Seorang trader, yang dikenal di komunitas karena "prediksi inversnya", tiba-tiba menjadi pemenang kompetisi trading bergengsi, membuktikan semua lelucon dan meme tentang strateginya salah.
Turnamen yang diikuti oleh ratusan trader berpengalaman berakhir dengan sebuah sensasi nyata. Maksim Hamakha, yang namanya selama bertahun-tahun diasosiasikan dengan prediksi pasar yang kontroversial, menunjukkan hasil yang mengesankan di akun riil.
Kisah Maxim menjadi contoh klasik dari paradoks pasar: sementara komunitas internet menciptakan meme tentang rekomendasi "bertentangan" nya, sang trader secara metodis meningkatkan modalnya. Mungkin ada benih rasional dalam strateginya yang banyak orang lebih memilih untuk tidak memperhatikan?
Kasus ini sekali lagi membuktikan: dalam trading, yang penting bukanlah desas-desus dan pendapat di media sosial, tetapi hasil nyata. Sepertinya sudah saatnya untuk melihat kembali strategi dan metode yang sebelumnya dianggap tidak konvensional.
Penafian: materi dan pendapat pihak ketiga dipublikasikan di platform. Bukan merupakan rekomendasi keuangan. Mungkin mengandung konten bersponsor.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
😍 Maksim Khamakha: gainer turnamen trading meskipun ada stereotip
Seorang trader, yang dikenal di komunitas karena "prediksi inversnya", tiba-tiba menjadi pemenang kompetisi trading bergengsi, membuktikan semua lelucon dan meme tentang strateginya salah.
Turnamen yang diikuti oleh ratusan trader berpengalaman berakhir dengan sebuah sensasi nyata. Maksim Hamakha, yang namanya selama bertahun-tahun diasosiasikan dengan prediksi pasar yang kontroversial, menunjukkan hasil yang mengesankan di akun riil.
Kisah Maxim menjadi contoh klasik dari paradoks pasar: sementara komunitas internet menciptakan meme tentang rekomendasi "bertentangan" nya, sang trader secara metodis meningkatkan modalnya. Mungkin ada benih rasional dalam strateginya yang banyak orang lebih memilih untuk tidak memperhatikan?
Kasus ini sekali lagi membuktikan: dalam trading, yang penting bukanlah desas-desus dan pendapat di media sosial, tetapi hasil nyata. Sepertinya sudah saatnya untuk melihat kembali strategi dan metode yang sebelumnya dianggap tidak konvensional.
Penafian: materi dan pendapat pihak ketiga dipublikasikan di platform. Bukan merupakan rekomendasi keuangan. Mungkin mengandung konten bersponsor.