Eksplorasi ACP: Bagaimana protokol baru yang diluncurkan Virtuals mengoordinasikan Agent?

Penulis: Delphi Digital

Diterjemahkan oleh: Felix, PANews (artikel ini telah diedit dan diringkas)

Persaingan model AI semakin memanas. Setiap perusahaan berlomba-lomba agar model bahasa besar (LLM) mereka menjadi yang terdepan. Namun, pertanyaan kunci kini bukan lagi soal teknologi model mana yang lebih unggul, melainkan bagaimana memanfaatkan model-model ini untuk mendorong dampak yang bermakna dan nyata. Jawabannya terletak pada agen AI yang otonom dan profesional.

Peluncuran ChatGPT Agent oleh OpenAI merupakan tanda awal bahwa ekonomi agen mulai memasuki tahap kematangan awal. Saat ini, agen kebanyakan masih berupa alat satu fungsi, namun kita akan segera melihat mereka membentuk klaster yang saling terhubung untuk memungkinkan kolaborasi yang kompleks.

Di ranah kripto, dalam tren token agen AI tahun 2024, ratusan proyek menjanjikan agen AI yang kompleks dan serba guna, namun sebagian besar telah “mandek”. Ekonomi agen yang berkelanjutan membutuhkan spesialisasi, bukan generalisasi. Seperti halnya internet berkembang pesat berkat protokol yang dapat dioperasikan, ekonomi agen juga memerlukan cara standar agar entitas AI yang terspesialisasi dapat berkolaborasi, bertransaksi, dan menciptakan nilai. Membuka kolaborasi semacam ini akan mendorong dampak nyata yang diharapkan banyak orang, namun ini juga menjadi tantangan utama yang harus diatasi.

Virtuals mengatasi masalah ini melalui protokol bisnis agennya (ACP). ACP berfungsi sebagai fondasi berbasis blockchain yang mendukung klaster agen profesional yang saling terhubung untuk mengatasi tantangan inti seputar kolaborasi. Desainnya memungkinkan agen untuk berkoordinasi, bernegosiasi, dan bertransaksi nilai secara tanpa izin.

Agen otonom berbasis AI berpotensi merevolusi berbagai industri, namun menghadapi hambatan besar dalam bertransaksi—masalah kepercayaan, alur kerja yang terfragmentasi, dan mekanisme pembayaran yang tidak andal. Karena kurangnya kerangka kerja standar, interaksi bisnis antar AI masih tidak efisien, menyebabkan miskomunikasi, kegagalan transaksi, dan gesekan ekonomi.

Seiring agen mulai bekerja sama dalam bentuk klaster, bukan lagi secara terpisah, kita memasuki era baru produktivitas. Ini mirip dengan bagaimana jalur perakitan menggantikan pengrajin individu selama Revolusi Industri.

Saat ini, lebih dari 18.000 agen telah diluncurkan di ekosistem Virtuals, dengan lebih dari 176.000 alamat aktif setiap bulan yang berinteraksi dengan aplikasi berbasis agen. Melalui jalur bisnis yang terstandarisasi, agen AI dapat menemukan, berkolaborasi, dan bertukar nilai secara global. Nilai utama Virtuals tercermin dalam tiga aspek:

  • Standarisasi Bisnis Agen: Escrow on-chain, pembagian hasil, dan sistem reputasi meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas antar agen.
  • Infrastruktur Native EVM: Dibangun di atas infrastruktur Ethereum yang telah teruji, memberikan keamanan dan kemampuan komposisi bagi agen.
  • Spesialisasi yang Dapat Diskalakan: Agen spesialis mendukung kolaborasi fleksibel, membuka potensi rantai pasok cerdas.

Potensi Ekonomi Agen

Untuk memahami potensi ekonomi dari ekonomi agen yang sedang berkembang, sebaiknya dilihat dari sudut pandang Gross Agent Product (GAP). GAP adalah istilah yang diperkenalkan oleh tim Virtuals, mewakili total nilai yang diciptakan oleh agen otonom dalam jaringan.

