Apa arti dari pengetatan kuantitatif?

Pandangan Utama

• Pengetatan kuantitatif adalah salah satu langkah bank sentral untuk mengurangi neraca aset dan liabilitas, dengan tujuan mengurangi uang di pasar dan mengendalikan harga yang terus meroket.

• Kenaikan suku bunga adalah akibat langsungnya. Biaya meminjam uang menjadi lebih mahal, ekonomi secara alami melambat, dan saham juga turun.

• Pasar menjadi kurang aktif, dan imbal hasil obligasi meningkat. Investor kurang terbiasa dengan lingkungan pengetatan yang tiba-tiba ini, membuat pasar bergejolak, baik di sektor keuangan maupun cryptocurrency.

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, bank sentral menggunakan berbagai cara yang tidak biasa untuk mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Di antaranya, "pelonggaran kuantitatif" (QE) adalah cara yang melibatkan pembelian besar-besaran aset keuangan untuk menyuntikkan uang ke dalam sistem ekonomi.

Namun setelah perkembangan ekonomi, tekanan inflasi muncul, dan bank sentral harus berbalik arah menuju "pengetatan kuantitatif". Tujuan dari langkah ini tampaknya sangat jelas: menarik kembali kelebihan dana, mengendalikan lonjakan harga, dan mengembalikan lingkungan moneter ke kondisi normal.

Mari kita lihat bagaimana pelonggaran kuantitatif ini berfungsi, apa yang ingin dicapai, dan dampak apa yang akan ditimbulkan pada berbagai sektor ekonomi.

Apa arti dari pengetatan kuantitatif?

Pengetatan kuantitatif, secara sederhana, adalah ketika bank sentral mengurangi uang yang beredar di pasar. Ini biasanya terjadi setelah periode pelonggaran kuantitatif.

Selama periode pelonggaran kuantitatif, bank sentral secara gila-gilaan membeli obligasi pemerintah dan aset lainnya, memasukkan lebih banyak uang ke dalam pasar, menekan suku bunga, dan mendorong orang untuk meminjam uang dan berinvestasi. Pengetatan kuantitatif adalah kebalikan dari itu. Ini bertujuan untuk membatasi uang di pasar, mencegah overheating ekonomi, dan mengendalikan lonjakan harga.

Target Pengetatan Kuantitatif

Tujuan utama yang ingin dicapai oleh pengetatan kuantitatif:

• Mengendalikan inflasi: Mengurangi uang yang beredar, mendinginkan ekonomi yang terlalu panas, dan menstabilkan harga.

• Normalisasi kebijakan moneter: QE telah membuat neraca bank sentral membengkak, saatnya untuk mengurangi ukuran!

Bagaimana cara kerja pengetatan kuantitatif?

Bank sentral memiliki beberapa cara untuk mengurangi uang di pasar:

1-Stop membeli

Langkah pertama sangat sederhana, tidak lagi membeli sekuritas baru. Selama periode pelonggaran kuantitatif sebelumnya, bank sentral secara agresif membeli obligasi pemerintah dan aset lainnya, memasukkan uang ke dalam ekonomi. Kini datanglah pengetatan kuantitatif, dan pembelian ini dihentikan.

2- Memungkinkan sekuritas kedaluwarsa

Banyak aset yang dimiliki oleh bank sentral memiliki tanggal jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, bank sentral dapat memilih untuk menginvestasikan kembali uang ke sekuritas baru (tetap tidak berubah), atau tidak lagi berinvestasi (sebenarnya menarik uang dari pasar).

Dalam pengetatan kuantitatif, bank sentral memilih yang terakhir. Ini membuat sekuritas tersebut perlahan-lahan menghilang dari neraca, dan uang di pasar juga berkurang perlahan.

3- Menjual Aset

Terkadang, bank sentral akan langsung menjual sekuritas yang dimilikinya, mempercepat proses pengetatan kuantitatif. Menjual aset, neraca menyusut, dan uang di pasar juga berkurang.

