Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hanya sekitar 16% aset kripto yang benar-benar memenuhi standar desentralisasi. Data ini memicu diskusi luas di industri tentang definisi "desentralisasi". Untuk menilai tingkat desentralisasi suatu proyek, perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk mekanisme konsensus, distribusi node, dan cara distribusi token.
Di antara banyak aset kripto, LUNC (Terra Classic) sebagai sebuah contoh klasik, menunjukkan ciri khas inti dari desentralisasi. LUNC berjalan di blockchain Terra Classic, yang merupakan sistem publik yang sepenuhnya terbuka. Dari berbagai dimensi, atribut desentralisasi LUNC telah tercermin dengan jelas:
Pertama, di tingkat teknis, Terra Classic mengadopsi arsitektur berbasis Cosmos SDK dan menerapkan mekanisme konsensus bukti kepemilikan (PoS). Operasi jaringan bergantung pada node validator di seluruh dunia, yang berpartisipasi dalam proses pembuatan dan verifikasi blok dengan mempertaruhkan LUNC. Menurut data tahun 2025, pangsa suara dari sepuluh besar node validator kurang dari 30%, struktur kekuasaan terdistribusi ini secara signifikan meningkatkan kemampuan jaringan untuk mengatasi sensor.
Kedua, dalam aspek tata kelola, LUNC mengadopsi model yang dipimpin oleh komunitas. Keputusan besar diambil melalui pemungutan suara di atas rantai, seperti peningkatan mekanisme pajak transaksi yang dihancurkan yang akan diterapkan pada April 2025, serta peristiwa hard fork pada tahun 2022 (yang menghasilkan Terra Classic dan Terra 2.0), yang merupakan hasil dari partisipasi bersama pengguna global dalam pengambilan keputusan. Cara tata kelola yang terdesentralisasi ini memastikan bahwa arah pengembangan proyek tidak dikendalikan oleh entitas tunggal.
Akhirnya, fitur open source dan keterbukaan Terra Classic semakin menegaskan sifat desentralisasinya. Repositori kode proyek diperbarui secara publik di GitHub, mengikuti protokol open source, dan mengundang pengembang global untuk berpartisipasi dalam menjalankan node dan meninjau kode. Selain itu, dukungan dari beberapa dompet utama seperti Trust Wallet dan Keplr untuk LUNC juga membuktikan keterbukaan dan kompatibilitasnya sebagai koin independen.
Secara keseluruhan, LUNC menunjukkan fitur inti desentralisasi dalam aspek arsitektur teknis, distribusi node, dan mekanisme pemerintahan. Ini tidak hanya menjadikan LUNC sebagai aset kripto yang benar-benar desentralisasi, tetapi juga memberikan contoh yang patut diperhatikan bagi seluruh ekosistem kripto. Dengan terus berkembangnya teknologi desentralisasi, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak proyek seperti LUNC yang mendorong seluruh industri menuju arah yang lebih terdesentralisasi, transparan, dan demokratis.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hanya sekitar 16% aset kripto yang benar-benar memenuhi standar desentralisasi. Data ini memicu diskusi luas di industri tentang definisi "desentralisasi". Untuk menilai tingkat desentralisasi suatu proyek, perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk mekanisme konsensus, distribusi node, dan cara distribusi token.
Di antara banyak aset kripto, LUNC (Terra Classic) sebagai sebuah contoh klasik, menunjukkan ciri khas inti dari desentralisasi. LUNC berjalan di blockchain Terra Classic, yang merupakan sistem publik yang sepenuhnya terbuka. Dari berbagai dimensi, atribut desentralisasi LUNC telah tercermin dengan jelas:
Pertama, di tingkat teknis, Terra Classic mengadopsi arsitektur berbasis Cosmos SDK dan menerapkan mekanisme konsensus bukti kepemilikan (PoS). Operasi jaringan bergantung pada node validator di seluruh dunia, yang berpartisipasi dalam proses pembuatan dan verifikasi blok dengan mempertaruhkan LUNC. Menurut data tahun 2025, pangsa suara dari sepuluh besar node validator kurang dari 30%, struktur kekuasaan terdistribusi ini secara signifikan meningkatkan kemampuan jaringan untuk mengatasi sensor.
Kedua, dalam aspek tata kelola, LUNC mengadopsi model yang dipimpin oleh komunitas. Keputusan besar diambil melalui pemungutan suara di atas rantai, seperti peningkatan mekanisme pajak transaksi yang dihancurkan yang akan diterapkan pada April 2025, serta peristiwa hard fork pada tahun 2022 (yang menghasilkan Terra Classic dan Terra 2.0), yang merupakan hasil dari partisipasi bersama pengguna global dalam pengambilan keputusan. Cara tata kelola yang terdesentralisasi ini memastikan bahwa arah pengembangan proyek tidak dikendalikan oleh entitas tunggal.
Akhirnya, fitur open source dan keterbukaan Terra Classic semakin menegaskan sifat desentralisasinya. Repositori kode proyek diperbarui secara publik di GitHub, mengikuti protokol open source, dan mengundang pengembang global untuk berpartisipasi dalam menjalankan node dan meninjau kode. Selain itu, dukungan dari beberapa dompet utama seperti Trust Wallet dan Keplr untuk LUNC juga membuktikan keterbukaan dan kompatibilitasnya sebagai koin independen.
Secara keseluruhan, LUNC menunjukkan fitur inti desentralisasi dalam aspek arsitektur teknis, distribusi node, dan mekanisme pemerintahan. Ini tidak hanya menjadikan LUNC sebagai aset kripto yang benar-benar desentralisasi, tetapi juga memberikan contoh yang patut diperhatikan bagi seluruh ekosistem kripto. Dengan terus berkembangnya teknologi desentralisasi, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak proyek seperti LUNC yang mendorong seluruh industri menuju arah yang lebih terdesentralisasi, transparan, dan demokratis.