Ada sebuah perusahaan yang baru saja delisting melakukan aksi yang benar-benar di luar nalar dan bisa dijadikan contoh “buruk” dalam buku teks—mereka punya lubang di neraca sebesar 45 miliar, tapi malah mengumumkan akan memakai 180 juta untuk main saham di pasar sekunder.
Mereka benar-benar tahu cara membelanjakan uangnya: 30 juta dipakai untuk beli saham, dengan syarat setengahnya harus ditempatkan di saham bank, dan 80% wajib pada saham anggota indeks CSI 300; sisanya 150 juta dilempar ke pasar Beijing untuk ikut IPO dan repo balik.
Jujur saja, dengan utang sebesar itu masih punya uang nganggur untuk bikin portofolio investasi, manuver aset seperti ini benar-benar bikin orang bingung. Yang lebih parah, pengumumannya ditulis seperti laporan riset institusi, penuh istilah seperti “alokasi stabil” dan “lindung nilai risiko”, benar-benar absurd.
Menurut kalian, cara main seperti ini bisa balik modal nggak? Saya sih nggak percaya ikut IPO bisa nutupin lubang ratusan miliar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Degen4Breakfast
· 12-04 11:45
Gila, aksi ini bener-bener luar biasa, sudah rugi segini masih berani main saham? Jangan-jangan mau nutupin kerugian dengan ikutan IPO baru ya haha
Lihat AsliBalas0
PretendingSerious
· 12-04 11:42
Aksi ini benar-benar luar biasa, sudah ada lubang 45 miliar masih berani main saham, seberapa santai sih orang ini?
Lihat AsliBalas0
fomo_fighter
· 12-04 11:34
Masih berani main saham dengan lubang sebesar 45 miliar, sekuat apa sih jantungnya, saya benar-benar tidak mengerti logika operasinya.
Lihat AsliBalas0
CoconutWaterBoy
· 12-04 11:31
Langkah ini benar-benar nekat, sudah punya utang 45 miliar masih berani spekulasi di pasar sekunder? Sadar dong, ini sama saja mempertaruhkan uang terakhir untuk berjudi, secara probabilitas sama sekali tidak mungkin balik modal.
Lihat AsliBalas0
rug_connoisseur
· 12-04 11:31
Ini benar-benar keterlaluan, sudah ada lubang Rp45 miliar masih berani pakai Rp18 juta buat main saham, benar-benar anggap investor bodoh.
---
Ngapain pake indeks Shanghai-Shenzhen 300 segala, kelihatannya cuma buat persiapan drama selanjutnya.
---
Ikut IPO buat nutup lubang? Hah, menurutku ini cuma cari alasan buat alihin dana ke orang-orang tertentu aja.
---
Pengumumannya ditulis profesional banget, tapi ujung-ujungnya cuma kamuflase, udah biasa banget.
---
Rp18 juta main saham bisa ditulis sebagai lindung nilai risiko, kemampuan ngarang ceritanya emang luar biasa.
---
Utang ratusan miliar masih punya uang nganggur buat main saham, sadar dong, uang nggak jatuh dari langit.
---
Ikut IPO di BEI, repo terbalik, kedengarannya kayak uangnya diputer-puter buat hilang aja.
---
"Penataan portofolio stabil" model begini ujungnya pasti zonk, masa nggak paham sih.
---
Kocak banget, lebih milih main saham daripada ganti rugi ke investor, inilah logika perusahaan busuk.
---
Tunggu aja kelanjutannya, hampir pasti uang ini nggak bakal balik.
Ada sebuah perusahaan yang baru saja delisting melakukan aksi yang benar-benar di luar nalar dan bisa dijadikan contoh “buruk” dalam buku teks—mereka punya lubang di neraca sebesar 45 miliar, tapi malah mengumumkan akan memakai 180 juta untuk main saham di pasar sekunder.
Mereka benar-benar tahu cara membelanjakan uangnya: 30 juta dipakai untuk beli saham, dengan syarat setengahnya harus ditempatkan di saham bank, dan 80% wajib pada saham anggota indeks CSI 300; sisanya 150 juta dilempar ke pasar Beijing untuk ikut IPO dan repo balik.
Jujur saja, dengan utang sebesar itu masih punya uang nganggur untuk bikin portofolio investasi, manuver aset seperti ini benar-benar bikin orang bingung. Yang lebih parah, pengumumannya ditulis seperti laporan riset institusi, penuh istilah seperti “alokasi stabil” dan “lindung nilai risiko”, benar-benar absurd.
Menurut kalian, cara main seperti ini bisa balik modal nggak? Saya sih nggak percaya ikut IPO bisa nutupin lubang ratusan miliar.