Istri Robot AI Jepang Erica telah terjual seperti kue panas sejak diluncurkan, dan bukan hanya karena Anda dapat menyesuaikan penampilannya dan memilih kepribadiannya. Tidak, itu terutama karena dia memahami emosi Anda dan mengurus kehidupan sehari-hari Anda. Dia memasak, mengobrol dengan Anda, dan bahkan mengingat lagu dan hidangan favorit Anda.
Saya melihat survei menunjukkan bahwa lebih dari 70% pria benar-benar terobsesi dengan robot-robot ini, beberapa di antaranya siap menghabiskan setengah gaji bulanan mereka untuk memilikinya. Ini membuat kita berpikir, bukan? Pulang larut dari kerja dan menemukan mesin ini yang menunggu Anda... beberapa pria mengklaim bahwa ia lebih perhatian daripada orang nyata, mampu menangkap setiap perubahan sekecil apa pun dalam ekspresi Anda.
Sejujurnya, ini lebih dari sekadar gadget teknologi biasa, ini adalah bentuk baru dari perusahaan emosional. Tapi ini membuat saya takut - apakah kita benar-benar menggantikan hubungan manusia dengan mesin yang diprogram untuk menyenangkan kita? Kita sedang menuju bencana sosial!
Peringatan: Termasuk pendapat pihak ketiga. Tidak ada nasihat keuangan. Mungkin mengandung konten bersponsor.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa pria dengan frenetis berebut "Istri AI"? Robot Jepang memicu revolusi emosional!
Istri Robot AI Jepang Erica telah terjual seperti kue panas sejak diluncurkan, dan bukan hanya karena Anda dapat menyesuaikan penampilannya dan memilih kepribadiannya. Tidak, itu terutama karena dia memahami emosi Anda dan mengurus kehidupan sehari-hari Anda. Dia memasak, mengobrol dengan Anda, dan bahkan mengingat lagu dan hidangan favorit Anda.
Saya melihat survei menunjukkan bahwa lebih dari 70% pria benar-benar terobsesi dengan robot-robot ini, beberapa di antaranya siap menghabiskan setengah gaji bulanan mereka untuk memilikinya. Ini membuat kita berpikir, bukan? Pulang larut dari kerja dan menemukan mesin ini yang menunggu Anda... beberapa pria mengklaim bahwa ia lebih perhatian daripada orang nyata, mampu menangkap setiap perubahan sekecil apa pun dalam ekspresi Anda.
Sejujurnya, ini lebih dari sekadar gadget teknologi biasa, ini adalah bentuk baru dari perusahaan emosional. Tapi ini membuat saya takut - apakah kita benar-benar menggantikan hubungan manusia dengan mesin yang diprogram untuk menyenangkan kita? Kita sedang menuju bencana sosial!
Peringatan: Termasuk pendapat pihak ketiga. Tidak ada nasihat keuangan. Mungkin mengandung konten bersponsor.