Harga E Money

E Money (EMYC) adalah cryptocurrency yang diluncurkan pada tahun 2025 di platform BNB Smart Chain. Ini adalah token asli dari E-money Network, jaringan blockchain publik dengan izin pertama di dunia yang mendukung KYC dan AML on-chain. E Money memungkinkan tokenisasi aset dunia nyata (RWAs) on-chain dengan infrastruktur yang sesuai MiCA dan keamanan tingkat bank. Fitur utama E Money: - Harga saat ini: Rp200 - Kapitalisasi pasar: Rp29.98B - Volume perdagangan 24 jam: Rp1.11B - Pasokan yang beredar: 149.92M EMYC - Total pasokan: 400M EMYC - Harga tertinggi sepanjang masa: Rp5,200.9 (23 Januari 2025) - Harga terendah sepanjang masa: Rp179.39 (17 April 2025) E Money bertujuan untuk menjembatani keuangan tradisional dan DeFi dengan menyediakan infrastruktur yang patuh untuk tokenisasi aset dunia nyata. Proyek ini telah memperoleh 6 lisensi perbankan global untuk memastikan kepatuhan regulasi. E Money dapat digunakan untuk berbagai aplikasi DeFi dalam ekosistem E-money Network.

E Money diciptakan pada tanggal 21 Januari 2025. Mata uang kripto ini secara resmi diluncurkan pada tanggal tersebut dan mulai diperdagangkan di platform BNB Smart Chain (BEP20). Sejak awal, E Money bertujuan menjadi jaringan blockchain publik berizin yang pionir dalam mendukung KYC dan AML on-chain, memungkinkan tokenisasi aset dunia nyata dengan keamanan setara bank. Proyek ini telah memperoleh 6 lisensi perbankan global untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Per tanggal 2025-11-15, E Money memiliki persediaan beredar sebanyak 149.92M EMYC token EMYC dari total persediaan 400M EMYC EMYC.

Para pendiri E Money tidak diungkapkan secara publik. E Money diluncurkan pada Januari 2025 sebagai proyek mata uang kripto terdesentralisasi di BNB Smart Chain. Meskipun tim pendiri memilih untuk tetap anonim, mereka telah fokus membangun jaringan blockchain publik yang diizinkan yang mendukung kepatuhan KYC dan AML on-chain. Proyek ini bertujuan untuk memungkinkan tokenisasi aset dunia nyata dengan keamanan tingkat bank dan kepatuhan regulasi. Meskipun identitas individu para pendirinya tidak diketahui, E Money telah memperoleh 6 lisensi perbankan global untuk memastikan infrastruktur yang patuh untuk operasinya.

E Money beroperasi pada jaringan blockchain publik yang diizinkan yang mendukung KYC dan AML di dalam rantai. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan tokenisasi aset dunia nyata (RWA) di dalam rantai menggunakan infrastruktur yang sesuai dengan MiCA dengan keamanan tingkat bank. Fitur utamanya meliputi: 1. Kepatuhan: Proses KYC/AML yang terintegrasi memastikan kepatuhan terhadap regulasi. 2. Tokenisasi Aset: Pengguna dapat melakukan tokenisasi berbagai aset dunia nyata di jaringan. 3. Keamanan: Langkah-langkah keamanan tingkat bank melindungi aset dan transaksi pengguna. 4. Jaringan Terbatas: Akses terkontrol meningkatkan keamanan dan kepatuhan. 5. Token EMYC: Cryptocurrency asli yang digunakan untuk transaksi dan tata kelola. 6. Lisensi Perbankan Global: E Money telah memperoleh 6 lisensi perbankan global untuk memastikan operasi yang patuh. 7. Standar BEP-20: Token EMYC berbasis pada BNB Smart Chain, mengikuti standar BEP-20. Jaringan ini bertujuan untuk menjembatani keuangan tradisional dengan teknologi blockchain, menyediakan platform yang aman dan patuh untuk tokenisasi dan perdagangan aset dunia nyata. Per 2025-11-15, EMYC memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp29.98B dan diperdagangkan pada harga Rp200.

E Money menggunakan arsitektur blockchain publik berizin yang mendukung kepatuhan KYC dan AML on-chain. Fitur teknis utamanya meliputi: 1. Infrastruktur yang sesuai dengan MiCA dengan keamanan tingkat bank 2. Kemampuan untuk mentokenisasi aset dunia nyata (RWA) secara on-chain 3. Dibangun di atas platform BNB Smart Chain (BEP20) 4. Fungsionalitas kontrak pintar 5. Mekanisme konsensus yang dioptimalkan untuk kecepatan dan skalabilitas 6. Integrasi dengan 6 lisensi perbankan global untuk kepatuhan regulasi 7. Verifikasi identitas on-chain dan pemeriksaan anti-pencucian uang 8. Dukungan untuk pengguna institusional dan ritel 9. Interoperabilitas dengan jaringan blockchain lainnya Arsitektur ini memungkinkan E Money menyediakan platform yang aman, patuh, dan efisien untuk mentokenisasi dan bertransaksi aset dunia nyata di blockchain sambil memenuhi persyaratan regulasi.

Masa depan dan peta jalan E Money (EMYC) terlihat menjanjikan. Pada tahun 2025, proyek ini bertujuan untuk memperluas ekosistemnya dengan berintegrasi dengan lebih banyak protokol DeFi dan meluncurkan produk keuangan baru. Pada 2026, E Money berencana untuk mendapatkan lisensi perbankan tambahan untuk meningkatkan kepatuhan regulasinya secara global. Pada 2027, tim bermaksud untuk mengimplementasikan fitur KYC/AML yang canggih dan meningkatkan skalabilitas jaringan blockchain mereka. Mereka juga bertujuan untuk bermitra dengan institusi keuangan besar untuk meningkatkan adopsi platform tokenisasi mereka untuk aset dunia nyata. Memandang lebih jauh ke 2030, E Money membayangkan menjadi infrastruktur terkemuka untuk tokenisasi aset keuangan tradisional yang patuh regulasi. Peta jalan proyek mencakup pengembangan interoperabilitas antar-rantai, ekspansi ke pasar geografis baru, dan kemungkinan peluncuran solusi penskalaan layer-2. Pada 2035, jika berhasil menjalankan strategi jangka panjangnya, E Money dapat memantapkan diri sebagai pemain kunci yang menjembatani keuangan tradisional dengan teknologi blockchain terdesentralisasi. Tim berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyelaraskan dengan regulasi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan adopsi ekosistem EMYC. Meskipun prediksi harga bersifat spekulatif, beberapa analis percaya E Money memiliki potensi untuk apresiasi nilai yang signifikan jika berhasil mencapai tonggak peta jalan yang ambisius dalam beberapa tahun mendatang. Seperti biasa, investor harus melakukan penelitian mereka sendiri ketika mempertimbangkan investasi cryptocurrency apapun.