#美联储货币政策 Tinjauan terhadap jejak sejarah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) tidak dapat tidak mengingatkan saya pada krisis inflasi di tahun 70-an. Saat itu, Ketua Volcker secara besar-besaran menaikkan suku bunga, meskipun menyebabkan resesi ekonomi dalam jangka pendek, namun pada akhirnya berhasil menahan inflasi dan meletakkan dasar bagi kemakmuran jangka panjang yang akan datang. Saat ini, pasar secara umum memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan lebih lanjut menurunkan suku bunga, dengan probabilitas penurunan suku bunga di bulan Desember mencapai 85,4%. Apakah harapan ini menunjukkan bahwa tekanan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat? Atau apakah inflasi sudah terkendali dengan efektif?
Berdasarkan pengalaman sejarah, efek dari kebijakan moneter sering kali memiliki keterlambatan. Ekspektasi penurunan suku bunga saat ini mungkin mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi, tetapi juga bisa menjadi respons terlambat terhadap efek dari kebijakan pengetatan sebelumnya. Perlu dicatat bahwa kebijakan moneter yang terlalu longgar dapat menimbulkan risiko inflasi di masa depan. Kita harus berhati-hati terhadap ekspektasi penurunan suku bunga yang umum ini, karena dalam sejarah, telah terjadi beberapa kali di mana ekspektasi pasar tidak sesuai dengan arah kebijakan yang sebenarnya.
Bagaimanapun, sangat penting untuk memperhatikan arah kebijakan The Federal Reserve (FED) dan dampaknya terhadap pasar keuangan global. Di masa yang penuh ketidakpastian ini, mempertahankan strategi investasi yang hati-hati dan fleksibel mungkin merupakan pilihan yang bijak. Lagipula, seperti yang kita pelajari dari pengalaman masa lalu, siklus pasar selalu berulang, tetapi setiap kali muncul dengan cara yang sedikit berbeda.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美联储货币政策 Tinjauan terhadap jejak sejarah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) tidak dapat tidak mengingatkan saya pada krisis inflasi di tahun 70-an. Saat itu, Ketua Volcker secara besar-besaran menaikkan suku bunga, meskipun menyebabkan resesi ekonomi dalam jangka pendek, namun pada akhirnya berhasil menahan inflasi dan meletakkan dasar bagi kemakmuran jangka panjang yang akan datang. Saat ini, pasar secara umum memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan lebih lanjut menurunkan suku bunga, dengan probabilitas penurunan suku bunga di bulan Desember mencapai 85,4%. Apakah harapan ini menunjukkan bahwa tekanan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat? Atau apakah inflasi sudah terkendali dengan efektif?
Berdasarkan pengalaman sejarah, efek dari kebijakan moneter sering kali memiliki keterlambatan. Ekspektasi penurunan suku bunga saat ini mungkin mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi, tetapi juga bisa menjadi respons terlambat terhadap efek dari kebijakan pengetatan sebelumnya. Perlu dicatat bahwa kebijakan moneter yang terlalu longgar dapat menimbulkan risiko inflasi di masa depan. Kita harus berhati-hati terhadap ekspektasi penurunan suku bunga yang umum ini, karena dalam sejarah, telah terjadi beberapa kali di mana ekspektasi pasar tidak sesuai dengan arah kebijakan yang sebenarnya.
Bagaimanapun, sangat penting untuk memperhatikan arah kebijakan The Federal Reserve (FED) dan dampaknya terhadap pasar keuangan global. Di masa yang penuh ketidakpastian ini, mempertahankan strategi investasi yang hati-hati dan fleksibel mungkin merupakan pilihan yang bijak. Lagipula, seperti yang kita pelajari dari pengalaman masa lalu, siklus pasar selalu berulang, tetapi setiap kali muncul dengan cara yang sedikit berbeda.