Sederhana: dominasi Bitcoin adalah kapitalisasi pasar Bitcoin dibagi dengan total kapitalisasi pasar kripto, dinyatakan dalam persentase. Jika dominasi BTC mencapai 60%, berarti Bitcoin sendiri menguasai 60% dari seluruh nilai pasar kripto. Sisanya 40% dibagi di antara ribuan altcoin.
Cara kerjanya sebenarnya:
Misal total pasar kripto = $2 triliun. Jika nilai Bitcoin $1 triliun, maka dominasi BTC = 50%. Matematika yang cukup sederhana, tapi implikasinya? Di sinilah letak menariknya.
Kenapa Bitcoin halving itu penting:
Halving Bitcoin bukan sekadar peristiwa teknis—ini titik psikologis yang penting. Setelah halving, volatilitas cenderung melonjak, yang langsung menggerakkan jarum dominasi. Saat BTC bergejolak, modal berputar ke alt, dan dominasi turun. Saat BTC stabil di harga tinggi, altcoin sering tertekan.
Plot twist ETF:
ETF Bitcoin Spot mengubah permainan. Uang institusional yang mengalir ke ETF BTC = permintaan lebih untuk aset terbesar dan paling terpercaya. Hasilnya? Dominasi Bitcoin merangkak naik, dan uang ritel yang biasanya mengejar altcoin malah masuk ke BTC dalam bentuk ETF. Tapi ini tidak dijamin selamanya—dominasi bisa cepat berubah jika narasi altcoin memanas.
Dominasi di atas 50%: Apa artinya
Saat BTC > 50%, Bitcoin adalah raja. Modal mengalir KE Bitcoin, bukan altcoin. Kamu akan lihat:
Altcoin terpuruk atau konsolidasi
Investor keluar dari proyek berkapitalisasi kecil
Sentimen risk-off di seluruh pasar
Tapi ada catatan: dominasi tinggi bukan berarti altcoin mati. Bisa jadi:
Investor tetap pegang altcoin sambil beli lebih banyak BTC
Investor jual altcoin untuk beli BTC
Investor jual altcoin tapi tetap HODL BTC
Selloff seluruh sektor, tapi BTC turun lebih lambat daripada altcoin
Dominasi di bawah 40%: Altseason mulai?
Dominasi Bitcoin rendah menandakan pasar membagi modal ke berbagai aset. Altcoin mulai dilirik. Tapi—dan ini penting—dominasi Bitcoin turun ≠ harga altcoin pasti naik. Kamu hanya melihat komposisi yang berubah. Altcoin tetap bisa anjlok jika tak punya fundamental.
Ayunan dominasi: Apa yang benar-benar terjadi
Dominasi naik = Bitcoin mengungguli. Bisa berarti:
Modal baru masuk via BTC saja (ETF, institusi)
Altcoin berkinerja buruk di bear market
Selera risiko menurun
Dominasi turun = Altcoin mendapat momentum relatif. Bisa berarti:
FOMO ritel ke narasi altcoin
Risiko-imbalan lebih menarik di proyek alt
Musim spekulasi memanas
Fakta pahit:
Dominasi adalah indikator komposisi, bukan alat prediksi. Melihat dominasi saja tidak akan memberitahu apakah altcoin bakal moon atau anjlok. Kamu juga perlu memantau:
Tren total market cap (naik/turun/sideways?)
Fundamental tiap proyek
Sentimen pasar (FOMO vs fear)
Kondisi makro
Cara bermain di pergeseran dominasi:
Perdagangan di dominasi rendah menarik pemburu altcoin karena biasanya volatilitas lebih tinggi dan potensi moonshot lebih besar. Dominasi tinggi menguntungkan pemegang BTC dan investor yang menghindari risiko. Keunggulanmu bukan di memprediksi perubahan dominasi—tapi di memahami apa pola dominasi cerminkan tentang arus modal.
Intinya: Dominasi Bitcoin adalah lensa yang berguna, bukan bola kristal. Gunakan untuk memahami struktur pasar, bukan sebagai satu-satunya sinyal entry.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dominasi Bitcoin: Mengapa Ini Penting untuk Taruhan Altcoin Anda
Apa itu dominasi Bitcoin?
Sederhana: dominasi Bitcoin adalah kapitalisasi pasar Bitcoin dibagi dengan total kapitalisasi pasar kripto, dinyatakan dalam persentase. Jika dominasi BTC mencapai 60%, berarti Bitcoin sendiri menguasai 60% dari seluruh nilai pasar kripto. Sisanya 40% dibagi di antara ribuan altcoin.
Cara kerjanya sebenarnya:
Misal total pasar kripto = $2 triliun. Jika nilai Bitcoin $1 triliun, maka dominasi BTC = 50%. Matematika yang cukup sederhana, tapi implikasinya? Di sinilah letak menariknya.
Kenapa Bitcoin halving itu penting:
Halving Bitcoin bukan sekadar peristiwa teknis—ini titik psikologis yang penting. Setelah halving, volatilitas cenderung melonjak, yang langsung menggerakkan jarum dominasi. Saat BTC bergejolak, modal berputar ke alt, dan dominasi turun. Saat BTC stabil di harga tinggi, altcoin sering tertekan.
Plot twist ETF:
ETF Bitcoin Spot mengubah permainan. Uang institusional yang mengalir ke ETF BTC = permintaan lebih untuk aset terbesar dan paling terpercaya. Hasilnya? Dominasi Bitcoin merangkak naik, dan uang ritel yang biasanya mengejar altcoin malah masuk ke BTC dalam bentuk ETF. Tapi ini tidak dijamin selamanya—dominasi bisa cepat berubah jika narasi altcoin memanas.
Dominasi di atas 50%: Apa artinya
Saat BTC > 50%, Bitcoin adalah raja. Modal mengalir KE Bitcoin, bukan altcoin. Kamu akan lihat:
Tapi ada catatan: dominasi tinggi bukan berarti altcoin mati. Bisa jadi:
Dominasi di bawah 40%: Altseason mulai?
Dominasi Bitcoin rendah menandakan pasar membagi modal ke berbagai aset. Altcoin mulai dilirik. Tapi—dan ini penting—dominasi Bitcoin turun ≠ harga altcoin pasti naik. Kamu hanya melihat komposisi yang berubah. Altcoin tetap bisa anjlok jika tak punya fundamental.
Ayunan dominasi: Apa yang benar-benar terjadi
Dominasi naik = Bitcoin mengungguli. Bisa berarti:
Dominasi turun = Altcoin mendapat momentum relatif. Bisa berarti:
Fakta pahit:
Dominasi adalah indikator komposisi, bukan alat prediksi. Melihat dominasi saja tidak akan memberitahu apakah altcoin bakal moon atau anjlok. Kamu juga perlu memantau:
Cara bermain di pergeseran dominasi:
Perdagangan di dominasi rendah menarik pemburu altcoin karena biasanya volatilitas lebih tinggi dan potensi moonshot lebih besar. Dominasi tinggi menguntungkan pemegang BTC dan investor yang menghindari risiko. Keunggulanmu bukan di memprediksi perubahan dominasi—tapi di memahami apa pola dominasi cerminkan tentang arus modal.
Intinya: Dominasi Bitcoin adalah lensa yang berguna, bukan bola kristal. Gunakan untuk memahami struktur pasar, bukan sebagai satu-satunya sinyal entry.