#特朗普数字资产政策新方向 Di malam musim dingin di Chengdu itu, hotpot belum sepenuhnya dingin, seorang trader sudah mengubah modal 360.000 jadi hanya tersisa 4.000U.
Saat salah satu bursa besar mengalami masalah, dia all-in APT, tiga hari lenyap 42%. Layar ponsel retak, hampir saja jiwanya ikut pecah.
Tapi empat bulan kemudian, saldo akunnya jadi 113.000U—hampir 700 ribu RMB.
Bagaimana bisa balik? Dia tunjukkan tiga aturan mati di notepad-nya.
**Aturan pertama: Modal selalu dibagi empat**
Setiap posisi maksimal pakai 25% modal. Desember lalu saat BTC turun ke 15.400, dia pakai seperempat modal buka long 20x, stop loss di 14.800. Semalam untung 18%, 4.000U langsung jadi 9.000U. Sisanya? Dibiarkan tidur di wallet.
Kelihatannya konservatif, sebenarnya ini cara matematis melawan sifat manusia—punya empat kesempatan toleransi, sekali all-in bisa langsung KO.
**Aturan kedua: Floating loss 10% harus cut loss hari itu juga**
Di meja tempel post-it: "-10% wajib cut, jangan cari alasan".
Januari saat long OP, begitu kena stop loss langsung close posisi, meski sakit hati tapi cuma rugi 1.600U. Setelahnya koin itu turun lagi 30%, dia bersyukur tak nge-hold. Di pasar futures tak ada belas kasihan, tahan posisi cuma bikin rugi makin besar.
**Aturan ketiga: Profit wajib withdraw 85%**
Profit di layar cuma angka, USDC di tangan baru uang nyata.
Bulan Februari saat LDO rally, dalam setengah jam dapat 12.000U, langsung transfer 10.000 ke stablecoin flexible (yield 4.5%) per tahun. Maret trading ARB lebih ganas: masuk di 1.15, stop loss 1.08, take profit 1.35, 36 jam bersih 21.000U, tarik 18.000—hari itu liquidasi di seluruh market tembus 180 juta USD, dia santai minum teh sambil pantau data likuidasi.
Mantan dengar kabar, kirim ucapan selamat, dia cuma balas "Terlambat", lalu hapus kontaknya.
Sekarang dia bisa traktir keluarga makan hotpot lagi, minyak sapi di dasar panci masih dengan rasa yang sama. Tapi kali ini tangan yang mengangkat gelas jauh lebih stabil—karena di wallet selalu siap jalan keluar.
Musuh terbesar trading futures bukan market, tapi diri sendiri yang tak tahu berhenti. Ingat tiga aturan besi: bagi modal untuk kontrol risiko, stop loss demi selamatkan modal, profit baru nyata kalau sudah di tangan.
Pasar akan selalu ada, hidup dulu baru ada peluang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ImpermanentPhilosopher
· 9jam yang lalu
Haha, pada dasarnya yang terpenting adalah hidup, yang lain itu hanyalah ilusi.
Lihat AsliBalas0
ForkInTheRoad
· 12-03 18:08
Gila, tangan se-stabil ini beneran, diversifikasi+cut loss+ambil profit, cuma tiga jurus ini aja udah hidup lebih enak dari kebanyakan orang.
Lihat AsliBalas0
GasGoblin
· 12-03 18:02
Jujur saja, ini benar-benar buku teks hidup tentang sifat manusia—4000U jadi 113000U, kuncinya memang bukan trik misterius apa pun, tapi disiplin. Setelah saya amati, tiga aturan mati ini yang paling menusuk: pembagian portofolio, cut loss, dan take profit.
Kebanyakan orang gagal karena tidak rela cut loss, harus tahan sampai likuidasi baru merasa sakit. Orang ini saat OP di Januari langsung cut loss -10%, dan ketika LDO lanjut turun 30% berikutnya, pasti dia merasa sangat bersyukur.
Yang paling hebat adalah aturan ketiga—begitu untung langsung keluar, tidak main angka-angka. Inilah orang yang benar-benar bisa bertahan.
Lihat AsliBalas0
NftBankruptcyClub
· 12-03 17:59
Serius, dalam empat bulan dari 4000 jadi lebih dari 110.000, kuncinya tetap pada kalimat "selama masih hidup, masih ada kesempatan" yang benar-benar menyentuh saya. Dulu saya memang tidak mengerti cara membatasi kerugian, selalu menahan posisi, dan akhirnya benar-benar habis.
Lihat AsliBalas0
SatoshiLeftOnRead
· 12-03 17:49
Bro, cerita ini benar-benar luar biasa, tiga aturan besi itu pada dasarnya adalah perbedaan antara hidup menghasilkan uang vs mati merugi.
#特朗普数字资产政策新方向 Di malam musim dingin di Chengdu itu, hotpot belum sepenuhnya dingin, seorang trader sudah mengubah modal 360.000 jadi hanya tersisa 4.000U.
Saat salah satu bursa besar mengalami masalah, dia all-in APT, tiga hari lenyap 42%. Layar ponsel retak, hampir saja jiwanya ikut pecah.
Tapi empat bulan kemudian, saldo akunnya jadi 113.000U—hampir 700 ribu RMB.
Bagaimana bisa balik? Dia tunjukkan tiga aturan mati di notepad-nya.
**Aturan pertama: Modal selalu dibagi empat**
Setiap posisi maksimal pakai 25% modal. Desember lalu saat BTC turun ke 15.400, dia pakai seperempat modal buka long 20x, stop loss di 14.800. Semalam untung 18%, 4.000U langsung jadi 9.000U. Sisanya? Dibiarkan tidur di wallet.
Kelihatannya konservatif, sebenarnya ini cara matematis melawan sifat manusia—punya empat kesempatan toleransi, sekali all-in bisa langsung KO.
**Aturan kedua: Floating loss 10% harus cut loss hari itu juga**
Di meja tempel post-it: "-10% wajib cut, jangan cari alasan".
Januari saat long OP, begitu kena stop loss langsung close posisi, meski sakit hati tapi cuma rugi 1.600U. Setelahnya koin itu turun lagi 30%, dia bersyukur tak nge-hold. Di pasar futures tak ada belas kasihan, tahan posisi cuma bikin rugi makin besar.
**Aturan ketiga: Profit wajib withdraw 85%**
Profit di layar cuma angka, USDC di tangan baru uang nyata.
Bulan Februari saat LDO rally, dalam setengah jam dapat 12.000U, langsung transfer 10.000 ke stablecoin flexible (yield 4.5%) per tahun. Maret trading ARB lebih ganas: masuk di 1.15, stop loss 1.08, take profit 1.35, 36 jam bersih 21.000U, tarik 18.000—hari itu liquidasi di seluruh market tembus 180 juta USD, dia santai minum teh sambil pantau data likuidasi.
Mantan dengar kabar, kirim ucapan selamat, dia cuma balas "Terlambat", lalu hapus kontaknya.
Sekarang dia bisa traktir keluarga makan hotpot lagi, minyak sapi di dasar panci masih dengan rasa yang sama. Tapi kali ini tangan yang mengangkat gelas jauh lebih stabil—karena di wallet selalu siap jalan keluar.
Musuh terbesar trading futures bukan market, tapi diri sendiri yang tak tahu berhenti. Ingat tiga aturan besi: bagi modal untuk kontrol risiko, stop loss demi selamatkan modal, profit baru nyata kalau sudah di tangan.
Pasar akan selalu ada, hidup dulu baru ada peluang.