Pernah dengar tentang saat Warren Buffett ditolak dari Harvard saat berusia 19 tahun? Sang Oracle sendiri menganggap itu sebagai salah satu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.
Pada tahun 2003, Buffett memberi tahu mahasiswa di Universitas Nebraska bagaimana penolakan itu mengarahkan kembali jalannya. Alih-alih Harvard, dia akhirnya belajar di bawah Benjamin Graham di Columbia – orang yang secara harfiah menulis buku tentang investasi nilai.
Terkadang pintu yang tertutup di wajahmu sebenarnya mendorongmu menuju peluang yang lebih baik. Penolakan dari Harvard itu? Membentuk filosofi investasi yang membangun Berkshire Hathaway menjadi seperti sekarang ini.
Tidak setiap kemunduran adalah kerugian. Beberapa hanyalah koreksi jalur yang sebenarnya kamu butuhkan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BearEatsAll
· 3jam yang lalu
Sebuah pintu yang tertutup lebih baik mencari lubang untuk dilalui.
Lihat AsliBalas0
AirdropHarvester
· 3jam yang lalu
Bagaimana jika nasib buruk?
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 3jam yang lalu
Takdir mengejek orang, itu hal yang baik
Lihat AsliBalas0
FrontRunFighter
· 3jam yang lalu
Kerugian Harvard berubah menjadi perdagangan alpha bagi Buffett... peluang arbitrase yang sangat menguntungkan sejujurnya
Lihat AsliBalas0
gas_fee_trauma
· 3jam yang lalu
Kekecewaan selalu menghasilkan rasa yang lebih nikmat.
Lihat AsliBalas0
GweiObserver
· 4jam yang lalu
Kendala ada setiap hari, tetapi orang lain bisa segera berbalik jadi untung.
Pernah dengar tentang saat Warren Buffett ditolak dari Harvard saat berusia 19 tahun? Sang Oracle sendiri menganggap itu sebagai salah satu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.
Pada tahun 2003, Buffett memberi tahu mahasiswa di Universitas Nebraska bagaimana penolakan itu mengarahkan kembali jalannya. Alih-alih Harvard, dia akhirnya belajar di bawah Benjamin Graham di Columbia – orang yang secara harfiah menulis buku tentang investasi nilai.
Terkadang pintu yang tertutup di wajahmu sebenarnya mendorongmu menuju peluang yang lebih baik. Penolakan dari Harvard itu? Membentuk filosofi investasi yang membangun Berkshire Hathaway menjadi seperti sekarang ini.
Tidak setiap kemunduran adalah kerugian. Beberapa hanyalah koreksi jalur yang sebenarnya kamu butuhkan.