Jika Anda baru saja memasuki dunia crypto, pasti Anda sudah pernah mendengar istilah “stablecoin” namun belum benar-benar memahami apa itu. Sederhananya: stablecoin adalah koin yang dipatok dengan USD (atau aset bernilai lainnya) untuk menghindari volatilitas gila di pasar crypto.
Mengapa Butuh Stablecoin?
Pernahkah Anda merasa takut saat melihat BTC turun 10% dalam satu jam? Atau ETH tiba-tiba hilang nilainya? Itulah alasan stablecoin diciptakan.
Alih-alih menyimpan uang di koin yang volatil, para trader biasanya “lari” ke stablecoin ketika pasar naik turun tak menentu. Ini seperti “tempat berlindung sementara” di dunia crypto yang kacau.
Jenis-Jenis Stablecoin
1. Stablecoin beragunan fiat (seperti USDT, USDC)
Ini adalah jenis paling umum
1 USDT = 1 USD (secara teori)
Kelebihan: Mudah dipahami, tingkat kepercayaan tinggi
Kekurangan: Bergantung pada sentralisasi, sering ada kekhawatiran tentang cadangan nyata
2. Stablecoin beragunan crypto (seperti DAI)
Menggunakan crypto lain sebagai jaminan
Lebih terdesentralisasi, namun mudah terpengaruh oleh volatilitas aset dasar
3. Stablecoin algoritmik (seperti UST - sudah runtuh)
Sepenuhnya berbasis kode dan smart contract
Risiko tertinggi: pada tahun 2022, UST pernah hilang seluruh nilainya
Apakah Perlu Berinvestasi di Stablecoin?
Sejujurnya: tidak. Stablecoin bukanlah alat investasi, melainkan alat tukar.
Mereka hanya sebaiknya digunakan untuk:
Mengunci keuntungan saat pasar terlalu panas
Menunggu peluang beli saat harga jatuh
Menyediakan likuiditas untuk perdagangan
Bukan untuk “menyimpan” dan berharap harganya naik (itu tidak akan pernah naik, itulah kelebihannya).
Ringkasan
Stablecoin adalah bagian yang tak terpisahkan dari pasar crypto. Mereka memberikan stabilitas di tengah badai volatilitas, tapi ingat: ini adalah alat mitigasi risiko, bukan cara untuk menjadi kaya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Stablecoin: Jenis Koin "Stabil" yang Perlu Diketahui Setiap Trader
Jika Anda baru saja memasuki dunia crypto, pasti Anda sudah pernah mendengar istilah “stablecoin” namun belum benar-benar memahami apa itu. Sederhananya: stablecoin adalah koin yang dipatok dengan USD (atau aset bernilai lainnya) untuk menghindari volatilitas gila di pasar crypto.
Mengapa Butuh Stablecoin?
Pernahkah Anda merasa takut saat melihat BTC turun 10% dalam satu jam? Atau ETH tiba-tiba hilang nilainya? Itulah alasan stablecoin diciptakan.
Alih-alih menyimpan uang di koin yang volatil, para trader biasanya “lari” ke stablecoin ketika pasar naik turun tak menentu. Ini seperti “tempat berlindung sementara” di dunia crypto yang kacau.
Jenis-Jenis Stablecoin
1. Stablecoin beragunan fiat (seperti USDT, USDC)
2. Stablecoin beragunan crypto (seperti DAI)
3. Stablecoin algoritmik (seperti UST - sudah runtuh)
Apakah Perlu Berinvestasi di Stablecoin?
Sejujurnya: tidak. Stablecoin bukanlah alat investasi, melainkan alat tukar.
Mereka hanya sebaiknya digunakan untuk:
Bukan untuk “menyimpan” dan berharap harganya naik (itu tidak akan pernah naik, itulah kelebihannya).
Ringkasan
Stablecoin adalah bagian yang tak terpisahkan dari pasar crypto. Mereka memberikan stabilitas di tengah badai volatilitas, tapi ingat: ini adalah alat mitigasi risiko, bukan cara untuk menjadi kaya.