Polisi Thailand Membongkar Rangkaian Penipuan Kripto Senilai $15 Juta yang Menargetkan Warga Korea

Polisi Thailand dan otoritas Korea Selatan baru-baru ini membongkar sindikat penipuan kripto senilai $15 juta yang menipu ratusan orang Korea.

Polisi Thailand, bekerja sama dengan penyelidik Korea Selatan, telah membongkar jaringan penipuan kripto senilai $15 juta.

Grup yang dikenal sebagai Lungo Company menargetkan lebih dari 870 orang Korea Selatan melalui kombinasi penipuan online dan investasi yang merugikan.

Otoritas menangkap 25 tersangka, dengan 21 sudah dalam penahanan di Korea Selatan. Pejabat Thailand menahan otak pelaku dan delapan anggota lainnya di Pattaya

Saat penulisan, mereka sedang menunggu ekstradisi untuk menghadapi tuduhan di Seoul.

###Bagaimana Rangkaian Penipuan Kripto Beroperasi

Polisi mengatakan bahwa kelompok tersebut menjalankan beberapa penipuan. Korban dipikat ke dalam investasi kripto palsu, penipuan cinta, dan program kompensasi lotere.

Berbeda dengan sindikat penipuan tradisional yang sering mengandalkan satu trik, Lungo Company menggabungkan berbagai penipuan. Pendekatan ini membuat operasi lebih sulit dilacak.

Pembaruan dari kasus | sumber- Korea HeraldPembaruan dari kasus | sumber- Korea HeraldKorban menyetor uang di platform trading palsu atau membeli token yang tidak berharga di bawah janji palsu. Lainnya tertipu melalui penipuan romansa di mana penipu membangun kepercayaan sebelum meyakinkan korban untuk mentransfer dana.

Taktik lain, yang dikenal sebagai "penipuan tidak hadir," melibatkan pesanan massal palsu. Para penjahat berpura-pura sebagai selebriti, rumah sakit, atau perusahaan. Mereka kemudian menekan usaha kecil untuk membayar pemasok di muka untuk barang yang tidak pernah ada.

###Penangkapan "Jaryong" dan Tim Intinya

Pemimpin kelompok, yang dikenal dengan alias "Jaryong," menjalankan kelompok tersebut dari Pattaya. Namanya simbolis, karena "ryong" diterjemahkan sebagai "naga" dalam bahasa Korea. Polisi percaya bahwa dia mengoordinasikan kelompok tersebut menggunakan aplikasi terenkripsi seperti Telegram dan WeChat.

Tiga misi polisi ke Thailand diperlukan untuk mengumpulkan bukti dan mengidentifikasi para operatif senior. Penggerebekan di dua kantor di Pattaya membantu mengonfirmasi struktur dan metode kelompok tersebut.

Polisi Thailand menangkap 20 tersangka selama penggerebekan di sebuah resor pada bulan Juni, sementara penggerebekan lanjutan berhasil menangkap otak pelaku dan tim utamanya.

###Pencucian Uang Melalui Beberapa Saluran

Para penyelidik mengungkapkan bahwa jaringan penipuan kripto menggunakan beberapa sistem pencucian. Uang yang dicuri mengalir melalui kartu prabayar, penarikan tunai kasino, dan transaksi terfragmentasi.

Brokers over-the-counter dengan volume tinggi di Asia Tenggara juga penting dalam penipuan ini. Mereka mengonversi kripto menjadi uang tunai, yang kemudian dipindahkan melalui jaringan informal.

Pendekatan ini membuat kelompok tersebut tetap tersembunyi selama bertahun-tahun. Seorang juru bicara polisi menyebutnya “operasi penipuan sistematis yang dibangun di atas lapisan penipuan.”

###Reaksi Komunitas dan Polisi

Polisi Korea Selatan menekankan keseriusan kasus ini. Mereka mencatat bahwa kejahatan Lungo Company jauh lebih luas daripada penipuan suara yang biasa.

"Kami akan terus melacak kejahatan penipuan ini, di dalam dan luar negeri, tanpa kompromi," kata Kepolisian Metropolitan Seoul dalam sebuah pernyataan.

Mereka juga mendesak orang Korea untuk waspada terhadap penipuan online yang tampak sah.

Patung tersebut juga telah memicu perdebatan di Korea Selatan tentang tren meningkatnya penipuan terorganisir. Pengamat menunjukkan bahwa penipuan kini menggabungkan penipuan kripto, romansa, dan bisnis menjadi operasi yang menargetkan beberapa kelompok yang paling rentan.

###Polarisasi Kasus Penipuan yang Lebih Serius

Kasus Lungo bukanlah kasus yang terpisah. Korea Selatan baru-baru ini mengungkap sebuah jaringan lain yang mencuri $28,1 juta dari individu dengan kekayaan tinggi. Kelompok itu juga mengandalkan taktik berbasis kripto dan penipuan online.

Sementara itu, penyelidikan terpisah mengungkapkan pencurian kripto terbesar yang pernah ada dalam sejarah. Peretas mencuri lebih dari 127.000 BTC dari kolam penambangan LuBian pada tahun 2020. Dengan harga saat ini, simpanan itu bernilai hampir $14,5 miliar.

Dana yang dicuri tidak bergerak sejak tahun lalu, dan membuat para penyelidik bingung tentang identitas pencuri.

Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bagaimana penipu menggabungkan crypto dengan metode tradisional. Otoritas memperingatkan bahwa korban sering kesulitan untuk memulihkan dana karena sifat anonim dari transaksi blockchain.

BTC-1.57%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)