Analisis Mendalam Token ERC-20

Pendahuluan

Ethereum sebagai platform sumber terbuka untuk aplikasi terdesentralisasi (DApp) didirikan pada tahun 2014 oleh Vitalik Buterin. Motivasi Buterin untuk membangun blockchain baru ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya fleksibilitas yang memadai dalam protokol Bitcoin.

Sejak diluncurkan, blockchain Ethereum telah menarik banyak pengembang, perusahaan, dan pengusaha, menciptakan industri baru yang memungkinkan pengguna untuk menerapkan kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang standar ERC-20, yang merupakan kerangka kunci untuk membuat token. Meskipun hanya berlaku untuk jaringan Ethereum, ia menginspirasi lahirnya standar blockchain lainnya, seperti GEP-2 dari Gate Chain.

Analisis Standar ERC-20

Dalam ekosistem Ethereum, ERC singkatan dari "Ethereum Request for Comments" (. Dokumen teknis ini menguraikan spesifikasi pemrograman Ethereum. Perlu dicatat bahwa ERC berbeda dari Ethereum Improvement Proposal ) (EIP) (, yang mirip dengan BIP Bitcoin, yang terutama berkaitan dengan proposal peningkatan protokol itu sendiri. Tujuan ERC adalah untuk membangun protokol yang memudahkan interoperabilitas antara aplikasi dan kontrak.

ERC-20 dibuat oleh Vitalik Buterin dan Fabian Vogelsteller pada tahun 2015, memberikan format standar yang relatif sederhana untuk token yang dibangun di atas Ethereum. Dengan mengikuti spesifikasi ini, pengembang tidak perlu merancang ulang dan dapat langsung membangun di atas dasar industri yang ada.

Setelah membuat token ERC-20 baru, mereka dapat secara otomatis berinteroperasi dengan berbagai layanan dan perangkat lunak yang mendukung standar ERC-20 seperti dompet perangkat lunak, dompet perangkat keras, dan platform perdagangan.

Perlu dicatat bahwa standar ERC-20 kini telah berevolusi menjadi EIP), khususnya EIP-20(. Meskipun sudah bertahun-tahun sejak proposal yang awalnya dikenal luas itu, dan setelah beberapa tahun pengembangan, nama "ERC-20" masih digunakan secara luas.

Gambaran Umum Token Ethereum

Berbeda dengan mata uang kripto asli Ethereum ), ERC-20 token tidak disimpan langsung di akun, melainkan hanya ada di dalam kontrak, seperti sebuah database independen. Ini mendefinisikan aturan token ( seperti nama, simbol, kemampuan untuk dibagi ), dan memelihara daftar alamat Ethereum yang memetakan saldo pengguna.

Untuk mentransfer token, pengguna perlu mengirim transaksi ke kontrak pintar, meminta kontrak untuk mendistribusikan kembali sebagian saldo. Sebagai contoh, jika Alice ingin mengirim 5.000 Gate Academy Tokens ( GateAcademyTokens ) kepada Bob, dia akan memanggil fungsi yang sesuai dalam kontrak pintar untuk melaksanakan perintah ini.

Perintah yang dia panggil termasuk dalam transaksi Ethereum yang tampaknya biasa, yang membayar 0 ETH ke kontrak token. Panggilan ini termasuk dalam kolom lain dari transaksi, menunjukkan niat Alice—dalam contoh ini, dia ingin mentransfer token ke Bob.

Bahkan jika tidak mengirimkan Ethereum, Alice masih perlu membayar biaya tertentu untuk memastikan transaksi dimasukkan ke dalam blok. Jika tidak ada ETH, dia harus mengisi ulang beberapa ETH sebelum mentransfer token.

Berikut adalah contoh nyata di Etherscan: seorang pengguna memanggil kontrak BUSD. Dapat dilihat bahwa token telah dipindahkan, dan biaya transaksi telah dibayar, meskipun kolom nilai menunjukkan telah mengirim 0 ETH.

Selanjutnya, kita akan menyelami struktur kontrak ERC-20 yang khas.

Proses Pembuatan Token ERC-20

Sesuai dengan standar ERC-20, kontrak Anda harus mengimplementasikan enam fungsi yang diperlukan: totalSupply, balanceOf, transfer, transferFrom, approve, dan allowance. Selain itu, Anda juga dapat mendefinisikan beberapa fungsi opsional, seperti name, symbol, dan decimal. Nama-nama fungsi ini pada dasarnya mencerminkan fungsinya, namun jika Anda tidak begitu memahaminya, jangan khawatir, kami akan menjelaskan satu per satu di konten berikut.

Berikut adalah fungsi yang disajikan menggunakan bahasa Solidity yang khusus untuk Ethereum.

( analisis fungsi totalSupply