Media sosial meledak lagi di tengah malam. Seorang tokoh besar terus-menerus memposting, menargetkan suara-suara yang meragukan kebijakan tarif, sambil menampilkan banyak "rapor": rekor tertinggi saham AS, data inflasi yang baik, arus dana kembali, dan kebangkitan industri manufaktur. Dia juga berjanji akan memberikan setidaknya 2000 dolar AS kepada setiap warga negara.

Tetapi ada satu fakta yang canggung: pemerintah sudah terhenti selama 40 hari, semua data ekonomi penting terputus. Istilah "inflasi hampir nol" sama sekali tidak dapat diverifikasi, di saat-saat seperti ini berteriak slogan, sedikit banyak ada makna menutup telinga dan mencuri lonceng.

Pasar mencium sinyal bahaya. Pernyataan keras ini kemungkinan besar menandakan adanya langkah-langkah perlindungan perdagangan yang lebih agresif di depan. Begitu perang dagang dimulai secara menyeluruh, terganggunya rantai pasokan global hanyalah hal kecil, keputusan Federal Reserve yang diambil di zona buta data adalah bom waktu yang sebenarnya. Volatilitas aset dolar sudah hampir mencapai batas maksimal.

Uang pintar sudah mulai bergerak—emas terus menerus menembus titik tertinggi sebelumnya, nilai tukar yen menguat. Aset safe haven tradisional sedang menyerap banyak dana panik, logika memilih dengan kaki ini sudah sangat jelas: ketidakpastian adalah kepastian terbesar.

Menariknya, saat sistem keuangan tradisional masih bertengkar mengenai kebijakan, infrastruktur crypto di sisi lain sudah diam-diam menciptakan cara baru. Misalnya, jaringan super HEMI, TVL-nya telah melampaui 300 juta USD. Pemikirannya sangat liar: menggabungkan keamanan daya komputasi setara bom nuklir Bitcoin dengan ekosistem kontrak pintar Ethereum. Sementara dunia lama sibuk dengan konflik internal, fondasi keuangan baru mungkin sedang dicor ulang.