Ketika Anda menempatkan pesanan beli atau jual di bursa cryptocurrency, seringkali terdapat celah antara harga yang Anda perkirakan dan apa yang sebenarnya Anda bayar atau terima. Fenomena ini dikenal sebagai slippage, dan ini adalah salah satu tantangan paling umum yang dihadapi trader di pasar aset digital. Memahami cara kerjanya dan mengapa hal itu terjadi dapat secara signifikan meningkatkan keputusan trading Anda.
Apa Penyebab Terjadinya Slippage?
Beberapa faktor saling terkait mendorong terjadinya slippage dalam trading cryptocurrency. Keterbatasan likuiditas termasuk yang paling penting—ketika pasangan trading memiliki buku pesanan yang dangkal, pesanan besar Anda dapat menghabiskan semua pesanan yang tersedia pada harga target dan berakibat pada harga yang semakin buruk. Masalah ini menjadi jauh lebih parah selama penurunan pasar ketika banyak trader melarikan diri secara bersamaan.
Pergerakan harga yang cepat merupakan penyebab utama lainnya. Sifat pasar crypto yang 24/7 dan sensitif terhadap berita berarti harga dapat berayun secara dramatis antara saat Anda memulai transaksi dan penyelesaiannya. Dalam pasar altcoin yang volatil, jendela ini bisa berarti perbedaan antara keuntungan dan kerugian.
Volume transaksi juga sangat berpengaruh. Pesanan besar, terutama di aset yang kurang diperdagangkan, bertindak seperti kekuatan pasar yang mendorong harga menjauh dari tingkat eksekusi yang Anda inginkan. Di sisi beli, Anda mungkin akhirnya membeli dengan harga yang semakin tinggi saat Anda mengkonsumsi likuiditas sisi jual.
Terakhir, infrastruktur platform memengaruhi hasil Anda. Bursa dan DEX yang menggunakan mesin pencocokan usang atau mengalami kemacetan jaringan mengalami slippage yang lebih besar dibandingkan dengan sistem modern yang mampu menangani throughput tinggi.
Bagaimana Trader Mengelola Risiko Slippage
Pertahanan paling efektif adalah menggunakan limit order daripada market order. Dengan menentukan kisaran harga yang dapat diterima, Anda mencegah eksekusi pada tingkat yang tidak menguntungkan. Namun, ini memiliki kompromi—pesanan Anda mungkin tidak pernah dieksekusi jika harga tidak pernah mencapai batas yang Anda tetapkan.
Untuk posisi besar, banyak trader berpengalaman memecah pesanan menjadi bagian yang lebih kecil dan mengeksekusinya secara bertahap, meminimalkan dampak pasar. Selama periode volatilitas rendah, eksekusi menjadi lebih lancar. Memahami dinamika ini sangat penting baik Anda mengelola modal besar maupun sekadar melindungi portofolio dari biaya tersembunyi dalam trading.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Memahami Slippage Harga di Pasar Crypto
Ketika Anda menempatkan pesanan beli atau jual di bursa cryptocurrency, seringkali terdapat celah antara harga yang Anda perkirakan dan apa yang sebenarnya Anda bayar atau terima. Fenomena ini dikenal sebagai slippage, dan ini adalah salah satu tantangan paling umum yang dihadapi trader di pasar aset digital. Memahami cara kerjanya dan mengapa hal itu terjadi dapat secara signifikan meningkatkan keputusan trading Anda.
Apa Penyebab Terjadinya Slippage?
Beberapa faktor saling terkait mendorong terjadinya slippage dalam trading cryptocurrency. Keterbatasan likuiditas termasuk yang paling penting—ketika pasangan trading memiliki buku pesanan yang dangkal, pesanan besar Anda dapat menghabiskan semua pesanan yang tersedia pada harga target dan berakibat pada harga yang semakin buruk. Masalah ini menjadi jauh lebih parah selama penurunan pasar ketika banyak trader melarikan diri secara bersamaan.
Pergerakan harga yang cepat merupakan penyebab utama lainnya. Sifat pasar crypto yang 24/7 dan sensitif terhadap berita berarti harga dapat berayun secara dramatis antara saat Anda memulai transaksi dan penyelesaiannya. Dalam pasar altcoin yang volatil, jendela ini bisa berarti perbedaan antara keuntungan dan kerugian.
Volume transaksi juga sangat berpengaruh. Pesanan besar, terutama di aset yang kurang diperdagangkan, bertindak seperti kekuatan pasar yang mendorong harga menjauh dari tingkat eksekusi yang Anda inginkan. Di sisi beli, Anda mungkin akhirnya membeli dengan harga yang semakin tinggi saat Anda mengkonsumsi likuiditas sisi jual.
Terakhir, infrastruktur platform memengaruhi hasil Anda. Bursa dan DEX yang menggunakan mesin pencocokan usang atau mengalami kemacetan jaringan mengalami slippage yang lebih besar dibandingkan dengan sistem modern yang mampu menangani throughput tinggi.
Bagaimana Trader Mengelola Risiko Slippage
Pertahanan paling efektif adalah menggunakan limit order daripada market order. Dengan menentukan kisaran harga yang dapat diterima, Anda mencegah eksekusi pada tingkat yang tidak menguntungkan. Namun, ini memiliki kompromi—pesanan Anda mungkin tidak pernah dieksekusi jika harga tidak pernah mencapai batas yang Anda tetapkan.
Untuk posisi besar, banyak trader berpengalaman memecah pesanan menjadi bagian yang lebih kecil dan mengeksekusinya secara bertahap, meminimalkan dampak pasar. Selama periode volatilitas rendah, eksekusi menjadi lebih lancar. Memahami dinamika ini sangat penting baik Anda mengelola modal besar maupun sekadar melindungi portofolio dari biaya tersembunyi dalam trading.