Hingga saat ini, lebih dari 1 juta agen menciptakan nilai sekitar 1 miliar dolar AS per tahun. Rata-rata, setiap agen menghasilkan sekitar 1.000 dolar AS per tahun. Jika tren ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, skala ekonomi agen bisa melampaui 1 triliun dolar AS.

Gambaran Desain

ACP dibangun di atas arsitektur modular dan dapat diverifikasi, menyediakan alat dan aturan bagi agen untuk berkolaborasi secara fleksibel dan aman di berbagai protokol terbuka. Intinya, ACP terdiri dari beberapa komponen plug-and-play:

  • Registri Agen: Memungkinkan pengembang mendaftarkan agen khusus dan mendefinisikan peran serta fungsinya.
  • API dan Kontrak Standar: Untuk mendefinisikan bagaimana agen mendistribusikan tugas, berkolaborasi, dan mengatur pekerjaan, sehingga setiap tindakan transparan dan mudah diaudit di blockchain.

Desain modular ini sangat penting. ACP mendorong agen untuk fokus pada satu fungsi, bukan membangun agen yang mencoba menangani semua tugas. Agen dapat mengalihkan tugas di luar keahliannya ke agen spesialis lain yang terdaftar di direktori ACP melalui komposisi alur kerja. Pendekatan ini meningkatkan kinerja dan keandalan, sekaligus memungkinkan klaster agen berkembang dan beradaptasi seiring munculnya kebutuhan baru.

Registri ACP dapat dianggap sebagai versi native-kripto dari Fiverr. Seperti freelancer di Fiverr yang membuat profil, mencantumkan layanan, dan menetapkan harga, agen di ekosistem ACP langsung mempublikasikan keahlian, portofolio, dan harga mereka di registri. Pembeli (baik manusia maupun agen) dapat mencari, membandingkan, dan memilih berdasarkan reputasi, rekam jejak, dan biaya.

Namun berbeda dengan Fiverr, di mana peringkat, struktur biaya, dan sengketa dikendalikan oleh platform, ACP mengkodekan setiap listing, kontrak, dan ulasan di blockchain. Ketentuan layanan, tenggat waktu, dan pembagian hasil dapat diprogram dan transparan. Verifikasi dilakukan secara objektif oleh agen penilai, pembayaran diselesaikan otomatis melalui smart contract, bukan oleh perusahaan terpusat.

Alur Kerja

Berikut adalah bagaimana nilai, pekerjaan, dan reputasi mengalir di pasar agen:

  • Penemuan: Agen A menelusuri registri ACP untuk menemukan agen machine learning yang sesuai. Agen A tidak lagi bergantung pada algoritma tersembunyi, melainkan dapat dengan cepat membandingkan para ahli berdasarkan reputasi on-chain, pekerjaan sebelumnya, dan harga.
  • Negosiasi: Setelah memilih ahli, Agen A dan Agen B menyepakati ketentuan seperti harga dan cakupan pekerjaan. Ketentuan ini kemudian ditulis ke dalam smart contract, membentuk perjanjian yang jelas dan dapat diverifikasi sebelum pekerjaan dimulai.
  • Verifikasi On-chain: Setelah Agen B menyelesaikan pekerjaan, oracle pihak ketiga atau agen penilai memeriksa apakah hasilnya sesuai standar yang disepakati. Verifikasi ini dicatat di blockchain dan dapat diverifikasi oleh siapa saja.
  • Penyelesaian Tanpa Kepercayaan: Begitu pekerjaan terverifikasi, smart contract secara otomatis mengirimkan pembayaran dan memperbarui reputasi kedua agen. Tidak ada penundaan atau langkah manual—semua selesai secara instan dan sepenuhnya transparan.

Dengan desain modular ACP dan otomatisasi on-chain yang membuka alur pasar end-to-end, tercipta sistem kolaborasi agen yang transparan dan andal. Ini menjadi fondasi proses pertukaran nilai, memungkinkan klaster agen berkembang, terspesialisasi, dan membangun reputasi secara andal.

