Sebagai seorang programmer, saya sering disalahpahami sebagai "coder" yang hanya bisa mengetik kode di depan komputer. Namun, sebenarnya saya juga seorang koki yang cukup baik. Di antara keyboard dan kompor, saya menemukan keseimbangan yang luar biasa. Setiap kali saya berdiri di dapur, rasanya seperti sedang menulis kode yang rumit, menggabungkan berbagai bahan dengan cermat untuk menciptakan hidangan yang mengagumkan. Keterampilan memasak ini tidak hanya membuat saya menonjol di antara rekan-rekan saya, tetapi juga menambah kesenangan dan kepuasan dalam hidup saya. Saya percaya, baik dalam pemrograman maupun memasak, keduanya membutuhkan kreativitas, kesabaran, dan perhatian terhadap detail. Dua keterampilan yang tampaknya tidak terkait ini, sebenarnya sama-sama mengasah kemampuan saya dalam memecahkan masalah dan berpikir inovatif. Jadi, lain kali ketika Anda bertemu dengan seorang programmer, jangan lupa bahwa dia mungkin juga seorang penggemar kuliner yang tersembunyi!
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasGuzzler
· 8jam yang lalu
Programmer yang bisa memasak sangat langka, ya?
Lihat AsliBalas0
LayerZeroEnjoyer
· 09-21 03:01
Beri saya satu piring bug goreng untuk dicoba
Lihat AsliBalas0
CoconutWaterBoy
· 09-20 14:49
Teruslah pamer sepanjang hari.
Lihat AsliBalas0
BottomMisser
· 09-20 14:49
Kode bisa ditulis, kenapa membuat makanan jadi masalah?
Lihat AsliBalas0
FlashLoanLord
· 09-20 14:28
Siapa yang tidak bisa minum air, jika tidak enak, hapus basis data dan Rug Pull.
Sebagai seorang programmer, saya sering disalahpahami sebagai "coder" yang hanya bisa mengetik kode di depan komputer. Namun, sebenarnya saya juga seorang koki yang cukup baik. Di antara keyboard dan kompor, saya menemukan keseimbangan yang luar biasa. Setiap kali saya berdiri di dapur, rasanya seperti sedang menulis kode yang rumit, menggabungkan berbagai bahan dengan cermat untuk menciptakan hidangan yang mengagumkan. Keterampilan memasak ini tidak hanya membuat saya menonjol di antara rekan-rekan saya, tetapi juga menambah kesenangan dan kepuasan dalam hidup saya. Saya percaya, baik dalam pemrograman maupun memasak, keduanya membutuhkan kreativitas, kesabaran, dan perhatian terhadap detail. Dua keterampilan yang tampaknya tidak terkait ini, sebenarnya sama-sama mengasah kemampuan saya dalam memecahkan masalah dan berpikir inovatif. Jadi, lain kali ketika Anda bertemu dengan seorang programmer, jangan lupa bahwa dia mungkin juga seorang penggemar kuliner yang tersembunyi!