Saya telah menghabiskan waktu cukup lama di pasar kripto, dan secara perlahan menyadari sebuah kebenaran yang menyakitkan: di sini sama sekali tidak ada konsep nilai waktu.

Jika dibandingkan dengan keuangan tradisional, waktu adalah sumber daya utama—uang yang disimpan selama satu hari memiliki biaya peluang satu hari, dan selama satu tahun memiliki logika bunga majemuk satu tahun. Tapi di blockchain sangat berbeda. Kamu mengunci dana di dompet tanpa mekanisme pertumbuhan apa pun; memasukkannya ke dalam suatu protokol, hasilnya berfluktuasi sembarang; memasukkan ke dalam strategi tertentu, risiko sama sekali tidak bisa diukur. Hampir tidak ada yang di on-chain yang bisa membuat waktu sendiri memiliki harga.

Hingga saya mempelajari arsitektur Lorenzo, baru saya memahami apa yang dilakukan protokol ini—ia secara keras mengangkat hal paling inti dari keuangan tradisional ke blockchain, yaitu nilai waktu dari modal. Sistem hasil OTF bukanlah mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, bukan emosi yang mendorong, melainkan hasil yang dapat dilacak, dipecah-pecah, dan bersifat siklus. Untuk pertama kalinya di on-chain muncul logika keuangan "waktu = harga".

Secara menyakitkan, sebagian besar orang di on-chain sebenarnya bukan berinvestasi, melainkan berjudi.

Judi melihat hasil akhir, benar atau salah, menang kalah dalam sekejap. Investasi melihat waktu, proses, dan akumulasi bunga majemuk. Mereka sama sekali dunia yang berbeda.

Inti dari keuangan tradisional sebenarnya bukan angka hasil, tetapi bagaimana menentukan harga waktu. Mengapa obligasi memiliki harga? Karena ada waktu. Mengapa kurva suku bunga ada? Karena ada waktu. Biaya pembiayaan perusahaan, keuntungan bank, pertumbuhan ekonomi, semuanya pada akhirnya disebabkan oleh bunga majemuk dari waktu.

Dari sudut pandang lain, waktu adalah pilar dari keuangan.

Tapi di keuangan on-chain? Sama sekali tidak ada pilar.