Tinjauan Besar Ekosistem Metaverse: 10 Proyek Token Teratas, Siapa yang Memimpin Dunia Virtual?

Question

Masih ingat dunia virtual imersif di film “Ready Player One”? Dulu hanya fiksi ilmiah, kini sedang menjadi kenyataan di Web3. Seiring kemajuan teknologi, konsep metaverse telah berkembang dari ide minoritas menjadi tren utama di ekosistem kripto, di mana banyak proyek inovatif berlomba masuk ke lautan biru ini.

Data on-chain terbaru menunjukkan total kapitalisasi pasar token terkait metaverse kembali mencetak rekor baru, tapi yang paling jadi perhatian pemain adalah: Siapa sebenarnya pemeran utama? Artikel ini merangkum 10 proyek utama di ranah metaverse untuk melihat siapa yang benar-benar mendorong evolusi industri.

Lapisan Infrastruktur: Proyek yang Menjadi Otak

Internet Computer (ICP) membuka jalan baru—dengan “model biaya gas terbalik” sehingga pengguna bisa berinteraksi tanpa biaya. Ambisinya besar, memperluas kapasitas lewat penambahan subnet, mendukung aplikasi Web3, game, hingga solusi metaverse dengan deployment tanpa hambatan. Ekosistemnya juga didukung engine game gratis seperti BOOM DAO, yang menurunkan batasan bagi para developer.

Enjin memulai dari alat NFT, kemudian berevolusi menjadi platform pengembangan multi-chain Web3. Token ENJ berfungsi untuk tata kelola sekaligus membayar biaya transaksi. Ingin deploy aset di metaverse secara cepat? Enjin adalah jawabannya.

Lapisan Render Komputasi: SPBU Konten 3D

Render (RNDR) melakukan hal yang cukup visioner—memanfaatkan sumber daya GPU terdistribusi untuk menyediakan layanan rendering sesuai permintaan bagi para seniman 3D. Di era ledakan permintaan untuk pemodelan metaverse, animasi, aplikasi AR/VR, ini menjadi elemen yang sangat penting. Setelah migrasi ke Solana pada 2023, biaya dan kecepatan transaksi meningkat drastis.

Lapisan Hiburan Game: Inti “Play-to-Earn”

The Sandbox (SAND) dan Decentraland (MANA) adalah dua ikon game metaverse. Sandbox menggunakan NFT agar pengguna benar-benar memiliki lahan dan aset virtual, sementara Decentraland lebih menekankan interaksi sosial dan tata kelola. Keduanya mendukung monetisasi kreativitas pengguna—pengembangan game, konser virtual, pameran brand, semakin variatif.

Axie Infinity (AXS) sudah lama membuktikan model “Play-to-Earn” itu nyata, meski hype-nya menurun, tapi satu hal jadi pasti: aset virtual memang punya nilai ekonomi nyata.

Illuvium (ILV) meningkatkan pengalaman—interoperabilitas aset lintas game di Ethereum akhirnya terwujud, NFT dari satu game bisa digunakan di game lain, menjadi sinyal penting untuk interoperabilitas metaverse.

Treasure (MAGIC) menjadi kuda hitam baru, dengan model pengembangan berbasis komunitas dan lebih dari 15 game ekosistem, dijuluki “Nintendo versi terdesentralisasi”, sedang naik daun di ekosistem Arbitrum.

Pendatang Baru dan Long Tail: Kekuatan yang Tak Boleh Diabaikan

Floki berevolusi dari sekadar “MemeCoin” jadi ekosistem Web3 penuh—NFT 3D metaverse, alat DeFi, game Valhalla… Kisahnya jadi contoh nyata tentang upgrade produk secara iteratif.

OriginTrail (TRAC) mengambil pendekatan lebih canggih—menggunakan AI + knowledge graph untuk membangun fondasi kepercayaan metaverse, mencakup rantai pasok, kesehatan, budaya, dan lainnya. Ini adalah infrastruktur dasar yang wajib ada demi kematangan metaverse.

Pengamatan Makro

Dari infrastruktur hingga konten kreatif, dari GameFi hingga alat utilitas, ekosistem metaverse mulai terbentuk. Namun beberapa masalah tetap jelas:

Retensi pengguna: Daily active user di mayoritas proyek masih jauh dari standar game tradisional
Regulasi belum jelas: Status hukum lahan virtual dan perdagangan aset masih terus dieksplorasi
Interoperabilitas lintas chain: Ekosistem masih berjalan sendiri-sendiri, fragmentasi jadi arus utama

Perspektif Investasi

Jangan silau oleh hype. Metaverse memang tren, tapi:

✓ Proyek infrastruktur relatif lebih tahan risiko (seperti ICP, Enjin)
✓ Proyek game dinilai dari loyalitas pengguna dan kemampuan monetisasi (Sandbox, Illuvium punya data kuat)
✗ Proyek berkonsep murni dan kapitalisasi tinggi tetap perlu dicermati

Metaverse sejati masih di tahap awal, saat ini investasi berarti membangun fondasi masa depan—seperti era dotcom, yang selamat adalah mereka yang membangun infrastruktur.