Belakangan ini, pergerakan pasar saham A telah memicu banyak pemikiran di kalangan investor. Beberapa pendapat beranggapan bahwa kondisi pasar saat ini sangat mirip dengan pergerakan dari tahun 1995 hingga 2001. Perbandingan ini sudah diajukan sejak tahun 2022 dan terus mendapat perhatian serta diskusi.
Analisis menunjukkan bahwa lingkungan pasar dari 2022 hingga 2024 memiliki banyak kesamaan dengan situasi dari 1997 hingga 1999. Lebih lanjut, kemungkinan akan muncul fase kenaikan ketiga yang mirip dengan periode 1999 hingga 2001. Pandangan ini sudah diajukan tahun lalu, memprediksi kedatangan pasar "519", dan memperkirakan kita kemungkinan besar akan memasuki tahap pasar yang mirip dengan 1999 hingga 2001.
Beberapa fenomena di pasar saat ini, seperti kinerja abnormal beberapa saham individu dan gelombang saham konsep kecerdasan buatan, memiliki kesamaan yang mencolok dengan beberapa fase antara tahun 1999 hingga 2001. Terutama kinerja saham blue chip sejak 24 September 2023, serta gelombang saham konsep AI saat ini, dapat dianalogikan dengan fenomena "indeks sebagai panggung, saham individu yang tampil" setelah pasar "519" pada waktu itu.
Merefleksikan sejarah, pergerakan pasar setelah tahun 2000 hingga 2001 telah meninggalkan kesan yang mendalam pada kita. Lalu, bagaimana pasar saham A akan berperan antara tahun 2025 dan 2026? Pertanyaan ini layak untuk kita renungkan. Seperti kata pepatah, tidak ada yang baru di bawah sinar matahari. Sejarah sering kali terulang dengan tingkat kemiripan yang mencengangkan, tetapi tidak akan pernah persis sama.
Sebagai investor, kita perlu bersikap hati-hati terhadap analogi sejarah ini, sambil juga menyadari bahwa setiap era memiliki lingkungan ekonomi dan kondisi pasar yang unik. Dalam memanfaatkan pengalaman sejarah, kita seharusnya lebih memperhatikan faktor-faktor seperti fundamental ekonomi saat ini, arah kebijakan, dan inovasi teknologi, untuk mengevaluasi pergerakan pasar dan peluang investasi dengan perspektif yang lebih komprehensif dan rasional.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FarmToRiches
· 22jam yang lalu
Jadi benar-benar memakan mantou darah manusia ya
Lihat AsliBalas0
FlashLoanLarry
· 22jam yang lalu
Haha, gambar itu terlihat bodoh.
Lihat AsliBalas0
LongTermDreamer
· 22jam yang lalu
Tiga tahun sudah, akhirnya menunggu musim semi A-shares~ Tanpa sadar, saya kembali rugi menjadi dewa investasi jangka panjang.
Lihat AsliBalas0
AllInAlice
· 22jam yang lalu
suckers tidak memiliki ingatan?
Lihat AsliBalas0
quietly_staking
· 22jam yang lalu
suckers ditumis-tumis, semuanya hanya trik lama
Lihat AsliBalas0
LiquidationHunter
· 22jam yang lalu
Suckers generasi 95 kembali beraksi.
Lihat AsliBalas0
DegenWhisperer
· 22jam yang lalu
Apakah kita sedang mereview 519 lagi? Sejarah bisa menipu.
Belakangan ini, pergerakan pasar saham A telah memicu banyak pemikiran di kalangan investor. Beberapa pendapat beranggapan bahwa kondisi pasar saat ini sangat mirip dengan pergerakan dari tahun 1995 hingga 2001. Perbandingan ini sudah diajukan sejak tahun 2022 dan terus mendapat perhatian serta diskusi.
Analisis menunjukkan bahwa lingkungan pasar dari 2022 hingga 2024 memiliki banyak kesamaan dengan situasi dari 1997 hingga 1999. Lebih lanjut, kemungkinan akan muncul fase kenaikan ketiga yang mirip dengan periode 1999 hingga 2001. Pandangan ini sudah diajukan tahun lalu, memprediksi kedatangan pasar "519", dan memperkirakan kita kemungkinan besar akan memasuki tahap pasar yang mirip dengan 1999 hingga 2001.
Beberapa fenomena di pasar saat ini, seperti kinerja abnormal beberapa saham individu dan gelombang saham konsep kecerdasan buatan, memiliki kesamaan yang mencolok dengan beberapa fase antara tahun 1999 hingga 2001. Terutama kinerja saham blue chip sejak 24 September 2023, serta gelombang saham konsep AI saat ini, dapat dianalogikan dengan fenomena "indeks sebagai panggung, saham individu yang tampil" setelah pasar "519" pada waktu itu.
Merefleksikan sejarah, pergerakan pasar setelah tahun 2000 hingga 2001 telah meninggalkan kesan yang mendalam pada kita. Lalu, bagaimana pasar saham A akan berperan antara tahun 2025 dan 2026? Pertanyaan ini layak untuk kita renungkan. Seperti kata pepatah, tidak ada yang baru di bawah sinar matahari. Sejarah sering kali terulang dengan tingkat kemiripan yang mencengangkan, tetapi tidak akan pernah persis sama.
Sebagai investor, kita perlu bersikap hati-hati terhadap analogi sejarah ini, sambil juga menyadari bahwa setiap era memiliki lingkungan ekonomi dan kondisi pasar yang unik. Dalam memanfaatkan pengalaman sejarah, kita seharusnya lebih memperhatikan faktor-faktor seperti fundamental ekonomi saat ini, arah kebijakan, dan inovasi teknologi, untuk mengevaluasi pergerakan pasar dan peluang investasi dengan perspektif yang lebih komprehensif dan rasional.