Arbitrase terdengar sangat canggih, padahal logika intinya sangat sederhana: beli di harga rendah, jual di harga tinggi untuk meraup selisih. Tapi di pasar kripto, skema ini bisa dimainkan dengan berbagai variasi.
Esensi arbitrase adalah perbedaan informasi
Bayangkan BTC yang sama, di bursa A dijual $83,860, di bursa B dijual $83,880. Jika kamu bisa langsung beli di A lalu jual di B, selisih $20 itu jadi keuntunganmu. Kedengarannya kecil? Tapi pasar kripto beroperasi 7×24 jam nonstop, peluang seperti ini terjadi setiap hari.
Poin kunci: Arbitrase adalah strategi berisiko rendah dan berimbal hasil rendah. Kamu bukan bertaruh pada naik-turunnya harga, tapi memanfaatkan ketidaksempurnaan pasar. Namun masalahnya—selisih harga biasanya hanya beberapa dolar, modal besar diperlukan untuk menutupi biaya transaksi.
Empat jenis strategi arbitrase, tingkat kesulitan meningkat
1. Arbitrase antar bursa (paling umum)
Cara main: Jual beli aset antar bursa untuk mendapat selisih harga
Biaya: Biaya penarikan + biaya transaksi
Risiko: Jaringan macet bisa membuat peluang hilang, slippage bisa menggerus profit
2. Arbitrase suku bunga (di pasar pinjaman)
Pinjam koin di platform A (bunga 3%) → pinjamkan di platform B (bunga 5%) → dapat selisih 2%
Kedengarannya mudah, tapi risikonya jika peminjam gagal bayar atau platform scam
3. Arbitrase segitiga (paling teknis)
Beli BTC pakai USDT → tukar BTC ke ETH → tukar ETH kembali ke USDT
Jika ada mismatch harga di rantai transaksi ini, bisa dapat selisih keuntungan
Butuh kecepatan reaksi tinggi, sekarang hampir semuanya dilakukan robot
4. Arbitrase spot-futures (alat lindung nilai)
Saat harga futures > harga spot: beli spot + short futures
Tutup posisi saat selisih menipis atau saat kontrak jatuh tempo untuk ambil untung
Risiko: Butuh modal besar, funding rate bisa berubah arah
Kenapa ada yang tetap untung, ada yang rugi dari arbitrase?
Masalah utama ①: Slippage
Rencanamu beli di $83,860, tapi pasar sudah naik ke $83,875. Selisih $15 ini disebut slippage. Jika profit arbitrase hanya $20, slippage bisa langsung menggerus 75% keuntunganmu.
Solusi: Pakai robot trading otomatis, reaksi lebih cepat, slippage bisa ditekan seminimal mungkin.
Masalah utama ②: Window waktu
Dari menemukan peluang arbitrase → eksekusi order → aset masuk akun, pasar bisa sudah berubah. Terutama jika jaringan blockchain macet, peluang bisa hilang saat menunggu konfirmasi.
Masalah utama ③: Biaya transaksi
Biaya trading (taker fee biasanya 0.1%-0.05%) + biaya penarikan (bisa 0.5%-1% dari nilai transaksi). Semua biaya ini langsung memotong margin arbitrase kamu.
Misal kamu transfer aset dari bursa A ke B:
Biaya jual di A: 0.05%
Biaya penarikan: bisa $5-20
Biaya beli di B: 0.05%
Total biaya bisa menghabiskan 90% margin arbitrase.
Kapan arbitrase layak dilakukan?
Modal besar: Minimal $1 juta+ supaya volume bisa menutupi biaya
Robot high-frequency: Sistem otomatis dengan reaksi sepersekian detik
Volatilitas ekstrem: Selisih harga signifikan hanya muncul saat pasar sangat fluktuatif
Listing koin baru: Saat perbedaan harga antar bursa paling lebar
Nasihat utama
Arbitrase terdengar aman, tapi aman ≠ bebas risiko. Slippage, delay jaringan, biaya tersembunyi bisa langsung bikin kamu rugi. Belum lagi risiko bursa scam, akun dibekukan, dan kejadian black swan lainnya.
Saran: Jika modal < $1 juta, atau tidak punya sistem robot profesional, hasil arbitrase bisa jadi lebih kecil dari yield DeFi biasa. Lakukan riset matang sebelum terjun.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Sebenarnya bisa menghasilkan berapa banyak dari arbitrase? Penjelasan lengkap tentang teknik yang dimainkan oleh para veteran di komunitas tertutup
Arbitrase terdengar sangat canggih, padahal logika intinya sangat sederhana: beli di harga rendah, jual di harga tinggi untuk meraup selisih. Tapi di pasar kripto, skema ini bisa dimainkan dengan berbagai variasi.
Esensi arbitrase adalah perbedaan informasi
Bayangkan BTC yang sama, di bursa A dijual $83,860, di bursa B dijual $83,880. Jika kamu bisa langsung beli di A lalu jual di B, selisih $20 itu jadi keuntunganmu. Kedengarannya kecil? Tapi pasar kripto beroperasi 7×24 jam nonstop, peluang seperti ini terjadi setiap hari.
Poin kunci: Arbitrase adalah strategi berisiko rendah dan berimbal hasil rendah. Kamu bukan bertaruh pada naik-turunnya harga, tapi memanfaatkan ketidaksempurnaan pasar. Namun masalahnya—selisih harga biasanya hanya beberapa dolar, modal besar diperlukan untuk menutupi biaya transaksi.
Empat jenis strategi arbitrase, tingkat kesulitan meningkat
1. Arbitrase antar bursa (paling umum)
2. Arbitrase suku bunga (di pasar pinjaman)
3. Arbitrase segitiga (paling teknis)
4. Arbitrase spot-futures (alat lindung nilai)
Kenapa ada yang tetap untung, ada yang rugi dari arbitrase?
Masalah utama ①: Slippage
Rencanamu beli di $83,860, tapi pasar sudah naik ke $83,875. Selisih $15 ini disebut slippage. Jika profit arbitrase hanya $20, slippage bisa langsung menggerus 75% keuntunganmu.
Solusi: Pakai robot trading otomatis, reaksi lebih cepat, slippage bisa ditekan seminimal mungkin.
Masalah utama ②: Window waktu
Dari menemukan peluang arbitrase → eksekusi order → aset masuk akun, pasar bisa sudah berubah. Terutama jika jaringan blockchain macet, peluang bisa hilang saat menunggu konfirmasi.
Masalah utama ③: Biaya transaksi
Biaya trading (taker fee biasanya 0.1%-0.05%) + biaya penarikan (bisa 0.5%-1% dari nilai transaksi). Semua biaya ini langsung memotong margin arbitrase kamu.
Misal kamu transfer aset dari bursa A ke B:
Total biaya bisa menghabiskan 90% margin arbitrase.
Kapan arbitrase layak dilakukan?
Nasihat utama
Arbitrase terdengar aman, tapi aman ≠ bebas risiko. Slippage, delay jaringan, biaya tersembunyi bisa langsung bikin kamu rugi. Belum lagi risiko bursa scam, akun dibekukan, dan kejadian black swan lainnya.
Saran: Jika modal < $1 juta, atau tidak punya sistem robot profesional, hasil arbitrase bisa jadi lebih kecil dari yield DeFi biasa. Lakukan riset matang sebelum terjun.