Pernahkah Anda berpikir bahwa di balik sepinya pasar akhir-akhir ini sebenarnya tersembunyi alasan yang sangat nyata—uang sedang "dikunci".

Pemerintah Amerika Serikat sudah tutup selama 37 hari, tepatnya 37 atau 38 hari saya lupa pasti, yang jelas sudah memecahkan rekor sejarah. Cerita ini cukup absurd: kedua pihak di Kongres saling berdebat, anggaran tidak disahkan, pemerintah tidak bisa mengeluarkan dana, dan akhirnya berhenti beroperasi.

Tapi masalahnya di sini, mesin negara harus tetap berjalan, kan? Departemen Keuangan dalam dua bulan terakhir secara gila-gilaan meminjam uang dari pasar, langsung menyedot hampir 700 miliar dolar AS dari aliran kas.

Singkatnya, "air" pasar telah dikuras.

Lihat saja cadangan di sistem perbankan, sekarang turun ke 2,85 triliun dolar AS, ini level terendah sejak 2021. Bank-bank kehabisan uang, otomatis dana pasar menjadi ketat, suku bunga pinjaman jangka pendek (SOFR) langsung melonjak ke 4,22%, mencatat kenaikan terbesar dalam setahun. Biaya pinjaman yang mahal membuat orang enggan sembarangan menggerakkan uang.

Mungkin ada yang bertanya: bukankah Federal Reserve sudah menurunkan suku bunga?

Benar, secara nominal memang sudah turun. Tapi coba pikirkan, Federal Reserve di satu sisi menambah likuiditas ke pasar, di sisi lain Departemen Keuangan menarik uang, jadi kan saling mengimbangi? Penurunan suku bunga pun jadi sia-sia, likuiditas pasar pun tidak benar-benar membaik.

Ketika likuiditas mengering, pasar modal menjadi sangat rapuh. Jadi, bukan berarti ada yang sengaja menjatuhkan pasar, melainkan seluruh pasar benar-benar kekurangan uang—dana tidak berani masuk sembarangan.

Sekarang yang bisa dilakukan hanyalah menunggu pemerintah AS membuka kembali, aliran dana akan kembali ke pasar. Saat airnya naik, tren pasar pun akan mengikuti.

Yang paling penting saat ini adalah? Tetap tenang, jangan sembarangan mengubah posisi, sabar menunggu likuiditas kembali.

BTC, ETH, AIA, dan aset lainnya, saat kondisi dana membaik, pasti akan kembali.