Pasar valuta asing mengalami volatilitas yang tajam, dolar AS melemah terus-menerus. Pada 30 Desember, indeks dolar AS terus tertekan turun, sementara yuan offshore dan onshore menguat mengikuti tren pasar, dengan mudah menembus angka 7.0, dan tren penguatan ini cukup agresif.

Melihat ke tahun 2026, pasar hampir sepakat — bahwa siklus kelemahan dolar AS sudah menjadi kenyataan. Ini tentu saja merupakan kabar baik bagi yuan, karena pergeseran daya tarik global menciptakan ruang imajinasi yang cukup untuk penguatan yuan selanjutnya.

Masalahnya adalah, sinyal positif makroekonomi ini justru menjadi masalah manis yang membingungkan bagi investor di dunia kripto.

Di satu sisi, penguatan yuan berarti daya beli meningkat; di sisi lain, pasar kripto justru sangat dingin — mata uang utama tidak menunjukkan kenaikan, dan volume perdagangan pun rendah. Lebih buruk lagi, harga stablecoin USDT juga ikut turun. Data dari salah satu bursa terkemuka menunjukkan bahwa harga jual USDT sudah turun ke 6.82 yuan, yang berarti untuk menukar satu USDT, Anda harus menanggung kerugian yang cukup besar.

Ini menjadi situasi yang memalukan. Logika ekonomi makro berbeda dengan pasar kripto. Ekspektasi penguatan yuan dan daya beli yang meningkat bertemu dengan kenyataan penyusutan aset di dunia kripto, sehingga banyak investor terjebak di tengah, sulit untuk maju atau mundur.

Lalu, apa selanjutnya? Apakah dolar AS yang benar-benar stabil dalam posisi lemah bisa menyelamatkan pasar kripto? Apakah USDT akan terus melemah? Pertanyaan-pertanyaan ini kini menjadi perhatian utama di dunia kripto.