Wall Street baru-baru ini mengirim sinyal bahwa tekanan di pasar uang AS mungkin akan kembali memuncak, dan Federal Reserve mungkin harus mengambil langkah intervensi. Singkatnya, pasar kekurangan uang, dan bank sentral AS mungkin akan kembali mencetak uang.

Apa hubungannya hal ini dengan para investor kripto kita? Dengan meninjau sejarah, kita jadi paham. Gelombang pelonggaran likuiditas besar pada tahun 2020 lalu menyebabkan Bitcoin melonjak dari dasar, dan banyak investor biasa benar-benar mendapatkan keuntungan. Logikanya sederhana: ketika likuiditas pasar melimpah, dana ekstra pasti mencari jalan keluar, dan aset kripto yang terkenal dengan volatilitas tinggi dan potensi pertumbuhan besar sering menjadi sasaran utama.

Tanda-tanda serupa mulai muncul lagi. Ketika kebijakan moneter beralih menjadi lebih longgar, pasar kripto biasanya sangat sensitif. Tentu ini bukan ajakan untuk spekulasi, melainkan pengingat agar kita tetap waspada terhadap perubahan kondisi makroekonomi. Ingat, mereka yang melewatkan gelombang pelonggaran sebelumnya pasti menyesal.

Lalu, bagaimana para investor biasa harus merespons? Intinya ada dua kata: Jangan panik. Pantau terus kebijakan Federal Reserve, perhatikan pergerakan Bitcoin, Ethereum, dan koin utama lainnya, serta lakukan riset terhadap proyek-proyek yang berpotensi. Tapi ingat, jangan ikut-ikutan beli saat harga naik atau jual saat harga turun secara emosional. Operasi yang didasarkan emosi adalah musuh terbesar para investor ritel. Siapkan modal, dan saat peluang datang, siap untuk melesat.

Kesempatan tidak pernah menunggu, tapi tidak semua orang bisa menangkapnya. Tetap rasional, lakukan persiapan matang, dan potensi pasar ini mungkin layak untuk diantisipasi.