Jaringan Cardano terdampak oleh serangan dengan transaksi "beracun"

Sumber: PortaldoBitcoin Judul Asli: Jaringan Cardano terdampak oleh serangan dengan transaksi “beracun” Tautan Asli:

Harga Cardano (ADA) turun pada hari Jumat setelah blockchain mengalami perpecahan tak terduga, yang disebabkan oleh transaksi delegasi yang salah format dan mengeksploitasi celah perangkat lunak. Hal ini menimbulkan masalah bagi pengguna Cardano dan menyebabkan permintaan maaf publik dari pengguna yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Intersect, organisasi yang bertanggung jawab atas tata kelola ekosistem Cardano, menyatakan dalam laporan insiden bahwa perbedaan mulai terjadi ketika transaksi yang salah format lolos validasi pada versi node yang lebih baru, tetapi ditolak oleh node dengan versi perangkat lunak yang lebih lama.

“Ini mengeksploitasi kekurangan di pustaka perangkat lunak dasar yang tidak terdeteksi oleh kode validasi,” tulis Intersect. “Eksekusi transaksi ini menyebabkan perpecahan pada blockchain, secara efektif membagi jaringan menjadi dua rantai yang berbeda: satu mengandung transaksi ‘beracun’ dan satu rantai ‘sehat’ tanpa transaksi tersebut.”

Lebih awal pada hari itu, salah satu pendiri Cardano, Charles Hoskinson, mempublikasikan pesan yang menginformasikan bahwa semua pengguna Cardano terdampak.

Menurut Hoskinson, seluruh pengguna Cardano terkena dampaknya. Harga token ADA Cardano turun lebih dari 6% setelah insiden tersebut. Namun, pada Sabtu pagi, aset ini tercatat turun sekitar 1% dalam 24 jam.

Menurut laporan insiden, ketidakcocokan ini menyebabkan operator membangun blok pada cabang rantai yang berbeda hingga perangkat lunak node yang diperbaiki diimplementasikan. Pengembang dan penyedia layanan mengoordinasikan respons darurat dan operator diarahkan untuk memperbarui agar dapat kembali terintegrasi ke rantai utama.

Intersect menyatakan bahwa dompet yang bertanggung jawab atas transaksi yang salah format telah diidentifikasi, sementara Hoskinson mengatakan bahwa penyelesaian masalah ini akan memakan waktu berminggu-minggu.

“Analisis forensik menunjukkan adanya keterkaitan dengan peserta dari era Incentivized Testnet (ITN),” tulis Intersect. “Karena insiden ini merupakan potensi serangan siber terhadap jaringan digital, otoritas terkait telah dihubungi untuk menyelidiki kasus ini.”

Beberapa jam setelah insiden, seorang pengguna mengaku bertanggung jawab telah mengirim transaksi yang memicu perpecahan tersebut.

“Maaf, komunitas Cardano, sayalah yang membahayakan jaringan dengan tindakan ceroboh saya tadi malam,” tulisnya, menggambarkan upaya tersebut sebagai tantangan pribadi untuk mereplikasi “transaksi curang” dan menyatakan bahwa ia mengikuti instruksi yang dihasilkan AI sambil memblokir lalu lintas di servernya.

“Saya merasa sangat buruk begitu menyadari besarnya dampak yang saya sebabkan. Saya tahu tidak ada yang bisa saya lakukan untuk menebus semua rasa sakit dan stres yang saya sebabkan dalam beberapa jam terakhir,” tambahnya. “Sulit mengukur kelalaian saya. Saya benar-benar minta maaf. Tidak ada niat buruk.”

Pengguna tersebut menulis bahwa ia tidak menjual atau berspekulasi melawan ADA, tidak berkoordinasi dengan siapa pun, dan tidak bertindak demi keuntungan finansial. “Saya malu atas kecerobohan saya dan bertanggung jawab penuh atas hal itu serta segala konsekuensi yang mungkin terjadi,” katanya.

Menurut Intersect, tidak ada dana pengguna yang hilang dan sebagian besar dompet ritel tidak terdampak karena menjalankan komponen node yang memproses transaksi yang salah format dengan aman.

Hoskinson menyatakan dalam pesan video bahwa jaringan “tidak mati”, meskipun pengguna menghadapi masalah sebelum celah tersebut diperbaiki.

“Penting untuk dicatat bahwa jaringan tidak berhenti. Produksi blok tetap berjalan di kedua blockchain selama insiden berlangsung dan setidaknya beberapa transaksi identik muncul di kedua blockchain tersebut,” tulis Intersect. “Namun, demi menjaga integritas buku besar, bursa dan penyedia pihak ketiga sebagian besar menangguhkan deposit dan penarikan sebagai tindakan pencegahan.”