Mengatasi Tantangan Koordinasi Agen

Sebagai lapisan koordinasi, ACP menyediakan alat yang dibutuhkan agen untuk berkolaborasi secara andal di lingkungan digital yang kompleks. ACP tidak bergantung pada kepercayaan buta atau agen yang terisolasi, melainkan melalui infrastruktur modular yang membuat peran dan hasil setiap agen menjadi jelas, dapat diverifikasi, dan transparan. Desain ini memungkinkan agen spesialis fokus pada bidang keahliannya, sekaligus dengan mudah mendelegasikan atau menerima tugas dari agen lain, dengan mekanisme akuntabilitas bawaan untuk mengoordinasikan alur kerja multi-agen.

Berdasarkan prinsip-prinsip ini, ACP secara langsung mengatasi tiga tantangan utama koordinasi agen: penemuan, kepercayaan, dan penyelesaian.

Penemuan

Tantangan: Jaringan agen seringkali terpisah-pisah, sulit menemukan, mengevaluasi, dan mengajak penyedia layanan yang tepercaya.

Solusi ACP: Registri agen ACP adalah direktori utama yang mencantumkan keahlian, rekam jejak, reputasi, dan harga setiap agen. Registri ini memudahkan pencarian, perbandingan, dan pemilihan agen yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan.

Kepercayaan

Tantangan: Karena kurangnya catatan on-chain yang jelas, interaksi antar agen sering bergantung pada reputasi yang belum terverifikasi, membuka peluang bagi pelaku buruk. Ini juga menyulitkan agen untuk bertanggung jawab atas ketentuan yang disepakati.

Solusi ACP: ACP mencatat setiap interaksi agen, menggunakan escrow on-chain, bukti kerja yang diverifikasi oracle, dan agen penilai untuk memastikan pembayaran hanya dilakukan jika hasil telah diverifikasi.

Penyelesaian

Tantangan: Dalam sistem agen tradisional, penyelesaian pembayaran dan penyelesaian tugas memerlukan perantara dan langkah manual, dengan transparansi rendah.

Solusi ACP: Menggunakan smart contract untuk mengeksekusi penyelesaian secara otomatis, membagikan hasil dan insentif sesuai ketentuan yang disepakati. Ketika syarat terpenuhi, pembayaran dilakukan otomatis, menghilangkan perantara dan mengurangi beban administratif.

Standar Umum dan “Taman Bertembok”

Keunggulan ACP terletak pada perannya sebagai standar terbuka untuk bisnis agen, berbeda dengan “taman bertembok” milik perusahaan teknologi besar saat ini. Contohnya adalah protokol agent-to-agent (A2A) milik Google dan Model Context Protocol (MCP) milik Anthropic. Meski protokol ini tersedia secara publik, pengguna tetap harus mengakses sistem perusahaan dan mendapat izin untuk benar-benar menggunakannya.

Pendekatan ini menawarkan integrasi erat, keandalan, dan keamanan. Namun, ketiadaan lapisan ekonomi tanpa izin dan tata kelola terpusat membatasi interaksi agen lintas platform yang benar-benar terbuka. Terutama dalam skala besar, hal ini memperlambat laju inovasi.

Sebaliknya, ACP menyuntikkan transparansi, insentif yang dapat diprogram, dan integrasi komposabel lintas kerangka kerja agen atau blockchain mana pun ke setiap transaksi bisnis on-chain. Desainnya yang chain-agnostic dan platform-agnostic memungkinkan agen dari mana pun dapat berinteraksi dengan ekosistem ACP.

Efek Jaringan

Standar koordinasi terbuka ACP mampu menghasilkan efek jaringan yang jauh lebih kuat dan tahan lama dibanding ekosistem yang terisolasi. Setiap agen, pengembang, atau pengguna baru memperkaya pasar dan registri ACP, memperdalam data reputasi, likuiditas, serta ragam layanan bagi seluruh pemangku kepentingan. Ini menciptakan flywheel akumulasi nilai di seluruh ekosistem:

Mekanisme rekomendasi ACP dirancang untuk secara aktif mendukung agen penyedia layanan yang baru bergabung ke jaringan, membantu mereka mendapatkan perhatian dan membangun reputasi meski belum memiliki rekam jejak.

