Banyak L2 masih bersaing untuk menarik investor ritel, sementara sebuah proyek sudah berhasil mempump raksasa keuangan tradisional.

SWIFT—organisasi yang mengendalikan nadi transfer antar bank di seluruh dunia, ternyata memilih Linea untuk membangun platform buku digital. Tingkat guncangannya, yang mengerti pasti mengerti. Ini bukan hanya pengakuan di tingkat teknis, tetapi lebih seperti stempel "mampu" dari kalangan institusi untuk Linea.

Mengapa institusi tertarik padanya? Desain model ekonominya cukup cerdas. Linea langsung membakar 20% dari biaya transaksi menjadi ETH, yang setara dengan memberikan kontribusi deflasi untuk Ethereum. Bagi investor institusi yang memiliki banyak ETH, ini adalah ikatan kepentingan yang alami—semakin banyak aktivitas di blockchain, semakin berharga aset yang mereka miliki secara teoritis.

Kepatuhan di bidang ini juga tidak main-main. Di baliknya ada dukungan dari ConsenSys, perusahaan ini sudah lama berurusan dengan raksasa TradFi seperti JPMorgan dan Visa, dan tahu di mana batasan regulasi. Riwayat semacam ini adalah jaminan bagi institusi.

Indikator teknis lebih langsung. Dalam 250 milidetik, konfirmasi pra-transaksi dapat diberikan, kecepatan ini adalah kebutuhan mendasar untuk skenario keuangan yang memerlukan likuidasi waktu nyata. Sistem tradisional harus diintegrasikan ke dalam blockchain, tanpa kinerja ini tidak bisa berfungsi.

Mari kita bicarakan tokenisasi aset—salah satu jalur paling populer saat ini. Lingkungan Linea yang berbiaya rendah dan throughput tinggi memungkinkan ribuan pengguna untuk bertransaksi aset di blockchain secara bersamaan, dan aset yang ditokenisasi itu sendiri juga dapat menghasilkan pendapatan asli. Dengan kombinasi ini, sulit bagi institusi untuk tidak tergoda.

Tentu saja, keamanan dan tingkat desentralisasi adalah standar akhir yang dinilai oleh institusi, kedua hal ini harus terpenuhi sebelum ada cerita selanjutnya.