4-penyesuaian suku bunga cadangan

Bank sentral juga dapat meningkatkan suku bunga pada uang yang disimpan bank di bank sentral. Dengan cara ini, bank akan lebih bersedia untuk menyimpan uang di bank sentral daripada meminjamkannya kepada orang lain, yang pada gilirannya juga mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar.

Efek Pengetatan Kuantitatif

Pengetatan kuantitatif akan mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, termasuk suku bunga, pasar keuangan, dan pertumbuhan ekonomi.

1- Suku bunga

Kuantifikasi pengetatan biasanya akan meningkatkan suku bunga. Bank sentral mengurangi kepemilikan sekuritas, sehingga uang di pasar menjadi lebih sedikit. Dengan uang yang lebih sedikit, meminjam uang tentu menjadi lebih mahal. Suku bunga yang meningkat membuat biaya meminjam bagi konsumen dan perusahaan meningkat, yang mungkin memperlambat konsumsi dan investasi.

Lihat data 2025, setelah penerapan kebijakan pengetatan kuantitatif, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan turun menjadi 2,4% tahunan pada paruh kedua 2025. Tingkat pertumbuhan GDP riil pada paruh pertama adalah 1,4%, sedikit di bawah perkiraan pertumbuhan potensi jangka panjang. Tidak terlalu ideal.

2-pertumbuhan ekonomi melambat

Pengetatan kuantitatif mungkin akan membuat ekonomi mendingin. Dengan suku bunga yang tinggi, uang menjadi sedikit, baik konsumen yang mengeluarkan uang maupun investasi perusahaan akan berkurang. Pertumbuhan ekonomi secara alami akan melambat.

Namun yang menarik adalah, analisis terbaru menunjukkan bahwa meskipun kebijakan moneter menjadi lebih ketat, ekonomi Amerika Serikat tetap cukup tangguh. Pertumbuhan PDB yang kuat, pasar tenaga kerja hanya sedikit melonggar, dan inflasi juga sedang menurun. Faktor-faktor ini mungkin akan terus mendukung kinerja pasar pada tahun 2025. Sepertinya tidak begitu buruk?

3-Pasar Keuangan

Dampak pengetatan kuantitatif terhadap pasar keuangan sangat besar. Pembelian obligasi berkurang, permintaan untuk obligasi pemerintah dan sekuritas pendapatan tetap lainnya menurun, dan imbal hasil meningkat.

Kenaikan suku bunga menekan harga saham. Biaya pinjaman perusahaan meningkat, sehingga keuntungan dan investasi mungkin berkurang. Selain itu, transisi dari pelonggaran ke pengetatan sering kali membawa gejolak pasar, dan investor memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Potensi Dampak Pengetatan Kuantitatif terhadap Pasar Keuangan

pasar obligasi

Di pasar obligasi, pengetatan kuantitatif telah meningkatkan imbal hasil. Bank sentral tidak lagi membeli obligasi pemerintah dalam jumlah besar, permintaan menurun, harga turun, dan imbal hasil naik. Imbal hasil yang tinggi dapat menarik investor yang mencari pengembalian lebih tinggi, tetapi juga berarti biaya pinjaman bagi pemerintah dan perusahaan menjadi lebih tinggi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengetatan kuantitatif dapat meningkatkan suku bunga jangka panjang. Namun, seberapa besar pengaruhnya, sungguh sulit untuk dikatakan. Ini mungkin terus memberikan tekanan pada kinerja pasar obligasi. Agak rumit.

Pasar Saham

Untuk pasar saham, pengetatan kuantitatif dapat meningkatkan suku bunga, mengurangi keuntungan perusahaan, dan menyebabkan penurunan harga saham. Kenaikan imbal hasil obligasi membuat investasi pendapatan tetap lebih menarik dibandingkan saham, sehingga investor mungkin akan beralih dari saham ke obligasi. Perubahan ini memberikan tekanan lebih besar pada harga saham.

