Ini sesuatu yang mengejutkan: Tron sekarang menghasilkan pendapatan protokol 4x lebih banyak daripada Ethereum, dan hampir tidak ada yang membicarakannya.
Menurut data 30 hari terbaru dari DefiLlama, Tron meraup $35,4 juta dalam pendapatan protokol sementara Ethereum hanya mengumpulkan $9,1 juta. Base ada di posisi ketiga ($8,37M), lalu BSC ($3,81M) dan Solana ($3,74M). Bahkan secara harian, Tron masih unggul—$1,21 juta kemarin vs Base $196K dan Ethereum $146K.
Efek Stablecoin
Inilah plot twist-nya: Tron tidak menang karena inovasi. Tron menang karena menjadi jalan tol stablecoin.
Jaringan ini sekarang menguasai lebih dari 55% volume transaksi Tether dan mencakup sekitar setengah dari total kapitalisasi pasar USDT. Ketika World Liberty Financial meluncurkan stablecoin USD1 mereka di Tron tahun lalu, hal itu pada dasarnya mengukuhkan status jaringan ini sebagai lapisan penyelesaian untuk pasar negara berkembang dan operasi CEX.
Pikirkan—setiap transfer USDT di Tron = pendapatan protokol langsung. Setiap delegasi sumber daya = biaya. Arsitektur Tron pada dasarnya mengalirkan semua aktivitas on-chain ke dalam kumpulan biaya. Itulah pengali 3,8x di sana.
Kenapa Ethereum Kehilangan Arah
Ethereum punya ekosistem. Ethereum punya DeFi. Ethereum punya developer. Tapi inilah masalahnya: sebagian besar aktivitasnya berpindah ke Layer 2 (Arbitrum, Optimism, Base, Polygon). Base saja mengambil $8,37M pendapatan—itu berarti lapisan dasar Ethereum kehilangan bagian demi bagian ke anak-anaknya sendiri.
Sementara itu, Tron menjaga semua tetap terkonsentrasi di tingkat protokol. Satu jaringan, semua biaya.
Apa Makna Sebenarnya
Dominasi Tron bukan soal menjadi blockchain “terbaik”. Ini soal menguasai satu use case secara sempurna: transfer stablecoin murah dan cepat di wilayah di mana adopsi kripto sedang meningkat (Asia, Amerika Latin, pasar negara berkembang).
Seiring adopsi stablecoin global yang terus naik, Tron sudah berada di posisi untuk menyerap settlement. Ethereum mungkin tetap jadi raja inovasi dan TVL, tapi soal pendapatan? Itu sudah jadi kerajaan Tron sekarang.
Kesimpulannya: Di dunia kripto, terkadang teknologi paling canggih bukan yang menang. Infrastruktur yang membosankan justru yang berjaya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Tron Baru Saja Menjadi Mesin Uang Diam-diam di Dunia Kripto
Ini sesuatu yang mengejutkan: Tron sekarang menghasilkan pendapatan protokol 4x lebih banyak daripada Ethereum, dan hampir tidak ada yang membicarakannya.
Menurut data 30 hari terbaru dari DefiLlama, Tron meraup $35,4 juta dalam pendapatan protokol sementara Ethereum hanya mengumpulkan $9,1 juta. Base ada di posisi ketiga ($8,37M), lalu BSC ($3,81M) dan Solana ($3,74M). Bahkan secara harian, Tron masih unggul—$1,21 juta kemarin vs Base $196K dan Ethereum $146K.
Efek Stablecoin
Inilah plot twist-nya: Tron tidak menang karena inovasi. Tron menang karena menjadi jalan tol stablecoin.
Jaringan ini sekarang menguasai lebih dari 55% volume transaksi Tether dan mencakup sekitar setengah dari total kapitalisasi pasar USDT. Ketika World Liberty Financial meluncurkan stablecoin USD1 mereka di Tron tahun lalu, hal itu pada dasarnya mengukuhkan status jaringan ini sebagai lapisan penyelesaian untuk pasar negara berkembang dan operasi CEX.
Pikirkan—setiap transfer USDT di Tron = pendapatan protokol langsung. Setiap delegasi sumber daya = biaya. Arsitektur Tron pada dasarnya mengalirkan semua aktivitas on-chain ke dalam kumpulan biaya. Itulah pengali 3,8x di sana.
Kenapa Ethereum Kehilangan Arah
Ethereum punya ekosistem. Ethereum punya DeFi. Ethereum punya developer. Tapi inilah masalahnya: sebagian besar aktivitasnya berpindah ke Layer 2 (Arbitrum, Optimism, Base, Polygon). Base saja mengambil $8,37M pendapatan—itu berarti lapisan dasar Ethereum kehilangan bagian demi bagian ke anak-anaknya sendiri.
Sementara itu, Tron menjaga semua tetap terkonsentrasi di tingkat protokol. Satu jaringan, semua biaya.
Apa Makna Sebenarnya
Dominasi Tron bukan soal menjadi blockchain “terbaik”. Ini soal menguasai satu use case secara sempurna: transfer stablecoin murah dan cepat di wilayah di mana adopsi kripto sedang meningkat (Asia, Amerika Latin, pasar negara berkembang).
Seiring adopsi stablecoin global yang terus naik, Tron sudah berada di posisi untuk menyerap settlement. Ethereum mungkin tetap jadi raja inovasi dan TVL, tapi soal pendapatan? Itu sudah jadi kerajaan Tron sekarang.
Kesimpulannya: Di dunia kripto, terkadang teknologi paling canggih bukan yang menang. Infrastruktur yang membosankan justru yang berjaya.