Kemarin, pasar saham Hong Kong mengalami kenaikan yang signifikan, yang terutama berasal dari harapan pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Hari ini, Federal Reserve secara resmi mengumumkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, akhirnya memberikan sinyal yang jelas kepada pasar.

Mengapa penurunan suku bunga dapat memicu kegembiraan di pasar modal? Alasan sebenarnya cukup langsung. Penurunan suku bunga berarti biaya pendanaan perusahaan menurun, membuat pinjaman bank menjadi lebih ekonomis, sehingga mengurangi biaya operasi perusahaan, dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, setelah penurunan suku bunga di AS, imbal hasil obligasi pemerintah menurun, daya tarik aset dolar berkurang, dan dana global akan mencari imbal hasil yang lebih tinggi, yang dapat membawa aliran dana baru ke pasar saham dan meningkatkan aktivitas pasar.

Dari sudut pandang sejarah, pemotongan suku bunga biasanya berdampak positif pada pasar modal. Misalnya, selama krisis keuangan 2008 dan pandemi baru-baru ini, langkah darurat pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve secara efektif mendukung pemulihan Indeks Hang Seng.

Namun, penurunan suku bunga bukanlah obat mujarab. Mengingat gelembung internet tahun 2001, meskipun Federal Reserve menurunkan suku bunga dari 6,5% hingga 1%, itu tidak dapat mencegah indeks Nasdaq jatuh 80% dan indeks Hang Seng turun 50%. Ini menunjukkan bahwa penurunan suku bunga dapat meredakan masalah likuiditas di pasar modal, tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah fundamental kemampuan profitabilitas perusahaan. Ketika efek jangka pendek dari penurunan suku bunga memudar, kekuatan nyata perusahaan akan terungkap.

Bagi investor biasa, meskipun pemotongan suku bunga dan katalis pasar lainnya layak diperhatikan, yang lebih penting adalah fokus pada nilai inti perusahaan. Dalam jangka pendek, sentimen pasar mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemotongan suku bunga, tetapi dalam jangka panjang, profitabilitas perusahaan adalah faktor kunci yang menentukan pergerakan harga saham.

Oleh karena itu, sambil memperhatikan peluang jangka pendek yang ditawarkan oleh penurunan suku bunga, investor seharusnya lebih berhati-hati dalam mengevaluasi prospek jangka panjang perusahaan dan membuat keputusan investasi yang bijak.