Provinsi Hunan di China telah membuat pengumuman mengejutkan: geolog mengonfirmasi adanya setor emas “supergiant” senilai sekitar US$83 miliar yang terpendam di bawah ladang emas Wangu. Kita berbicara tentang 1.000 metrik ton logam kuning — kemungkinan setor terbesar yang pernah tercatat.
Apa yang Membuat Ini Penting?
Bayangkan ini: lebih dari 40 urat emas membentang sejauh 6.600 kaki (beberapa model menunjukkan bahwa itu mencapai 9.800 kaki). Untuk memberikan perspektif, tambang South Deep di Afrika Selatan — saat ini yang terkaya di dunia — memiliki 930 MT. Temuan baru ini baru saja mengalahkannya.
Kualitas bijih mencapai 138 gram per ton metrik, yang merupakan grade solid untuk operasi penambangan dalam.
Kerakusan Emas Cina
Inilah yang mengejutkan: China adalah produsen emas terbesar di dunia (10% dari pasokan global), namun juga merupakan importir emas terbesar. Mengapa? Permintaan domestik menghancurkan produksi. Bank Rakyat telah secara agresif menimbun cadangan dalam beberapa tahun terakhir, dan penemuan ini bisa mengubah ketergantungan impor.
Peringkat Cadangan Emas Global Saat Ini:
Australia: 12.000 MT
Rusia: 11.100 MT
Afrika Selatan: 5.000 MT
AS: 3.000 MT
China (current): 3.000 MT → Dapat melonjak secara signifikan setelah ekstraksi
Tangkapannya: Penambangan Dalam itu Brutal
Ekstraksi di kedalaman 6.000+ kaki bukanlah hal yang mudah. Penambangan pada kedalaman tersebut membutuhkan pendinginan ekstrem, ventilasi, dan infrastruktur keselamatan untuk menangani panas dan tekanan yang bisa membuat peralatan berkeringat. Biaya? Sangat tinggi. Kelayakan? Masih diperdebatkan.
Kekhawatiran lingkungan juga sangat besar - ekstraksi skala besar di daerah sensitif dapat merusak ekosistem dan komunitas lokal, meskipun China telah berkomitmen untuk praktik pertambangan yang bertanggung jawab.
Gambaran Besar
Penemuan ini memicu perdebatan “puncak emas” yang sedang berlangsung: apakah kita sudah menambang sebagian besar cadangan yang dapat diakses? Data terbaru menunjukkan sebaliknya. Sebuah studi Australia 2024 mengungkapkan mekanisme baru yang menghubungkan aktivitas seismik dengan pembentukan emas, yang menyiratkan bahwa terdapat deposit besar yang belum dimanfaatkan. Para ilmuwan juga memperhatikan sumber-sumber tidak konvensional seperti penambangan laut dalam dan daur ulang perkotaan.
Jadi pertanyaan sebenarnya: bisakah China benar-benar melakukannya, dan dengan biaya berapa?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
China Baru Saja Menemukan 1.000 Ton Emas di Bawah Tanah — Inilah Mengapa Ini Berubah Permainan
Provinsi Hunan di China telah membuat pengumuman mengejutkan: geolog mengonfirmasi adanya setor emas “supergiant” senilai sekitar US$83 miliar yang terpendam di bawah ladang emas Wangu. Kita berbicara tentang 1.000 metrik ton logam kuning — kemungkinan setor terbesar yang pernah tercatat.
Apa yang Membuat Ini Penting?
Bayangkan ini: lebih dari 40 urat emas membentang sejauh 6.600 kaki (beberapa model menunjukkan bahwa itu mencapai 9.800 kaki). Untuk memberikan perspektif, tambang South Deep di Afrika Selatan — saat ini yang terkaya di dunia — memiliki 930 MT. Temuan baru ini baru saja mengalahkannya.
Kualitas bijih mencapai 138 gram per ton metrik, yang merupakan grade solid untuk operasi penambangan dalam.
Kerakusan Emas Cina
Inilah yang mengejutkan: China adalah produsen emas terbesar di dunia (10% dari pasokan global), namun juga merupakan importir emas terbesar. Mengapa? Permintaan domestik menghancurkan produksi. Bank Rakyat telah secara agresif menimbun cadangan dalam beberapa tahun terakhir, dan penemuan ini bisa mengubah ketergantungan impor.
Peringkat Cadangan Emas Global Saat Ini:
Tangkapannya: Penambangan Dalam itu Brutal
Ekstraksi di kedalaman 6.000+ kaki bukanlah hal yang mudah. Penambangan pada kedalaman tersebut membutuhkan pendinginan ekstrem, ventilasi, dan infrastruktur keselamatan untuk menangani panas dan tekanan yang bisa membuat peralatan berkeringat. Biaya? Sangat tinggi. Kelayakan? Masih diperdebatkan.
Kekhawatiran lingkungan juga sangat besar - ekstraksi skala besar di daerah sensitif dapat merusak ekosistem dan komunitas lokal, meskipun China telah berkomitmen untuk praktik pertambangan yang bertanggung jawab.
Gambaran Besar
Penemuan ini memicu perdebatan “puncak emas” yang sedang berlangsung: apakah kita sudah menambang sebagian besar cadangan yang dapat diakses? Data terbaru menunjukkan sebaliknya. Sebuah studi Australia 2024 mengungkapkan mekanisme baru yang menghubungkan aktivitas seismik dengan pembentukan emas, yang menyiratkan bahwa terdapat deposit besar yang belum dimanfaatkan. Para ilmuwan juga memperhatikan sumber-sumber tidak konvensional seperti penambangan laut dalam dan daur ulang perkotaan.
Jadi pertanyaan sebenarnya: bisakah China benar-benar melakukannya, dan dengan biaya berapa?