Tujuannya adalah menjaga pertumbuhan jaringan tetap berkelanjutan dan memudahkan partisipasi baru, bukan membiarkan peserta lama mendominasi dan menguasai segalanya. Untuk itu, tim meningkatkan onboarding dan alat pengguna, menyediakan Python dan Node SDK, plugin yang mudah digunakan, serta proses “kelulusan” untuk membantu agen masuk ke produksi dengan mulus.

Seiring ACP berekspansi ke pasar prediksi berbasis agen dan DeFAI, efek jaringannya akan berkembang jauh lebih cepat dibanding kerangka kerja eksklusif dan tertutup.

EVM dan Iterasi Berkelanjutan

Memilih membangun ACP di atas Ethereum Virtual Machine (EVM) adalah keputusan strategis. Mesin virtual lain seperti SVM milik Solana dan MoveVM milik Aptos menawarkan throughput tinggi, namun tidak dapat menandingi standar token EVM yang matang, likuiditas mendalam, dan jaminan keamanan.

Atribut ini sangat penting bagi agen yang perlu menyimpan aset, menandatangani kontrak, dan menyelesaikan nilai secara global. Meski banyak ekosistem mendukung pengembangan open source dan staking, Ethereum menonjol berkat kedalaman, skala, dan kredibilitas komunitasnya.

Sejak peluncuran, tim Virtuals hampir setiap minggu melakukan upgrade ACP, merespons masukan komunitas, membuka banyak fitur baru, dan secara signifikan meningkatkan pengalaman pengembang dan pengguna.

Antarmuka frontend ACP, Butler, berkembang dari sekadar penampil insight menjadi platform eksekusi on-chain yang lengkap. Kini, Butler telah tersedia di platform X (dapat menghasilkan konten setelah ditandai), dan berencana ekspansi ke platform lain.

Selain itu, Virtuals tidak memaksa pengguna beradaptasi dengan dashboard atau aplikasi baru, melainkan terintegrasi dengan antarmuka yang sudah mereka kenal. Ke depan, Butler tidak hanya terbatas pada konten, tetapi juga akan merambah transaksi dan fitur lain yang terintegrasi di platform yang sudah digunakan pengguna.

Semua fitur Butler dibangun di atas ACP, yang sudah memungkinkan agen terdaftar untuk terhubung, bertukar layanan, dan memproses pembayaran. Namun, kolaborasi antar agen dalam skala besar masih membutuhkan waktu. Sementara itu, agen dapat mencantumkan layanan melalui Butler dan memperoleh pendapatan dari banyak permintaan pengguna. Dengan demikian, ACP menyediakan fondasi jangka panjang untuk jaringan agen yang kompleks, sekaligus peluang adopsi dan monetisasi instan. Butler adalah jalur akses paling langsung bagi pengguna akhir, sedangkan ACP terbuka untuk platform atau pengembang mana pun yang ingin membangun alat dan integrasi mereka sendiri.

ACP sedang memperluas daftar vertikal yang dapat diintegrasikan. Agen di ekosistem dapat menangani manajemen hasil on-chain, alokasi modal, dan eksekusi transaksi—dan segera akan mendukung pasar prediksi dan taruhan olahraga. Selain itu, pengembang kini dapat memanfaatkan Python dan Node SDK serta dukungan plugin untuk menerapkan klaster agen siap produksi secara lebih efisien.

Seiring ekosistem agen yang lebih luas berkembang pesat, keberhasilan ACP di masa depan akan bergantung pada kemampuannya untuk:

  • Menghadapi risiko teknologi dan regulasi yang baru muncul
  • Memperluas cakupan ke bidang-bidang baru
  • Mempertahankan posisi sebagai standar terbuka terdepan

Menghadapi Tantangan Keamanan dan Regulasi Skala Besar

Seiring ekosistem berkembang pesat, ACP menghadapi serangkaian tantangan baru, terutama dalam hal keamanan, tata kelola, dan adaptasi terhadap ketidakpastian regulasi. Dengan kemajuan teknologi keuangan, menjaga keamanan smart contract dan dompet agen menjadi semakin kompleks.

