Indikator tekanan moneter (IPM) adalah alat analisis teknis yang mengevaluasi intensitas pergerakan modal masuk dan keluar dari suatu aset keuangan. Instrumen ini sering digunakan untuk memprediksi kemungkinan perubahan tren dan mengidentifikasi situasi overvaluasi atau undervaluasi di pasar.
Berikut adalah deskripsi sederhana tentang mekanisme indikator tekanan moneter:
1. Nilai acuan (VR): Kami menentukan nilai acuan untuk setiap interval, yang merupakan rata-rata dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan.
2. Aliran keuangan bruto (FFB) : Nilai acuan dikalikan dengan volume transaksi pada periode yang dipertimbangkan untuk mendapatkan aliran keuangan bruto.
3. Koefisien tekanan moneter (CPM) : Kita membandingkan jumlah modal yang masuk selama sesi bullish (aliran positif) dengan jumlah modal yang masuk selama sesi bearish (aliran negatif). Kemudian kita menghitung rasio.
4. Indikator tekanan moneter (IPM) : CPM digunakan untuk menghitung indikator tekanan moneter. IPM adalah nilai yang berosilasi antara 0 dan 100, mencerminkan intensitas pergerakan modal. Nilai tinggi dapat mengindikasikan overvaluasi, sementara nilai rendah dapat menyarankan undervaluasi.
Singkatnya, indikator tekanan moneter membantu trader Gate untuk mengevaluasi apakah suatu aset berpotensi dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga memberikan mereka wawasan tentang kemungkinan pembalikan harga.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Indikator tekanan moneter (IPM) adalah alat analisis teknis yang mengevaluasi intensitas pergerakan modal masuk dan keluar dari suatu aset keuangan. Instrumen ini sering digunakan untuk memprediksi kemungkinan perubahan tren dan mengidentifikasi situasi overvaluasi atau undervaluasi di pasar.
Berikut adalah deskripsi sederhana tentang mekanisme indikator tekanan moneter:
1. Nilai acuan (VR): Kami menentukan nilai acuan untuk setiap interval, yang merupakan rata-rata dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan.
2. Aliran keuangan bruto (FFB) : Nilai acuan dikalikan dengan volume transaksi pada periode yang dipertimbangkan untuk mendapatkan aliran keuangan bruto.
3. Koefisien tekanan moneter (CPM) : Kita membandingkan jumlah modal yang masuk selama sesi bullish (aliran positif) dengan jumlah modal yang masuk selama sesi bearish (aliran negatif). Kemudian kita menghitung rasio.
4. Indikator tekanan moneter (IPM) : CPM digunakan untuk menghitung indikator tekanan moneter. IPM adalah nilai yang berosilasi antara 0 dan 100, mencerminkan intensitas pergerakan modal. Nilai tinggi dapat mengindikasikan overvaluasi, sementara nilai rendah dapat menyarankan undervaluasi.
Singkatnya, indikator tekanan moneter membantu trader Gate untuk mengevaluasi apakah suatu aset berpotensi dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga memberikan mereka wawasan tentang kemungkinan pembalikan harga.