Inti Utama: Tiga Sinyal Positif Bertumpuk, tapi Ketidakpastian Juga Meningkat
Baru-baru ini BTC rebound ke 111,2k, tapi kenaikannya terasa agak “kosong”—indikator sentimen pasar masih di zona ketakutan. Artinya apa? Banyak orang belum masuk, atau institusi sedang diam-diam akumulasi.
Soal The Fed: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Naik Turun
Indeks dolar AS belakangan anjlok tajam, utamanya karena para pejabat The Fed masih galau soal pemangkasan suku bunga. Paruh pertama Oktober peluang pemangkasan masih tinggi, sekarang peluang pemangkasan di Desember turun ke 63%. Seberapa besar pengaruhnya ke BTC?
Logikanya sederhana: Dolar melemah = likuiditas global naik = aset berisiko (termasuk BTC) dapat lebih banyak dana. Sebaliknya, jika The Fed tetap ngotot dengan suku bunga tinggi, USD akan makin kuat, BTC dalam jangka pendek bakal tertekan.
BTC pada dasarnya adalah alat lindung nilai terhadap inflasi fiat. Jadi, begitu kebijakan Fed goyah, BTC pun ikut bergejolak.
Data On-chain Bicara Jujur: Whale Beli, Ritel Masih Wait and See
Sekarang banyak yang bahas “saham AS terus cetak rekor, BTC bakal tertekan nggak?”. Menurut saya: jangka pendek ada korelasi, jangka panjang tetap independen. Kenapa? Lihat data berikut:
Dominasi Bitcoin bertahan di level tinggi 60% — Ini krusial. Artinya di rebound kali ini, dana nggak lari ke altcoin kecil, tapi fokus ke BTC. Uang institusi sekarang lari kemana? Pilihan utama tetap BTC.
Harga naik, indikator sentimen masih takut — Ini sinyal klasik “smart money masuk, ritel masih nunggu”. Sejarahnya, kondisi begini sering jadi dasar atau near-bottom.
Siklus Halving Masih Mendukung
April tahun lalu BTC halving, sekarang hampir dua tahun. Berdasarkan pola historis, efek pasokan akibat halving paling terasa dalam 12-18 bulan setelah halving. H2 2025 pas banget di window ini.
Produksi koin baru berkurang + permintaan (ETF, institusi akumulasi) terus masuk = secara fundamental masih bullish.
Tiga Strategi Paruh Kedua Tahun
1. Cara Malas: DCA
Nggak perlu lihat chart, tiap bulan beli rutin. Risiko? Kemungkinan nyangkut paling kecil. The Fed masih galau, DCA paling aman buat rata-rata harga.
2. Main Teknikal: 111k jadi Resisten
Short term, range 111-113k itu area resisten. Kalau gagal break, bisa koreksi ke 108k, kalau tembus bisa uji 120k. Tapi tetap set stop loss, jangan all-in.
3. Alokasi Aset: BTC 5-15%
Jangan all-in BTC. Saat naik tajam, take profit bertahap; saat turun, akumulasi bertahap. Pantau terus rasio alokasi portofolio.
Catatan Penutup
Risiko terbesar BTC saat ini bukan di teknikal, tapi pada kebijakan makro (gerak-gerik The Fed) dan sikap institusi (arus masuk ETF). Jangka pendek bisa tetap volatile, tapi logika jangka menengah-panjang tetap jelas: pasokan makin ketat + regulasi makin ramah + lindung nilai inflasi—semua faktor menguntungkan BTC.
Jangan panik karena volatilitas jangka pendek, jangan juga euforia hanya karena naik sebentar. Disiplin dan konsisten jalankan rencana jauh lebih ampuh daripada menebak-nebak titik balik pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Setelah BTC menembus 111k, seberapa tinggi lagi bisa melonjak di paruh kedua tahun ini? Analisis perbandingan data makro dan on-chain
Inti Utama: Tiga Sinyal Positif Bertumpuk, tapi Ketidakpastian Juga Meningkat
Baru-baru ini BTC rebound ke 111,2k, tapi kenaikannya terasa agak “kosong”—indikator sentimen pasar masih di zona ketakutan. Artinya apa? Banyak orang belum masuk, atau institusi sedang diam-diam akumulasi.
Soal The Fed: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Naik Turun
Indeks dolar AS belakangan anjlok tajam, utamanya karena para pejabat The Fed masih galau soal pemangkasan suku bunga. Paruh pertama Oktober peluang pemangkasan masih tinggi, sekarang peluang pemangkasan di Desember turun ke 63%. Seberapa besar pengaruhnya ke BTC?
Logikanya sederhana: Dolar melemah = likuiditas global naik = aset berisiko (termasuk BTC) dapat lebih banyak dana. Sebaliknya, jika The Fed tetap ngotot dengan suku bunga tinggi, USD akan makin kuat, BTC dalam jangka pendek bakal tertekan.
BTC pada dasarnya adalah alat lindung nilai terhadap inflasi fiat. Jadi, begitu kebijakan Fed goyah, BTC pun ikut bergejolak.
Data On-chain Bicara Jujur: Whale Beli, Ritel Masih Wait and See
Sekarang banyak yang bahas “saham AS terus cetak rekor, BTC bakal tertekan nggak?”. Menurut saya: jangka pendek ada korelasi, jangka panjang tetap independen. Kenapa? Lihat data berikut:
Dominasi Bitcoin bertahan di level tinggi 60% — Ini krusial. Artinya di rebound kali ini, dana nggak lari ke altcoin kecil, tapi fokus ke BTC. Uang institusi sekarang lari kemana? Pilihan utama tetap BTC.
Harga naik, indikator sentimen masih takut — Ini sinyal klasik “smart money masuk, ritel masih nunggu”. Sejarahnya, kondisi begini sering jadi dasar atau near-bottom.
Siklus Halving Masih Mendukung
April tahun lalu BTC halving, sekarang hampir dua tahun. Berdasarkan pola historis, efek pasokan akibat halving paling terasa dalam 12-18 bulan setelah halving. H2 2025 pas banget di window ini.
Produksi koin baru berkurang + permintaan (ETF, institusi akumulasi) terus masuk = secara fundamental masih bullish.
Tiga Strategi Paruh Kedua Tahun
1. Cara Malas: DCA Nggak perlu lihat chart, tiap bulan beli rutin. Risiko? Kemungkinan nyangkut paling kecil. The Fed masih galau, DCA paling aman buat rata-rata harga.
2. Main Teknikal: 111k jadi Resisten Short term, range 111-113k itu area resisten. Kalau gagal break, bisa koreksi ke 108k, kalau tembus bisa uji 120k. Tapi tetap set stop loss, jangan all-in.
3. Alokasi Aset: BTC 5-15% Jangan all-in BTC. Saat naik tajam, take profit bertahap; saat turun, akumulasi bertahap. Pantau terus rasio alokasi portofolio.
Catatan Penutup
Risiko terbesar BTC saat ini bukan di teknikal, tapi pada kebijakan makro (gerak-gerik The Fed) dan sikap institusi (arus masuk ETF). Jangka pendek bisa tetap volatile, tapi logika jangka menengah-panjang tetap jelas: pasokan makin ketat + regulasi makin ramah + lindung nilai inflasi—semua faktor menguntungkan BTC.
Jangan panik karena volatilitas jangka pendek, jangan juga euforia hanya karena naik sebentar. Disiplin dan konsisten jalankan rencana jauh lebih ampuh daripada menebak-nebak titik balik pasar.