tumpukan keuangan aset digital tingkat institusi lengkap dari pembayaran hingga penyimpanan, bertujuan memenuhi kebutuhan lembaga keuangan utama terhadap XRP dan alat aset digital lainnya.
Dampak Jangka Panjang Regulasi dan Pendinginan Ekspektasi IPO
Sejarah menunjukkan bahwa Ripple tidak selalu menutup kemungkinan untuk IPO. Pada 2023, muncul rumor terkait rencana pencatatan saham, tetapi kemudian tertunda karena tantangan hukum dengan Securities and Exchange Commission (SEC) AS. Saat ini, pernyataan resmi menunjukkan bahwa opsi pencatatan di pasar publik sudah benar-benar tidak dipertimbangkan lagi. Dalam lingkungan regulasi yang belum sepenuhnya jelas, mempertahankan status privat memungkinkan Ripple menghindari tekanan laporan keuangan kuartalan dan pengawasan regulasi yang lebih ketat, sehingga dapat lebih fokus pada inovasi di bidang pembayaran lintas batas dan tokenisasi.
Persaingan di Era IPO dan Diferensiasi Ripple
Meskipun memilih untuk “menjaga jarak” dari tren IPO industri, Long menyambut baik kematangan industri secara umum. Ia menyambut baik langkah perusahaan kripto lain yang melakukan IPO, seperti Circle yang sudah go public dan Kraken yang berencana IPO pada 2026.
Bisnis inti Ripple adalah solusi pembayaran lintas negara dan likuiditas institusional. Nilai perusahaan lebih banyak diukur dari tingkat penggunaan jaringan pembayaran dan adopsi ledger XRP, bukan dari pendapatan biaya transaksi. Dengan tetap privat, Ripple dapat menyesuaikan langkahnya secara fleksibel dan mendalam dengan bank dan lembaga keuangan tanpa harus memenuhi ekspektasi pendapatan kuartalan dari Wall Street.
Penutup
Ripple secara tegas membedakan dirinya dari gelombang IPO industri, menunjukkan keteguhan strategis sebagai “keluar dari arus utama” di bidang kripto. Dengan valuasi 40 miliar dolar AS dan terus melakukan akuisisi, perusahaan memandang langkah M&A sebagai jalur pertumbuhan yang lebih langsung dan efisien dibandingkan pencatatan di bursa. Pendekatan ini memberi contoh bagi perusahaan kripto besar lain yang belum go public: kekuatan modal internal dan strategi institusional yang jelas dapat melindungi mereka dari “keramaian” pasar IPO dan memungkinkan fokus penuh pada inovasi infrastruktur keuangan global berbasis XRP.