Likuidasi? Jangan tertipu dengan istilah ini—Panduan Bertahan Hidup Wajib Baca untuk Trader Kripto

Jika kamu pernah berkecimpung di dunia kripto, pasti pernah mendengar istilah “likuidasi”. Tapi trader yang benar-benar paham artinya, mungkin tidak sebanyak yang kamu kira. Hari ini kita akan kupas tuntas soal ini.

Apa itu likuidasi? Singkatnya—dipaksa “menutup posisi”

Bayangkan kamu pakai 1000 USDT untuk trading leverage, lalu exchange meminjamkan 4000 USDT, jadi total posisi kamu 5000 USDT. Jika harga bergerak berlawanan dengan posisi kamu, dan margin kamu tidak cukup untuk mempertahankan posisi itu, exchange akan otomatis menutup posisi kamu. Proses ini disebut likuidasi.

Kasus terburuk? Bukan hanya margin awal 1000 USDT yang hilang, tapi kamu juga bisa berutang ke exchange.

Kenapa trader menggunakan leverage?

Alasannya sederhana: modal kecil ingin cuan besar. Dengan leverage 5x, efek dana kamu jadi 5 kali lipat—harga naik 1%, kamu untung 5%; harga turun 1%, kamu rugi 5%.

Risiko dan keuntungan itu kembar siam, makin besar peluang cuan, makin mematikan risikonya.

Bagaimana proses terjadinya likuidasi?

Langkah pertama: Harga bergerak melawan posisi kamu, floating loss membesar

Langkah kedua: Exchange mengirim “Margin Call”, meminta kamu nambah margin

Langkah ketiga: Kamu tidak punya dana atau telat merespons

Langkah keempat: Auto-liquidation aktif, posisi kamu dipaksa dijual

Dari langkah pertama sampai keempat, di dunia kripto bisa terjadi hanya dalam hitungan menit.

Berapa harga likuidasi?

Angka ini berubah-ubah tergantung leverage, entry price, saldo akun, dan rasio margin maintenance. Tidak ada nilai tetap, tapi exchange akan menampilkan harga likuidasi kamu dengan jelas—dan ini wajib kamu ketahui.

Ada dua jenis likuidasi: pilihan, atau terpaksa

Likuidasi sebagian: Kamu secara sadar menutup sebagian posisi untuk mengontrol risiko. Ini langkah cerdas.

Likuidasi total: Exchange menutup semua posisi sekaligus. Ini terpaksa, biasanya terjadi saat margin jatuh di bawah batas likuidasi. Kadang, kerugian bisa melebihi margin awal, saldo akun jadi minus.

Kabar baiknya: Sebagian besar exchange punya dana asuransi untuk menutup utang dalam situasi ekstrem ini.

Bagaimana bisa keluar dari exchange dalam keadaan selamat? Pelajari dua trik ini

1. Aturan Persentase Risiko

Trader profesional hanya mengambil risiko 1-3% dari saldo akun pada tiap posisi. Hitung saja: kalau tiap kali hanya ambil risiko 1%, harus rugi berturut-turut 100 kali baru likuidasi. Ini sangat jarang terjadi di dunia kripto.

2. Pasang Stop Loss, seperti pakai sabuk pengaman

Setel stop loss 2% di bawah harga masuk. Kalau harga tiba-tiba berbalik, kerugian kamu terkunci pada batas minimal, tidak perlu menunggu notifikasi likuidasi total.

Ingat: Pasar kripto bisa berubah drastis dalam 5 menit. Tanpa stop loss, kamu tidak akan sempat bereaksi.

Penutup

Likuidasi bukan sesuatu yang pasti dialami trader, tapi hasil dari kegagalan manajemen risiko. 99% likuidasi bisa dihindari—asal kamu disiplin, kontrol risiko, dan selalu pasang stop loss.

Leverage itu seperti pedang bermata dua, jika dipakai dengan benar jadi akselerator kekayaan, jika salah jadi mesin kebangkrutan. Pilihannya ada di tanganmu.