China baru saja memberikan peringatan keras kepada Filipina. Mengapa? Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung mengunjungi Manila. Tidak baik. Kementerian Luar Negeri Beijing mengklaim bahwa pertemuan ini "menginjak-injak kedaulatan China" dan melanggar "garis merah" yang besar.
"Anda membayar harga ketika Anda melanggar garis merah China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri. Manila harus "menanggung semua konsekuensi." Kata-kata yang keras. Beijing berpikir bahwa Filipina telah melanggar komitmen Satu China—gagasan bahwa Beijing satu-satunya yang mewakili China.
Pertarungan ini meletus di tengah hubungan China-Filipina yang sudah bergejolak. Kapal dari kedua negara terus saling berhadapan di dekat terumbu karang yang diperebutkan di Laut Cina Selatan. Ketegangan sangat tinggi. 🌊
Waktunya terasa canggung. Dengan selisih waktu 12 jam antara Washington dan Manila, keputusan berdampak berbeda di berbagai zona waktu. Ketika pejabat Washington mengakhiri hari mereka, Manila baru saja bangun menghadapi masalah baru. 🌏
Sepertinya China semakin sensitif terhadap aktivitas internasional Taiwan. Setiap kontak diplomatik terlihat seperti ancaman bagi mereka. Bagi Manila, seluruh kekacauan ini membuat hidup semakin sulit. Mereka terjebak—membutuhkan bisnis China tetapi juga menginginkan perlindungan Amerika. AS secara terbuka mendukung Taiwan, yang tidak membantu keadaan. 🚀
Titik panas ini menunjukkan permainan kekuasaan yang lebih besar yang terjadi di seluruh Asia. China mendorong keras kebijakan Taiwan-nya sementara negara-negara lain mencoba menemukan sedikit ruang bernapas dengan Taipei. Belum sepenuhnya jelas ke mana ini akan berujung. 🔄
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Peringatan Membara Beijing kepada Filipina Setelah Pertemuan Taiwan 🔥
China baru saja memberikan peringatan keras kepada Filipina. Mengapa? Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung mengunjungi Manila. Tidak baik. Kementerian Luar Negeri Beijing mengklaim bahwa pertemuan ini "menginjak-injak kedaulatan China" dan melanggar "garis merah" yang besar.
"Anda membayar harga ketika Anda melanggar garis merah China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri. Manila harus "menanggung semua konsekuensi." Kata-kata yang keras. Beijing berpikir bahwa Filipina telah melanggar komitmen Satu China—gagasan bahwa Beijing satu-satunya yang mewakili China.
Pertarungan ini meletus di tengah hubungan China-Filipina yang sudah bergejolak. Kapal dari kedua negara terus saling berhadapan di dekat terumbu karang yang diperebutkan di Laut Cina Selatan. Ketegangan sangat tinggi. 🌊
Waktunya terasa canggung. Dengan selisih waktu 12 jam antara Washington dan Manila, keputusan berdampak berbeda di berbagai zona waktu. Ketika pejabat Washington mengakhiri hari mereka, Manila baru saja bangun menghadapi masalah baru. 🌏
Sepertinya China semakin sensitif terhadap aktivitas internasional Taiwan. Setiap kontak diplomatik terlihat seperti ancaman bagi mereka. Bagi Manila, seluruh kekacauan ini membuat hidup semakin sulit. Mereka terjebak—membutuhkan bisnis China tetapi juga menginginkan perlindungan Amerika. AS secara terbuka mendukung Taiwan, yang tidak membantu keadaan. 🚀
Titik panas ini menunjukkan permainan kekuasaan yang lebih besar yang terjadi di seluruh Asia. China mendorong keras kebijakan Taiwan-nya sementara negara-negara lain mencoba menemukan sedikit ruang bernapas dengan Taipei. Belum sepenuhnya jelas ke mana ini akan berujung. 🔄