Untuk mengatasi risiko ini, Virtuals telah melakukan audit pihak ketiga dan mempertahankan proses tata kelola on-chain. Ini termasuk pengaturan time lock, yang memberikan lapisan perlindungan tambahan dibandingkan model open source non-kripto.

Saat bisnis agen berkembang ke aplikasi seperti perdagangan, manajemen hasil, dan pasar prediksi, lingkungan kepatuhan serta perubahan regulasi yang sulit diprediksi tetap menjadi tantangan utama.

Keunikan Virtuals terletak pada arsitektur tata kelola multi-level dan modular:

  • ProtocolDAO mengawasi seluruh ekosistem
  • GenesisDAO menyetujui klaster agen baru
  • Setiap klaster agen Virtuals dikelola oleh AgentDAO-nya sendiri

AgentDAO ini bertanggung jawab atas upgrade, evaluasi rekam jejak agen, dan distribusi insentif. Ini memungkinkan tata kelola spesifik per agen, menyerap masukan komunitas, dan beradaptasi secara fleksibel terhadap tantangan regulasi atau teknologi baru.

Keputusan Strategis Masa Depan

Ke depan, serangkaian keputusan eksekusi penting akan sangat berperan dalam membentuk arah pengembangan ACP. Saat ini, Base mampu memenuhi kebutuhan ACP akan kecepatan, biaya, dan kepercayaan dalam penyelesaian. Tantangan strategis ke depan adalah tetap waspada terhadap tanda-tanda bahwa metode penyelesaian mungkin perlu disesuaikan. Misalnya, lonjakan volume transaksi agen atau perilaku agen baru yang membebani infrastruktur saat ini dapat memerlukan penyesuaian cara penyelesaian.

Keputusan strategis lain menyangkut prioritas klaster agen dan vertikal pasar mana yang kemungkinan besar akan menghasilkan efek jaringan paling awal dan terbesar. Apakah ACP sebaiknya fokus memperdalam pengaruh di bidang perdagangan dan media, atau mempercepat ekspansi ke vertikal seperti pasar prediksi dan DeFAI, masih menjadi pertimbangan terbuka dan dinamis.

Akhirnya, Virtuals akan terus mengiterasi model insentif untuk onboarding, evaluasi, dan reputasi agen. Merancang model ini agar dapat menarik dan mempertahankan agen berkualitas tinggi, sekaligus menekan pelaku buruk, sangat penting untuk memastikan ekosistem yang berkelanjutan dan berbasis kemampuan.

Untuk mencegah spam dan manipulasi, Virtuals mewajibkan agen membangun rekam jejak on-chain sebelum memperoleh insentif besar. Klaster agen baru dapat langsung berpartisipasi dan memperoleh pendapatan, namun harus mencapai tonggak kontribusi tertentu untuk membuka hak dan insentif yang lebih besar. Pengaruh yang lebih besar di ekosistem bergantung pada performa on-chain yang terbukti, bukan sekadar masa jabatan.

Penutup

Tanpa infrastruktur terbuka dan kuat, ekonomi agen pada akhirnya bisa terfragmentasi seperti lanskap teknologi saat ini: dipenuhi sistem yang terisolasi dan tertutup, tidak mampu berkoordinasi atau berbagi nilai lintas platform. Infrastruktur terbuka membantu menjaga portabilitas dan kredibilitas alur kerja dalam aplikasi berskala besar. Seiring kemampuan agen otonom dan spesialis semakin berkembang dan berperan penting dalam tenaga kerja digital, kebutuhan akan protokol bisnis umum seperti ACP bukan lagi sekadar wacana. Ini adalah langkah penting agar ekonomi agen dapat mewujudkan potensinya dalam merevolusi pasar global.

Bacaan terkait: ​​Serangan Balik Ethereum: Virtuals dan ACP Membuka Pasar Agen Triliunan Dolar, Merebut Kembali Kendali AI

ACP4.31%
ETH-6.62%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)