Saham, tembaga, perak, dan emas semuanya diperdagangkan pada level tertinggi sepanjang masa, didorong oleh lonjakan ekonomi terbaru. Angka PDB yang kuat telah secara fundamental mengubah ekspektasi pasar mengenai kebijakan moneter di masa depan. Pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari yang diperkirakan kini secara signifikan mengurangi probabilitas pemotongan suku bunga yang agresif dalam jangka pendek. Dinamika ini membentuk kembali sentimen investor di berbagai kelas aset. Aset safe-haven tradisional seperti emas dan logam mulia sedang meningkat seiring kekhawatiran inflasi muncul kembali, sementara pasar saham rally di tengah optimisme pertumbuhan. Interaksi antara kekuatan ekonomi dan ekspektasi suku bunga terus mendominasi aktivitas perdagangan, menciptakan lingkungan yang kompleks di mana harga komoditas dan valuasi saham keduanya merespons narasi mendasar yang sama—ekonomi yang tangguh tetapi berpotensi inflasi.