Akhir-akhir ini, banyak isu menarik muncul di panggung internasional, yang memicu perhatian pasar Aset Kripto. Mari kita analisis potensi dampak dari peristiwa-peristiwa ini terhadap bidang aset digital.
Pertama, perubahan kebijakan Amerika Serikat memicu guncangan pasar. Trump mengenakan tarif tambahan pada mitra perdagangan Amerika Utara, yang menyebabkan pasar kripto turun dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, Amerika Serikat mempertimbangkan untuk memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan strategis nasional, yang mungkin akan memperkuat posisinya sebagai "emas digital". Sementara itu, Kongo (DRC) memperpanjang larangan ekspor kobalt, yang mendorong kenaikan harga komoditas, atau dapat memicu ekspektasi inflasi, mendorong sebagian dana mengalir ke aset anti-inflasi seperti Bitcoin.
Kedua, perbedaan kebijakan internal Amerika Serikat dan risiko geopolitik global terus meningkat. Ada perbedaan di dalam Partai Republik mengenai undang-undang regulasi enkripsi, yang menyoroti ketidakpastian kebijakan. Pada saat yang sama, situasi internasional yang tegang, seperti memburuknya hubungan AS-Rusia, menyebabkan permintaan untuk aset aman meningkat. Citibank memprediksi harga emas mungkin naik hingga 3800 dolar AS, yang dapat menarik dana investasi ke dalam aset digital seperti Bitcoin.
Akhirnya, kebijakan moneter bank sentral utama di seluruh dunia menunjukkan perbedaan. Federal Reserve melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi sikap hati-hati Ketua Powell menyebabkan reaksi pasar yang bervariasi. Pemotongan suku bunga dapat meningkatkan likuiditas pasar, dan dalam jangka panjang mungkin menguntungkan aset berisiko termasuk Aset Kripto. Sementara itu, bank sentral Jepang mempertahankan suku bunga tidak berubah, tetapi mulai mempertimbangkan untuk menyesuaikan strategi pembelian ETF mereka, yang mungkin berdampak pada aliran dana global.
Secara keseluruhan, situasi internasional saat ini kompleks dan berubah-ubah, pasar aset kripto menghadapi peluang dan tantangan secara bersamaan. Investor perlu mengikuti perkembangan kebijakan ekonomi global dengan seksama, menimbang berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi aset digital, dan mencari peluang investasi potensial di tengah volatilitas.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DAOdreamer
· 21jam yang lalu
Pasar besar akan datang
Lihat AsliBalas0
HappyToBeDumped
· 09-22 09:25
Sekali lagi saat yang baik bagi para suckers untuk buy the dip
Lihat AsliBalas0
TokenEconomist
· 09-20 07:50
sebenarnya, geopolitik hanyalah kebisingan... korelasi ≠ kausalitas di pasar kripto
Akhir-akhir ini, banyak isu menarik muncul di panggung internasional, yang memicu perhatian pasar Aset Kripto. Mari kita analisis potensi dampak dari peristiwa-peristiwa ini terhadap bidang aset digital.
Pertama, perubahan kebijakan Amerika Serikat memicu guncangan pasar. Trump mengenakan tarif tambahan pada mitra perdagangan Amerika Utara, yang menyebabkan pasar kripto turun dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, Amerika Serikat mempertimbangkan untuk memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan strategis nasional, yang mungkin akan memperkuat posisinya sebagai "emas digital". Sementara itu, Kongo (DRC) memperpanjang larangan ekspor kobalt, yang mendorong kenaikan harga komoditas, atau dapat memicu ekspektasi inflasi, mendorong sebagian dana mengalir ke aset anti-inflasi seperti Bitcoin.
Kedua, perbedaan kebijakan internal Amerika Serikat dan risiko geopolitik global terus meningkat. Ada perbedaan di dalam Partai Republik mengenai undang-undang regulasi enkripsi, yang menyoroti ketidakpastian kebijakan. Pada saat yang sama, situasi internasional yang tegang, seperti memburuknya hubungan AS-Rusia, menyebabkan permintaan untuk aset aman meningkat. Citibank memprediksi harga emas mungkin naik hingga 3800 dolar AS, yang dapat menarik dana investasi ke dalam aset digital seperti Bitcoin.
Akhirnya, kebijakan moneter bank sentral utama di seluruh dunia menunjukkan perbedaan. Federal Reserve melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi sikap hati-hati Ketua Powell menyebabkan reaksi pasar yang bervariasi. Pemotongan suku bunga dapat meningkatkan likuiditas pasar, dan dalam jangka panjang mungkin menguntungkan aset berisiko termasuk Aset Kripto. Sementara itu, bank sentral Jepang mempertahankan suku bunga tidak berubah, tetapi mulai mempertimbangkan untuk menyesuaikan strategi pembelian ETF mereka, yang mungkin berdampak pada aliran dana global.
Secara keseluruhan, situasi internasional saat ini kompleks dan berubah-ubah, pasar aset kripto menghadapi peluang dan tantangan secara bersamaan. Investor perlu mengikuti perkembangan kebijakan ekonomi global dengan seksama, menimbang berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi aset digital, dan mencari peluang investasi potensial di tengah volatilitas.