Pesanan stop-limit: trik kecil saya untuk bertahan di tengah kekacauan crypto

Saya menemukan pesanan stop-limit setelah kehilangan sejumlah uang yang memalukan selama penurunan pasar yang brutal. Saya benar-benar berharap bisa memahami lebih awal mekanisme ini yang menggabungkan pesanan stop dan pesanan limit - itu akan menghindarkan saya dari beberapa malam tanpa tidur!

Secara konkret, ketika saya menempatkan pesanan stop-limit, saya menentukan dua harga: pertama harga stop yang memicu pesanan saya, kemudian harga batas di mana saya benar-benar ingin membeli atau menjual. Ini seperti memiliki robot kecil yang memantau pasar untuk saya ketika saya tidur atau ketika saya berusaha putus asa untuk tidak menatap layar saya sepanjang hari.

Mari kita ambil contoh konkret: saya melihat sebuah crypto seharga 300€. Saya merasa bahwa harganya akan naik, tetapi saya ingin konfirmasi tentang tren tersebut. Saya kemudian menempatkan stop di 310€ dan batas di 315€. Begitu harga menyentuh 310€, pesanan beli saya dengan maksimum 315€ akan terpicu secara otomatis. Tidak ada lagi pembelian impulsif dengan harga berapa pun!

Untuk menjual, sama saja. Jika kripto saya naik menjadi 300€ setelah membelinya lebih murah, saya bisa menempatkan stop di 289€ dan batas di 285€. Jika pasar mulai turun, pesanan jual saya akan aktif segera setelah 289€, dan saya menjual dengan minimum 285€.

Namun, perhatian! Pesanan ini tidaklah ajaib. Di pasar yang kacau ini, pesanan Anda mungkin tidak pernah dieksekusi jika harga melewati stop Anda atau berubah terlalu cepat. Saya sudah melihat kejatuhan di mana pesanan limit saya tidak pernah tercapai - dan saya melihat dengan ngeri posisi saya tetap terbuka sementara harga merosot.

Jujur saja, platform seharusnya menjelaskan alat-alat ini dengan lebih baik. Saya harus belajar dengan cara yang sulit, tetapi sekarang saya tidak lagi melakukan trading tanpa pesanan stop-limit saya. Itu adalah jaring pengaman saya di lautan ketidakpastian yang merupakan pasar crypto.