Sejak awal tahun, logam mulia terus menguat, tetapi tiba-tiba mengalami perlambatan mendadak di akhir tahun. Emas, perak, platinum, dan palladium semuanya mengalami penurunan tajam, dan suasana pasar pun dari yang semula euforia langsung berubah menjadi dingin. Apakah ini hanya fluktuasi jangka pendek, atau memang tren besar akan berbalik? Pertanyaan ini kini menjadi perhatian utama pasar.

Berdasarkan data TradingView, harga emas dari posisi tertinggi mendekati 4500 dolar AS/ons dengan cepat merosot. Harga terendah mencapai 4332,53 dolar AS, dengan penurunan harian sekitar 4,39%. Terdengar cukup keras, tetapi jangan lupa, kenaikan emas tahun ini tetap mencapai 65% hingga 72%—ini adalah performa tahunan terkuat sejak 1979. Jadi, meskipun terjadi koreksi, catatan tahunan tetap cukup mengesankan.

Koreksi harga perak bahkan lebih tajam. Setelah mencapai rekor tertinggi di kisaran 83,62 hingga 84 dolar AS/ons, harga langsung jatuh, dengan titik terendah di kisaran 71,90 hingga 73,71 dolar AS. Penurunan harian mencapai 7,9% hingga 9,11%—lebih brutal dibandingkan penurunan emas. Meskipun penurunan mendadak ini cukup mengejutkan, jika dilihat dari periode yang lebih panjang, perak juga mencatat kenaikan tahunan yang cukup baik.

Yang menarik, pasar logam mulia dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan banyak karakteristik "kryptocurrency"—volatilitas melonjak, dan perilaku harga semakin mirip aset digital yang kita kenal. Perak terutama, sudah menjadi alat lindung nilai baru bagi banyak investor. Penurunan mendadak di akhir tahun ini tidak hanya menguji dukungan teknikal, tetapi juga kepercayaan pelaku pasar terhadap arah selanjutnya. Seberapa besar ruang koreksi yang mungkin terjadi dan kapan pasar bisa stabil lagi, semua ini patut terus diamati.