Namun, data tahun 2025 juga cukup menarik. Jika tidak ada guncangan signifikan pada pertumbuhan ekonomi atau keuntungan, imbal balik pasar saham AS mungkin terus melampaui ekspektasi valuasinya dalam jangka pendek. Ini tampaknya disebabkan oleh fundamental ekonomi AS yang relatif kuat. Ini agak mengejutkan.

stabilitas keuangan

Pengetatan kuantitatif juga akan mempengaruhi stabilitas keuangan. Peralihan dari pelonggaran ke pengetatan membawa ketidakpastian dan volatilitas bagi pasar keuangan. Investor mungkin akan terburu-buru untuk menyesuaikan portofolio mereka untuk menghadapi perubahan kebijakan, yang mengakibatkan fluktuasi harga aset yang tajam. Bank sentral perlu berhati-hati dan cermat dalam mengkomunikasikan dan mengimplementasikan pengetatan kuantitatif, untuk menghindari menimbulkan kepanikan di pasar.

Potensi Dampak Pengetatan Kuantitatif Terhadap Pasar Cryptocurrency

Dampak pengetatan kuantitatif terhadap pasar cryptocurrency semakin mendapat perhatian. Popularitas cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai aset alternatif semakin meningkat. Mari kita lihat dampak pengetatan kuantitatif terhadap pasar cryptocurrency:

1- Likuiditas

Penyempitan kuantitatif telah mengurangi likuiditas dalam sistem keuangan. Bank sentral tidak lagi menyuntikkan dana ke dalam ekonomi, sehingga dana yang tersedia untuk investasi berbagai aset (termasuk cryptocurrency) berkurang. Penurunan likuiditas dapat menyebabkan penurunan volume perdagangan di pasar cryptocurrency, peningkatan volatilitas, dan harga biasanya juga akan turun. Uang menjadi semakin sedikit, semua orang menjadi lebih berhati-hati.

2- Pemindahan Investasi

Kenaikan suku bunga akibat pengetatan kuantitatif mungkin membuat aset keuangan tradisional seperti obligasi lebih menarik dibandingkan cryptocurrency. Orang-orang yang mencari investasi yang aman mungkin akan memindahkan uang mereka dari cryptocurrency, yang dapat menyebabkan harga cryptocurrency kemungkinan turun. Preferensi risiko telah berubah.

3- Tren Pasar

Pasar cryptocurrency sangat mudah dipengaruhi oleh sentimen pasar. Pengetatan kuantitatif menciptakan lingkungan yang lebih konservatif, di mana investor menjadi berhati-hati terhadap kenaikan suku bunga dan pengetatan kondisi moneter. Perubahan tren ini dapat meningkatkan volatilitas dan memberikan tekanan penurunan pada harga cryptocurrency. Namun, terkadang reaksi pasar juga tidak selalu logis.

Kesimpulan

Pengetatan kuantitatif adalah alat penting bagi bank sentral untuk mengontrol pasokan uang dan inflasi. Bank sentral mengurangi neraca aset, yang mempengaruhi suku bunga, pasar keuangan, dan pertumbuhan ekonomi. Meskipun pengetatan kuantitatif ingin menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih seimbang dan stabil, pelaksanaannya memang akan berdampak signifikan pada berbagai pasar, termasuk industri cryptocurrency.

Bank sentral harus berhati-hati dalam menghadapi proses kompleks "pengetatan kuantitatif" ini. Komunikasi dan pelaksanaan kebijakan perlu ditangani dengan hati-hati untuk mengurangi kekacauan di pasar, memastikan transisi yang lancar dari pelonggaran ke pengetatan. Berdasarkan prospek ekonomi 2025, bahkan dalam lingkungan kebijakan yang ketat, pasar dengan fundamental yang kuat tampaknya masih dapat mempertahankan stabilitas. Namun siapa yang tahu? Pasar kadang-kadang memang sulit diprediksi.