ETH reli 8% dalam 24 jam: Sebuah studi kasus pasar akibat ketegangan dagang Tiongkok-AS

ETH mengalami rebound kuat pada hari Minggu, melonjak dari titik terendah Jumat di $3861 ke $4111, naik 8% dalam sehari, kembali menembus level $4000. Di balik rebound ini, ada sebuah kejadian nyata pasar yang ternyata hanya “alarm palsu”.

Kilas Balik Peristiwa Black Swan

Jumat sore, pasar global anjlok—bukan karena masalah teknis, tetapi karena geopolitik. Pada pagi hari 9 Oktober, Tiongkok secara diam-diam mengumumkan langkah baru pembatasan ekspor rare earth, namun ini bukan pelarangan total, hanya mewajibkan prosedur pelaporan. Awalnya kabar ini tidak menimbulkan riak berarti, hingga Trump berkicau di media sosial dan para trader serempak menekan tombol jual.

Pasar kripto jadi korban pertama. Dalam dunia crypto yang bertransaksi 24 jam, kepanikan ini memicu gelombang likuidasi terbesar dalam sejarah dalam satu hari. BTC, ETH, dan koin-koin utama lain anjlok, posisi long di futures habis-habisan dilikuidasi.

Balik Arah: Dari “Perang Dagang” ke “Saling Pengertian”

Sabtu malam, Beijing memberikan klarifikasi: ini bukan embargo, permohonan yang memenuhi syarat tetap akan disetujui. Tak lama kemudian, Trump tiba-tiba berbalik arah dan menulis di Truth Social: “Jangan khawatir tentang Tiongkok, semuanya akan baik-baik saja… Kami ingin membantu Tiongkok, bukan menyakitinya.” Nada bicara berubah 180 derajat.

Gedung Putih pun melunak. Wakil Presiden Vance mengungkapkan sudah dua kali berbicara dengan Trump, menegaskan “Presiden menghargai persahabatan dengan Presiden Xi,” menandakan peluang negosiasi. Perwakilan Dagang AS menyatakan tarif baru ditunda hingga 1 November, memberi pasar masa “wait and see.”

Pelajaran Pasar: Asimetri Informasi = Kehilangan Modal

Apa yang bisa dipelajari dari pergerakan ini? Pasar kripto jauh lebih sensitif terhadap isu politik makro dibandingkan keuangan tradisional. Sebuah berita yang belum dipahami utuh saja bisa memicu krisis likuiditas. Gelombang likuidasi hari Jumat itu nyaris sepenuhnya didorong oleh kepanikan dan salah tafsir, bukan karena kondisi fundamental memburuk.

Rebound hari Minggu membuktikan: pasar cepat sadar bahwa ancaman itu dibesar-besarkan. Begitu informasi klarifikasi keluar, aksi jual panik surut, posisi short ditutup, harga pun segera pulih.

Bottom line: Dalam lingkungan volatilitas tinggi dan asimetri informasi, investor ritel sebaiknya tunggu klarifikasi sebelum buy the dip, dan lihat gambaran besar dulu sebelum mengejar harga tinggi.