💼 Gedung Putih Ingin Ganti Pimpinan The Fed? Harus Lewati Ujian FOMC Dulu

Belakangan pasar menyoroti satu isu: Trump berencana mencalonkan ketua baru The Fed, dan publik khawatir ia akan memaksa bank sentral untuk melonggarkan kebijakan dan menurunkan suku bunga. Namun Bank of America justru menyeimbangkan ekspektasi—yang benar-benar berkuasa bukan hanya ketua, tapi kehendak kolektif seluruh komite FOMC. Meski ketua baru ingin memangkas suku bunga, jika mayoritas anggota komite berpandangan hawkish, tetap saja kebijakan sulit diubah.

Masa jabatan Powell sebagai ketua akan berakhir pada Mei 2026, tapi statusnya sebagai gubernur bisa berlangsung hingga 2028. Biasanya setelah lepas jabatan ketua, tidak akan bertahan sebagai gubernur, namun Powell sudah secara terbuka menyatakan tidak akan mengundurkan diri, jelas ingin menjaga independensi bank sentral. Gedung Putih ingin menekan? Ruangnya sebenarnya sangat terbatas.

⚠️ Yang lebih patut diperhatikan adalah perubahan kursi: Bostic dari Federal Reserve Atlanta akan segera pensiun, dan Gubernur Cook juga menghadapi sidang pemecatan. Trump memang punya peluang menempatkan orangnya, tapi masalahnya—dari 12 presiden The Fed regional saat ini, sekitar 8 di antaranya tidak mendukung penurunan suku bunga. Ketua baru sekalipun sudah menjabat, ingin langsung ubah kebijakan? Sepertinya harus meyakinkan mereka dulu.

💡 Jadi di sinilah letak ketegangannya: Apakah Gedung Putih benar-benar mampu mengendalikan arah kebijakan The Fed? Atau justru akan menghadapi tembok institusional? Pertarungan politik dan uji independensi bank sentral ini baru saja memanas. Bagi pasar kripto, arah kebijakan The Fed secara langsung mempengaruhi ekspektasi likuiditas, sehingga volatilitas jangka pendek untuk ETH dan koin utama lainnya bisa semakin tinggi.