Kebenaran di Balik "Gelombang Persetujuan" Cryptocurrency Singapura: Mengapa 19 Perusahaan Disetujui

Mungkin mengejutkan, tetapi bahkan di Singapura, yang dikenal sebagai negara dengan “regulasi yang ketat”, jumlah izin untuk perusahaan terkait koin terus meningkat.

Melihat Strategi Singapura dalam Angka

Statistik terbaru per Juni 2023:

• Total jumlah lisensi pembayaran yang diberikan dan disetujui secara prinsip oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS): 461 perusahaan
• Di antara ini, perusahaan penyedia layanan terkait koin: 19 perusahaan

Mungkin terlihat sedikit, tetapi ini adalah cara Singapura yang “mengutamakan kualitas regulasi”. Ini berarti bukan hanya jumlah izin, tetapi hanya perusahaan yang berhasil melewati pemeriksaan ketat dari MAS.

Wajah Perusahaan yang Diterima

Perusahaan yang Memperoleh Lisensi Lembaga Pembayaran Besar (11 Perusahaan)

Crypto.com, perusahaan terkait di bawah Coinbase, Circle (perusahaan penerbit USDC), Paxos, Revolut, DBS Vickers, Independent Reserve, dan lainnya turut disebutkan. Yang perlu diperhatikan adalah, Crypto.com secara resmi mengumumkan masuk ke Singapura pada bulan Agustus 2022. Masuknya raksasa dengan 80 juta pengguna ini menunjukkan potensi pasar Singapura.

Perusahaan yang Mendapat Lisensi Lembaga Pembayaran Standar (2 perusahaan)

BHEX (di bawah BHOP Consulting) dan Triple A adalah yang dimaksud. Kedua entitas ini memiliki batas maksimum volume perdagangan bulanan, namun berfungsi sebagai pintu gerbang bagi perusahaan baru.

Perusahaan Tahap Persetujuan Prinsip (4 perusahaan)

Ripple, Signum, Blockchain.com, dan Coinbase sedang dalam tahap menunggu persetujuan. Terutama Ripple telah memperoleh persetujuan prinsip untuk lisensi lembaga pembayaran utama pada bulan Juni 2023. Ada tanda-tanda bahwa jaringan pengiriman uang internasional XRP sedang bergerak untuk resmi memasuki Singapura.

Suara Sejati Regulasi

Strategi yang diterapkan oleh Singapura bukanlah pilihan antara “regulasi penuh atau pembukaan penuh”.

Dalam kerangka “Undang-Undang Layanan Pembayaran” yang diperkenalkan pada tahun 2019, hanya perusahaan yang memenuhi persyaratan anti pencucian uang (AML/CFT), persyaratan modal yang tepat, dan struktur tata kelola yang transparan yang dipilih dengan ketat. Ini menjaga keseimbangan antara perlindungan konsumen dan perkembangan industri.

Terdapat perusahaan yang mundur dan melambat

Luno telah mencabut permohonan, dan Hodlnaut menghadapi krisis manajemen akibat dampak TerraCrush. Genesis APAC juga secara prinsip telah menerima persetujuan, tetapi secara de facto terhenti akibat memburuknya kondisi perusahaan induk terkait dengan kebangkrutan berantai 3AC dan FTX. Di era pengetatan regulasi, keseimbangan antara kepatuhan dan dasar manajemen sangat diperlukan.

Petunjuk untuk Jepang

Metode Singapura sejalan dengan arah yang diinginkan oleh Komite Audit Jepang (FSA). “Kualitas daripada jumlah” dan “Membangun kepercayaan jangka panjang” tampaknya akan menjadi tren regulasi Asia di masa depan.