Anda ingin membeli satu roti seharga 20k tetapi di saku Anda hanya ada 17k, jelas tidak cukup untuk memenuhi dan penjual juga tidak ingin menurunkan harga, hal itu secara tidak sengaja menghambat konsumsi. Jadi, adakah cara untuk menyelesaikan masalah itu?

Ada satu cara untuk mencetak lebih banyak uang untuk distribusi. Misalkan harga roti tetap 20k setelah semua uang tambahan dicetak, maka ada 2 kasus berikut:
Kasus 1: semua diberikan 1k yaitu pada saat ini Anda memiliki 18k tetapi tidak cukup uang untuk membeli kue 20k dan penjual juga mendapatkan tambahan 1k dan tidak ada gunanya. Ini sesuai dengan mencetak uang ke dalam ekonomi tetapi tidak memberikan hasil.
Kasus 2: semua orang mendapatkan tambahan 1,5k sehingga saat ini Anda masih tidak cukup untuk membeli kue 20k karena Anda hanya memiliki 18,5k. Namun penjual setuju untuk menurunkan harga menjadi 18,5k karena penjual juga mendapatkan tambahan 1,5k. Ini sejalan dengan konsumsi yang bisa teraliri. Namun tidak ada dorongan untuk memproduksi kue lebih lanjut.
Kasus 3: semua mendapatkan tambahan 10k, artinya saat ini Anda memiliki 27k, Anda cukup untuk membeli 1 kue seharga 20k dan masih memiliki sisa 7k. Penjual menjual kue seharga 20k dan juga mendapatkan tambahan, sehingga total yang diterima adalah 37k. Jadi, keduanya puas dan memiliki sejumlah uang sisa yang cukup untuk memberikan motivasi, pembeli termotivasi untuk bekerja agar dapat membeli kue lagi dan penjual memiliki modal tambahan untuk membuat kue baru.
Itu adalah contoh sederhana tentang pencetakan uang ke dalam ekonomi, inflasi tidak selalu buruk, Inflasi adalah pendorong untuk mendorong ekonomi.