Harga kakao rebound, tetapi fundamental masih lemah
Kontrak berjangka kakao di New York naik 0,83% hari ini, sementara di London turun 2,06%, rebound dari titik terendah 1,75 tahun. Alasan rebound adalah penurunan volume pengiriman kakao di pelabuhan Pantai Gading — dari 1 Oktober hingga 23 November, pengiriman mencapai 618.900 ton, turun 3,7% dibandingkan tahun lalu.
Tetapi rebound ini mungkin merupakan penutupan posisi short, tekanan fundamental sangat besar:
**Ekspektasi kelebihan pasokan** - Organisasi Kakao Internasional memprediksi produksi kakao global 4,84 juta ton pada tahun 2024/25, meningkat 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya, menciptakan surplus untuk pertama kalinya dalam empat tahun. - Cuaca di Pantai Gading dan Ghana baik, kondisi pohon kakao di daerah utama mencapai 7% di atas rata-rata lima tahun. - Produksi Nigeria mungkin turun 11% menjadi 305.000 ton
**Permintaan lemah** - Jumlah bubuk kakao Q3 Asia mencapai 1,83 juta ton, turun 17% dibandingkan tahun lalu, mencetak rekor terendah dalam 9 tahun. - Eropa Q3 turun 4,8%, mencetak terendah dalam 10 tahun - Penjualan cokelat di Amerika Serikat turun lebih dari 21% (data Asosiasi Permen Amerika)
**Risiko kebijakan mereda** - Regulasi pembalakan hutan Uni Eropa EUDR ditunda selama 1 tahun, meredakan kekhawatiran pasokan - Pemerintahan Trump mencabut tarif balasan 10% untuk barang non-AS seperti kakao
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Harga kakao rebound, tetapi fundamental masih lemah
Kontrak berjangka kakao di New York naik 0,83% hari ini, sementara di London turun 2,06%, rebound dari titik terendah 1,75 tahun. Alasan rebound adalah penurunan volume pengiriman kakao di pelabuhan Pantai Gading — dari 1 Oktober hingga 23 November, pengiriman mencapai 618.900 ton, turun 3,7% dibandingkan tahun lalu.
Tetapi rebound ini mungkin merupakan penutupan posisi short, tekanan fundamental sangat besar:
**Ekspektasi kelebihan pasokan**
- Organisasi Kakao Internasional memprediksi produksi kakao global 4,84 juta ton pada tahun 2024/25, meningkat 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya, menciptakan surplus untuk pertama kalinya dalam empat tahun.
- Cuaca di Pantai Gading dan Ghana baik, kondisi pohon kakao di daerah utama mencapai 7% di atas rata-rata lima tahun.
- Produksi Nigeria mungkin turun 11% menjadi 305.000 ton
**Permintaan lemah**
- Jumlah bubuk kakao Q3 Asia mencapai 1,83 juta ton, turun 17% dibandingkan tahun lalu, mencetak rekor terendah dalam 9 tahun.
- Eropa Q3 turun 4,8%, mencetak terendah dalam 10 tahun
- Penjualan cokelat di Amerika Serikat turun lebih dari 21% (data Asosiasi Permen Amerika)
**Risiko kebijakan mereda**
- Regulasi pembalakan hutan Uni Eropa EUDR ditunda selama 1 tahun, meredakan kekhawatiran pasokan
- Pemerintahan Trump mencabut tarif balasan 10% untuk barang non-AS seperti kakao
Kesimpulan: Rebound jangka pendek sulit menutupi situasi surplus jangka panjang, waspadai tekanan selanjutnya.