Dua dari empat indeks utama di pasar saham AS secara rata-rata menurun pada tanggal 4, dan tren penjualan besar-besaran Bitcoin serta koreksi saham-saham populer seperti komputasi kuantum, energi nuklir, dan tanah jarang terjadi secara bersamaan.

Data dari JPMorgan dan Bloomberg menunjukkan bahwa investor telah menarik dana dari ETF Bitcoin selama empat hari berturut-turut, dengan sekitar 186 juta dolar AS dicabut dari iShares Bitcoin Trust ETF milik BlackRock hanya pada hari Senin (3/10) minggu ini.

Kepala Strategi di Interactive Brokers, Steve Sosnick, menyatakan bahwa Bitcoin telah mengalami tekanan sejak crash mendadak pada 10 Oktober dan belum pulih; kejadian crash tersebut dipicu oleh ancaman Trump untuk mengenakan tarif 100% terhadap China, yang memicu likuidasi terbesar dalam sejarah mata uang kripto dan menyebabkan banyak posisi trader dipaksa dilikuidasi.

Ketidakpastian kebijakan moneter juga memberikan pengaruh. Kepala Investasi Lumida Wealth, Ram Ahluwalia, menyebutkan bahwa keputusan Federal Reserve apakah akan melanjutkan penurunan suku bunga pada Desember masih belum pasti, yang mempengaruhi aset berisiko; namun, dia berpendapat bahwa bagi investor berpengalaman, penurunan ini hanyalah "sebuah proses penyaringan ulang."

Pendiri Fairlead Strategies, Katie Stockton, menunjukkan bahwa Bitcoin telah menembus rata-rata pergerakan 200 hari dan dalam waktu dekat mungkin akan mengalami penurunan lebih lanjut, dengan level support berikutnya diperkirakan berada di sekitar 94.200 dolar AS.